Banjir Sintang Masih Tinggi, Stok Logistik di Dinsos Hanya Cukup untuk 2 Hari
Mulai hari ini, mobil dapur umum di Dinas Sosial operasional. Dibantu oleh Tagana, mereka memasak nasi dan sarden untuk disalurkan ke warga terdampak
Penulis: Agus Pujianto | Editor: Faiz Iqbal Maulid
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID,SINTANG - Dapur umum dinas Sosial dan Kodim 1205/Sintang kekurangan logistik untuk dimasak. Bahan makanan yang bisa dimasak hanya ada beras dan ikan kaleng. Itupun, hanya cukup untuk dua hari kedepan.
"Kalau dimasak di dinsos bertahan dua hari lah. Karena lauknya yang ada sarden saja," kata Erniati, Kepala Bidang Rehabilitasi Sosial, Perlindungan dan Jaminan Sosial, kepada Tribunpontianak, Jumat 14 Oktober 2022.
Mulai hari ini Jumat 14 Oktober 2022, mobil dapur umum di Dinas Sosial operasional. Dibantu oleh Tagana, mereka memasak nasi dan sarden untuk disalurkan ke warga terdampak banjir yang mengungsi di Gedung Cadika.
"Hari ini kita sudah buka dapur umum untuk makan sore yang ada pengungsian di cadika, sementara data 57 orang. Untuk makan siang kodim," ujar Erni.
Jika logistik di Dinsos yang dimasak di dapur umum habis, Erni menyebut akan berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah.
"Logistik untuk sementara kita ada stok beras dan sarden, sementara kita pakai itu dulu kalau ada kurang kita minta ke BPBD. BPBD kita tidak tahu stok mereka, tapi kita coba minta ke mereka," ungkapnya.
Menurut Erni, beras cadangan pemerintah sebanyak 100 ton tidak bisa digunakan untuk keperluan dapur umum. Beras tersebut khusus diperuntukkan bagi masyarakat terdampak bencana dan akan mulai disalurkan ke Kecamatan terdampak melalui lumbung sosial.
"Tidak bisa untuk dapur umum. Beras cadangan pemerintah bisa digunakan kalau ada SK darurat bencana. Saat ini sudah bisa digunakan kita akan proses 100 ton untuk 10 Kecamatan. Itu beras semua," ujar Erni. Dinsos baru akan mengajukan bantuan logistik ke Kemensos apabila dapur umum sudah operasional.
• Dampak Banjir Sintang, Warga Dirikan Tenda Darurat di Pinggir Jalan
Kondisi kekurangan logistik juga dirasakan di dapur umum yang didirikan oleh Kodim 1205/Sintang. Sementara ini, operasional dapur umum menggunakan swadaya anggota Kodim.
"(Logistik Dapur Umum kodim) Krisis juga, Bang. Belum ada dukungan pemda. Kami swadaya dulu sampai nanti menunggu bantuan dari Pemda. Kami mengajak teman-teman pengusaha dan anggota untuk bersama-sama mengelola dapur umum. Saya coba menghubungi teman-teman pengusaha untuk bantu dikit. Kemarin ada yang bantu air mineral," kata Komandan Kodim 1205/Sintang, Letkol Inf Kukuh Suharwiyono kepada Tribunpontianak.
Syarief Yasser Arafat Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Sekretaris Daerah Kabupaten Sintang mengatakan dapur umum yang sudah aktif ada di Markas Kodim 1205 Sintang untuk melayani kebutuhan pengungsi di Gedung Cadika.
“Untuk sementara, dapur umum hanya melayani pengungsi yang memang lokasinya kita siapkan. Kita masih ada stok makanan untuk satu hari di Dinas Sosial dan beberapa stok di BPBD. Artinya stok logistik kita saat ini kritis. Sementara kalau untuk dapur umum, beras cadangan pemerintah provinsi Kalbar yang 100 ton dan cadangan pangan Pemkab Sintang 68 ton tidak diperbolehkan. Beras ini pertanggungjawabannya rumit dan hanya boleh untuk diberikan ke warga dan untuk lumbung sosial,” ungkap Yasser saat rapat Satgas Tanggap Bencana Kamis 13 Oktober 2022.