Benahi Pengelolaan Limbah, DLH Kota Pontianak Sediakan Layanan Jemput Bola Pengangkutan Sampah

"Dengan mendatangi lokasi tersebut untuk mengumpulkan dan menawarkan jasa pembuangan sampah. Sehingga mereka tidak terbebani di Tempat Pembuangan Seme

Penulis: Muhammad Rokib | Editor: Rivaldi Ade Musliadi
TRIBUNPONTIANAK/ISTIMEWA/Dok. DLH Pontianak
Petugas Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Pontianak sedang melakukan jemput bola pemungutan sampah. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Pontianak menyediakan layanan jemput bola untuk angkutan sampah.

Menurut dari penuturan Kepala DLH Kota Pontianak, Syarif Usmulyono, bahwa layanan jemput bola ini diperuntukkan bagi tempat-tempat usaha seperti perhotelan, restoran, kafe dan lainnya.

Menurutnya, melalui inovasi terbaru jemput bola pengangkutan sampah ini merupakan bentuk upaya Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Pontianak dalam membenahi pengelolaan limbah di Kota Pontianak Kalimantan Barat.

"Dengan mendatangi lokasi tersebut untuk mengumpulkan dan menawarkan jasa pembuangan sampah. Sehingga mereka tidak terbebani di Tempat Pembuangan Sementara (TPS) masing-masing sekaligus membantu pelaku usaha membuang sampah" ungkapnya, Kamis 20 Oktober 2022.

"Karena secara aturan mereka wajib untuk membuang ke TPA di Batu Layang,” timpalnya.

Kasus Gagal Ginjal Akut, Kepala BPJS Pontianak: Penderita Akan Ditanggung JKN

Sebagaimana disebutkan oleh Usmulyono, bahwa TPA Batu Layang terbebani dengan angka sampah per hari yang bisa mencapai 300-400 ton.

Untuk itu, berbagai upaya, mulai dari kampanye memilah dan mengolah sampah, dengan menerapkan konsep 3R, pengadaan tempat pengolahan sampah reduce reuse recycle dengan teknologi pencacah hingga pengaktifan bank sampah juga terus dilanjutkan.

"Melalui konsep 3R ini, bisa mengurangi beban TPA, ditambah jika masyarakat mau, menukarnya di bank sampah. Karena sampah juga memiliki nilai ekonomis kalau dikelola, didaur ulang atau dijadikan seni kriya. Bahkan juga menjadi emas nantinya,” jelasnya.

Menurut Kepala Dinas yang baru dilantik beberapa waktu lalu ini, adanya inovasi program jemput bola, merupakan salah satu komitmen Dinas Lingkungan Hidup dalam mengurangi beban TPS yang dimiliki Pemerintah Kota Pontianak.

"Inovasi atau ide itupun juga sejalan dengan amanat pemerintah pusat untuk mengurangi sampah di TPS dan TPA sebanyak 30 persen di tahun 2023," terangnya.

Namun demikian, lanjut Usmulyono, karena program jemput bola ini masih baru, maka saat ini masih menunggu persetujuan dari kepala daerah.

Hal tersebut, dikarenakan dalam menjalankan program tersebut, tentunya akan menambah armada pengangkut sampah. Untuk itu, dalam mengoptimalkan program tersebut, pihaknya akan melibatkan pihak ketiga dalam pengangkutan sampah yang tenaganya akan disiapkan tersendiri karena anggarannya dikhususkan.

"Hal ini dilakukan agar sampah tidak terlalu lama di TPS, karena akan mengganggu dari sisi kesehatan. Selain itu, sampah juga berpotensi merusak lingkungan,” ungkapnya..

Melalui program jemput bola ini, Usmulyano optimis akan disambut baik oleh banyak pihak. Hal itu, terlihat dari permintaan masyarakat dalam pengelolaan limbah yang tinggi.

"Apalagi angka pembuangan limbah domestik rumah tangga di Kota Pontianak lebih besar ketimbang limbah industri. Namun ada aturannya nanti karena akan dimintai retribusi, selain juga membuat terfokus juga tak menambah beban di TPS. Saya yakin mereka mau keluarkan biaya karena untuk membuang ke TPA juga memerlukan tenaga yang tidak sedikit, jadi kita akan bantu di situ,” pungkasnya. (*)

Cek Berita dan Artikel Mudah Diakses di Google News

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved