Ujian Kepemimpinan Jendral Listyo Sigit Prabowo di Tubuh Kepolisian Indonesia
Listyo Sigiti Prabowo mengumumkan secara terbuka mengenai kasus-kasus yang menjerat para perwira tinggi di tubuh Polri dianggap banyak orang
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Belum tuntas kasus Ferdy Sambo, Kepemimpinan Jendral Listyo Sigit Prabowo di Kepolisian Republik Indonesia kembali diuji.
Kasus narkoba yang menjerat Irjen Teddy Minahasa Putra membuat Polri kembali menjadi pesakitan.
Kendati demikian, ketegasan Listyo Sigiti Prabowo mengumumkan secara terbuka mengenai kasus-kasus yang menjerat para perwira tinggi di tubuh Polri dianggap banyak orang sebagai langkah kongkret membersihkan citra polri yang cendrung negatif.
• Empat Hari Jabat Polda Jatim, Irjen Pol Teddy Minahasa Putra Dikaitkan dengan Kasus Narkoba
Hal tersebut diungkapkan oleh Pengamat Kebijakan Publik, Adib Miftahul yang mengatakan bahwa Kapolri Jendral Listyo Sigit Prabawo tidak tebang pilih dalam menegakkan hukum.
Ia menilai bahwa pembongkaran sindikat polisi nakal itu terbilang berani lantaran melibatkan Jendral bintang dua yang saat itu menjabat sebagai Kapolda Sumatera Barat.
"Dengan kasus ini, pesan yang disampaikan ke publik adalah ini bukti keseriusan Polri dalam menegakkan hukum," kata Adib dalam keterangannya, Sabtu 15 Oktober 2022.
Dia menyebut penegakan hukum menjadi kunci stabilitas bagi kepastian sosial politik ekonomi.
Apalagi, saat ini Polri kian berbenah menegakan hukum sesuai arahan Presiden Joko Widodo.
"Hukum tumpul ke atas dan tajam ke bawah dibalas dengan hukum ditegakkan Polri tanpa pandang bulu. Tajam keatas, juga tegas ke bawah. Ada keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia alias semua sama dimata hukum," sebutnya.
Adib menambahkan saat ini Polri telah menunjukkan komitmennya dengan mengungkap dua kasus besar yang terjadi menjerat dua petinggi Polri.
"Kasus Sambo hingga kasus dugaan keterlibatan jenderal polisi (petinggi polri) soal narkoba ini setidaknya menjadi pelecut bagi internal Polri dan menjadi bagian integral momentum bersih-bersih internal Polri dari oknum tidak baik," ujar dia.
Atas pencapaian tersebut, kata Adib, Kapolri harus memberikan reward atau penghargaan terhadap Polisi yang masih menjaga marwah Polri dan juga melakukan penegakan hukum yang tidak tebang pilih.
"Di tengah reputasi Polri yang menurun di masyarakat, publik dibukakan matanya, ternyata masih banyak polisi baik. Nah momentum ini saya kira juga harus menjadi Kapolri untuk memberikan reward dan punishment. Bagi yang menjaga marwah Polri dengan prestasi, reward jawabannya. Bagi oknum melanggar, hukuman berat harus diberikan sebagai komitmen presisi berkeadilan," tukasnya.
Sebelumnya, Polri telah menetapkan Irjen Pol Teddy Minahasa sebagai tersangka dalam kasus peredaran gelap narkoba.
"Sudah ditetapkan bapak TM jadi tersangka," kata Direktur Reserse Narkoba Polda Metro Jaya, Kombes Pol Mukti Juharsa kepada wartawan di Polres Metro Jakarta Pusat, Jumat 14 Oktober 2022