Banjir Makin Tinggi, Jalan Provinsi Nanga Pinoh - Ella Hilir Terendam, Pengendara Tumpang Ojek Rakit

"Desa Ella, Desa Kebebu 2 titik, dan dan Desa Semadin Lengkong," ucap Zul, salah satu pengguna jalan warga Ella Hilir.

TRIBUNPONTIANAK/ISTIMEWA/Dok. Warga
Pengendara gunakan ojek rakit untuk menembus banjir yang merendam sebanyak 4 titik di sepanjang ruas jalan Provinsi Nanga Pinoh - Ella Hilir. Selasa, 11 Oktober 2022. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, MELAWI - Banjir yang melanda sejumlah wilayah di Kalimantan Barat di kabarkan terus mengalami kenaikan. Selasa, 11 Oktober 2022.

Di Kabupaten Melawi misalnya, setelah merendam sejumlah kawasan pasar di Pusat Kota Nanga Pinoh, dan ruas jalan Provinsi Nanga Pinoh - Sintang tepatnya di Desa Pemuar Kecamatan Belimbing.

Kini banjir juga dikabarkan telah merendam sebanyak 4 titik di sepanjang ruas jalan Provinsi Nanga Pinoh - Ella Hilir.

"Desa Ella, Desa Kebebu 2 titik, dan dan Desa Semadin Lengkong," ucap Zul, salah satu pengguna jalan warga Ella Hilir.

"Ketinggian air berpariasi 60 cm sampai 1 meter," sambungnya.

Sejumlah Warga Jelai Hulu Ketapang Terjebak Banjir di Ladang

Akibat banjir yang merendam di 4 titik ruas jalan Nanga Pinoh Ella Hilir ini, para pengendara terpaksa menaikkan motornya ke atas rakit yang disediakan oleh masyarakat.

Dan setiap kali menaikkan motornya ke ojek rakit tersebut, para pengendara dikenakan biaya yang berpariasi, tergantung jarak tumpangan, maupun dalamnya air.

"Berpariasi mulai dari 20.000 an," ucap Zul.

"Suka rela, Kadang 10.000 kadang 15.000 kadang 5.000, tergantung jauh dekat, dan dalamnya air," ucap Wahyu warga Desa Semadin Lengkong.

Para pengguna jalan pun terpaksa haru merogoh kocek lebih dari yang biasanya dikeluarkan.

Untuk melewati 4 titik banjir dengan menggunakan ojek rakit tersebut, para pengendara harus mengeluarkan biaya hingga kurang lebih Rp 100.000.

"Bisa habis sampai 100.000," ucap Zul.

Selain itu, rute jalan yang biasanya bisa ditempuh dengan tempo 1.5 - 2 jam tersebut, kini harus dilalui dengan waktu yang lebih lama.

Zul mengaku ia dan para pengendara lainnya terpaksa harus tetap melakukan perjalanan menembus rute tersebut, mengingat kewajiban kerja dan lain sebagainya.

Sementara, jalan tersebut adalah rute satu-satunya menuju Pusat Kota Nanga Pinoh Kabupaten Melawi.

Ia pun mengaku terbantu atas adanya ojek rakit tersebut, sebab hanya dengan demikian mereka dapat menembus banjir tersebut.

"Kita kan kerja, mau ndak mau haru lewat situ, ini kan jalan satu-satunya," ucapnya.

"Untung masih ada masyarakat yang ojek rakit itu, kalau ndak kita ndak bisa lewat sama sekali," tutupnya. (*)

Cek Berita dan Artikel Mudah Diakses di Google News

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved