Gubernur Sutarmidji Tetapkan Status Tanggap Darurat Bencana Banjir Kalbar
Melihat kondisi daerah yang terdampak banjir di Kalbar, Gubernur Sutarmidji sudah menetapkan status bencana tanggap darurat di Kalbar.
Penulis: Anggita Putri | Editor: Safruddin
“Saya lihat dunia usaha sudah ambil peran hanya saja belum terkoordinir dengan baik,” katanya.
Stasiun Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Supadio Pontianak, Kalimantan Barat mengeluarkan peringatan potensi terjadinya hujan instensitas sedang - lebat di Kalimantan Barat per tanggal 11-17 Oktober 2022.
Kepala Stasiun Meteorologi Supadio Nanang Buchori mengatakan, diprakirakan hujan intensitas sedang lebat masih terjadi di hampir seluruh wilayah Kalimantan Barat.
Kalimantan Barat bagian barat masih berpotensi terjadi hujan sedang–lebat hampir setiap hari tanggal 11-17 Oktober 2022, yaitu Kab./Kota : Ketapang, Kayong Utara, Kubu Raya, Pontianak, Mempawah, Bengkayang, Singkawang, dan Sambas.
Kalimantan Barat bagian tengah hingga timur yaitu Kab./Kota : Sanggau, Sekadau, Sintang, Melawi, Kapuas Hulu berpotensi berkurang intensitas hujannya pada tanggal 12-15 Oktober 2022, namun berpotensi meningkat kembali pada tanggal 16-17 Oktober 2022.
Nanang melanjutkan, berdasarkan laporan BPBD Provinsi Kalimantan Barat, genangan / banjir masih terjadi di tujuh Kabupaten/Kota di Provinsi Kalimantan Barat.
Yaitu Kabupaten Kapuas Hulu, Kabupaten Melawi, Kabupaten Sintang, Kabupaten Sekadau, Kabupaten Sanggau, Kabupaten Ketapang dan Kabupaten Kubu Raya.
“Dengan kondisi tersebut, diimbau kepada masyarakat yang saat ini masih terdampak banjir untuk terus meningkatkan kewaspadaan potensi masih akan terus berlangsungnya banjir/genangan yang terjadi,” imbaunya.
• 471 Desa di Kalbar Rawan Banjir, Daniel: Perlu dilakukan Pengerukan Aliran Sungai
Nanang menambahkan, berdasarkan prakiraan iklim, curah hujan tinggi pada dasarian II Oktober 2022 berpotensi terjadi di sebagian kab/kota: Kapuas Hulu, Sintang, Sambas, Singkawang, Bengkayang, Landak, Mempawah, Pontianak, Kubu Raya, Kayong Utara dan Ketapang.
“Sehingga perlunya meningkatkan kewaspadaan potensi bencana hidrometeorologi berupa genangan, banjir ataupun tanah longsor pada wilayah tersebut,” katanya.
Nanang menambahkan, diprakirakan pasang air laut maksimum seminggu ke depan di sekitar Kota Pontianak setinggi 1.5 meter tanggal 16 Oktober 2022 pukul 10.00 – 12.00 WIB.
Sementara di sekitar wilayah Kendawangan pasang air laut maksimum setinggi 1.5 meter berpotensi terjadi tanggal 14-16 Oktober 2022 pukul 10.00 – 14.00 WIB.
“Sehubungan dengan masih berpotensi terjadinya hujan sedang–lebat pada periode pasang air laut maksimum, maka perlunya mewaspadai potensi terjadi genangan di wilayah Pesisir Barat Kalbar,” katanya.