Jelang Akhir Tahun dan Potensi Bencana Alam, Bulog Kalbar Pastikan Stok Beras Aman

“Maka stok Bulog saat ini dipastikan aman. Saat ini Bulog Kalbar memiliki Stock beras 11.630 ton untuk se-Kalbar,” ujarnya

Penulis: Muhammad Rokib | Editor: Try Juliansyah
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/Muhammad rokib
Ketersediaan stok Beras BULOG di Kalbar dalam kondisi aman. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Pemimpin Wilayah Perum Bulog Kalimantan Barat, Bambang Prihatmoko memastikan, bahwa stok beras di Kalbar dalam kondisi aman.

Terkhusus kata dia, menjelang akhir tahun 2022 dan antisipasi meningkatnya potensi terjadinya Bencana Alam khususnya banjir yang potensi terjadi di Kalbar seperti Putussibau, Sintang, Kubu Raya, Ketapang dan lainnya.

“Maka stok Bulog saat ini dipastikan aman. Saat ini Bulog Kalbar memiliki Stock beras 11.630 ton untuk se-Kalbar,” ujarnya kepada wartawan, Kamis 13 Oktober 2022.

Kebutuhan penyaluran Cadangan Beras Pemerintah (CBP) pertahun di Kalbar total semuanya sebanyak 2.297 ton yang terdiri dari stok cadangan beras pemerintah daerah sebanyak 697 ton dan stok CBP tanggap darurat sebanyak 1.600 ton. Sedangkan untuk realisanya sendiri, hingga saat ini sudah sebanyak 58.873 kg untuk keperluan penyaluran bencana alam.

Muncul Gangguan Ginjal Akut Misterius, RSU Yarsi Pontianak: Belum Ada Temuan Kasus

Bambang Prihatmoko mengatakan, bahwa di Kabupaten Ketapang merupakan wilayah terbanyak yang menerima CBP tanggap darurat yaitu sebanyak 33 ton.

“Kedepannya kita juga sudah menyediakan 750 ton untuk di Kabupaten Ketapang. Hal ini, mengantisipasi potensi meningkatnya permintaan untuk kebutuhan CBP tanggap darurat,” ungkapnya.

Dalam penyaluran, bantuan CBP tanggap darurat ini, yang menjadi syarat adalah adanya surat penetapan status tanggap darurat bencana dari Pemerintah Daerah. Seperti diketahui, bahwa Gubernur Kalbar telah menetapkan status tanggap bencana banjir Kalbar. Pasalnya terdapat 7 daerah di Kalbar yang dilanda banjir dan yang terparah adalah di Ketapang, Kabupaten Sintang, Kapuas Hulu, dan Melawi.

Ketersediaan CBP nasional, lanjut Bambang Prihatmoko, untuk kuotanya Pemerintah Kabupaten/Kota sebanyak 100 ton. Sedangkan untuk Pemerintah Provinsi sebanyak 200 ton.

“Untuk penyaluran CBP tanggap darurat ini memang kewajiban dari Pemda yaitu adanya surat tanggap darurat dari pemerintah daerah dan daftar penerima bantuan tersebut yang semuanya sudah diatur dalam ketentuan. Sehingga pemberian bantuan bencana alam itu tergantung warga yang terdampak,” jelasnya.

Bambang Prihatmoko memastikan, hingga saat ini dalam penyaluran beras di lapangan berjalan dengan lancar.

Bahkan tidak hanya itu, mulai dari fasilitas untuk penampung beras seperti Gudang Bulog dalam kondisi aman dari banjir atau berada di dataran tinggi. Ia mencontohkan gudang beras Bulog di Putussibau, ketika terjadi banjir, gudang tersebut dimanfaatkan untuk tempat pengungsian seperti tempat penitipan kendaraan warga sekitar.

Selain CBP tanggap darurat, Pemimpin Wilayah Perum BULOG Kalimantan Barat, Bambang Prihatmoko juga menyampaikan, bawha BULOG Kalbar sudah menyalurkan lebih dari 8.800 ton beras medium untuk keperluan KPSH di seluruh wilayah Kalbar.

Sedangkan untuk operasi pasar bekerja sama dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Kalbar yang telah melaksanakan operasi pasar pangan murah di 11 pasar tradisional di seluruh Kalbar.

Operasi pasar pangan murah ini kedepannya, kata dia, akan diperluas lagi.

“Sesuai dengan hasil pertemuan terakhir dengan Disperindag Provinsi. Maka akan diperluas operasi pasar tersebut di wilayah-wilayah yang potensi terjadinya kenaikan harga karena dampak inflasi,” tukasnya. (*)

Cek Berita dan Artikel Mudah Diakses di Google News

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved