Raih IPK 3,94, Modestus Deovany Lulusan IKIP PGRI Pontianak Diberikan Beasiswa oleh Gubernur Kalbar

Dikatakannya untuk pengembangan infrastruktur dan sarana prasana, saat ini IKIP PGRI Pontianak sudah memiliki gedung olahraga terbuka

Penulis: Anggita Putri | Editor: Try Juliansyah
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/Istimewa
Foto bersama Gubernur Kalbar pada wisuda ke-17 IKIP PGRI Pontianak di Qubu Resort, Kamis 6 September 2022.// Adpim Provinsi Kalbar 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Gubernur Kalimantan Barat, Sutarmidji memberikan hadiah beasiswa kepada wisudawan terbaik IKIP PGRI Pontianak yang berhasil meraih Indeks Prestasi Kumulatif ( IPK ) tertinggi dengan angka yang sempurna yakni 3.94.

Mahasiswa IKIP PGRI Pontianak tersebut yakni Modestus Deovany lulusan Prodi Bimbingan dan Konseling (BK) yang berhasil mendapat hadiah beasiswa Strata-2 atau (S2) dari Gubernur Sutarmidji.

Hal itu disampaikan Gubernur Kalbar saat menghadiri wisuda ke -17 Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan Persatuan Guru Republik Indonesia (IKIP-PGRI) Pontianak di Qubu Resort Kubu Raya, Kamis 6 Oktober 2022.

Total sebanyak 449 mahasiswa dari empat fakultas dan 10 program studi (prodi) meraih gelar sarjana pendidikan.

Baca juga: 3 Pesawat Hampir Gagal Mendarat Akibat Cuaca Ekstrem, BMKG Sampaikan Hasil Pengamatan

“Khusus IPK yang paling tinggi kita akan biayai (beasiswa S2) empat semester, mudah-mudahan tiga semester bisa selesai," ujar Gubernur Sutarmidji saat memberikan sambutan dalam wisuda IKIP PGRI Pontianak.

Gubernur Sutarmidji juga meminta para lulusan bisa menjadi guru yang selalu dirindukan murid untuk hadir didepan kelas. Sebab kebahagiaan seorang guru ketika para murid sangat menyayangi dirinya. Hal tersebut bahkan bisa melebihi kebahagiaan yang bersumber dari materi.

Orang nomor satu di Kalbar tersebut berharap lulusan IKIP PGRI Pontianak mampu menjawab tantangan dan kemajuan teknologi terutama dalam bidang pendidikan.

Karena kedepan proses belajar mengajar tidak akan terlepas dari penggunaan IT. Seperti tranformasi penggunaan kapur tulis berubah menjadi spidol lalu kini menggunakan teknologi.

"Saya berharap lulusan IKIP PGRI Pontianak bisa mengikuti, kemajuan teknologi,"ucapnya.

Ia juga berharap program studi di IKIP PGRI Pontianak bisa menjawab kebutuhan guru di Provinsi Kalbar.

Seperti misalnya ilmu demografi yang sangat penting untuk masa mendatang. Terutama bagi sektor tata kelola pemerintahan yang sangat membutuhkan ilmu demografi.

Pasalnya data penduduk yang selalu berkembang merupakan kunci utama dalam pelayanan tata kelola pemerintahan.

Sehingga diharapkan lulusan IKIP PGRI Pontianak juga bisa menguasai data. Dengan pengusaan data maka seseorang akan bisa berkompetisi.

"Selain data, informasi juga harus sebanyak mungkin bisa diserap dan dapat," ucapnya Midji.

Ditempat yang sama, Rektor IKIP PGRI Pontianak Muhamad Firdaus mengatakan wisuda ke 17 IKIP PGRI Pontianak terdiri dari empat fakultas dan 10 program studi.

Diantaranya Bimbingan Konseleing 18 orang, PPKn 14 orang, Pendidikan Sejarah 31 orang, Pendidikan Geografi 28 orang, Pendidikan Matematika 58 orang.

Lalu Fisika 13 orang, Pendidikan Teknologi informasi 51 orang, Pendidikan Bahasa Indonesia 105 orang Pendidikan Bahasa Inggris 128 orang dan Pendidikan Olahraga 53 orang.

Dikatakannya untuk saat ini dari prodi pendidkan Biologi dan tiga prodi pasca sarjana belum ada lulusan karena prodi pendidikan Biologi baru tiga angkatan dan prodi pasca sarjana baru dua angkatan.

“Saya juga berharap lulusan IKIP PGRI Pontianak mampu bersaing dengan perguruan tinggi lainnya. Sehingga dari kemampuan seorang pendidik tersebut, mampu mengantarkan lulusan IKIP PGRI Pontianak menjadi anggota legislatif, Bupati, Wali Kota bahkan menjadi pemimpin Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar),”ujarnya.

Ia menjelaskan saat ini IKIP PGRI Ponianak telah mengajukan dan menunggu hasil verifikasi dari Kementerian terkait dengan usulan S2 Pendidikan Matematika, dan pengusulan sembukaan Prodi PPG.

Selain itu, berbagai kegiatan yang dilakukan bersama baik hasil dari MoU dari berbagai instansi pemerintah dan swasta, dunia Industri, dan berbagai organisasi lainnya.

"Kita juga sudah menyelenggarakan Perkuliahan Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL) bagi sarjana D1,D2,D3 dan para praktisi, kurikulum MBKM untuk program studi,"ujarnya.

Rektor IKI PGRI juga mengungkapkan para dosen maupun mahasiswa di IKIP PGRI Pontianak juga mendapatkan berbagai hibah-hibah dari Kementerian, sebagai dosen penggerak, assesor dan mentor. Pertukaran mahasiswa dan dosen di berbagai perguruan tinggi terkenal di Indonesia, dalam rangka mengimplementasikan MBKM.

Dikatakannya untuk pengembangan infrastruktur dan sarana prasana, saat ini IKIP PGRI Pontianak sudah memiliki gedung olahraga terbuka yang multi fungsi.

Lalu 11 laboratorium Prodi yang sudah berbasis IT. Server yang sudah terintegrasi baik dengan Kementerian, LLDIKTI, Bank Mitra, maupun antar jnit di lingkungan IKIP PGRI, PLTI, LPD untuk kepala sekolah dan pengawas.

"Pada semester genap ini IKIP PGRI Pontianak bertambah lagi jumlah dosen yang bergelar Doktor, secara total dosen bergelar Doktor di IKIP PGRI Pontianak sudah sebanyak 47 orang," pungkasnya. (*)

Cek Berita dan Artikel Mudah Diakses di Google News

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved