Kenali, Inilah Hama yang Menyerang Tanaman Cabai, Simak Cara pengendalian Hama Cabai Disini!

Salah satu kendala utama dalam sistem produksi cabai di Indonesia adalah adanya serangan lalat buah pada buah cabai.

Editor: Peggy Dania
Shutterstock via Kompas.com
Ilustrasi cabai-Tanaman Cabai atau cabe merupakan salah satu tanaman yang rentan diserang oleh hama itulah sebabnya dalam membudidayakan tanaman yang satu ini diperlukan pemahaman untuk pengendaliannya, jika tidak tepat dalam mengendalikannya maka bisa menyebabkan kegagalan panen bagi petani cabai. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Cabai atau cabai merah atau lombok adalah buah dan tumbuhan anggota genus Capsicum.

Buahnya dapat digolongkan sebagai sayuran maupun bumbu, tergantung bagaimana digunakan.

Sebagai bumbu, buah cabai yang pedas sangat populer di Asia Tenggara sebagai penguat rasa makanan.

Salah satu kendala utama dalam sistem produksi cabai di Indonesia adalah adanya serangan lalat buah pada buah cabai.Hama ini sering menyebabkan gagal panen.

Dilansir dari Kementan melalui laporan Departemen Pertanian RI tahun 2006 menunjukkan bahwa kerusakan pada tanaman cabai di Indonesia dapat mencapai 35 persen.

Buah cabai yang terserang sering tampak sehat dan utuh dari luar tetapi bila dilihat di dalamnya membusuk dan mengandung larva lalat.

Tanam Cabai Varietas Cakra Jadi Cara Pemerintah Singkawang Tekan Inflasi Pangan


Penyebabnya terutama adalah banyaknya hama yang menempel pada buah cabai hingga menyebabkan pembusukan dan berakibat gagal panen bagi petani, oleh sebab itu mari kita kenali jenis hama tanaman cabai dan pengendaliannya berikut ini.

1. Trips/Kemreki (Thrips parvispinus)

Cara hama trips menyerang tanaman cabai :

a) Telur diletakkan dipermukaan bawah daun atau di jaringan tanaman

b) Nimfa dan imago menggaruk & mengisap cairan daun.

c) Serangga aktif pada senja dan malam hari.

Gejala serangan :

Serangannya bisa terlihat dari bagian bawah daun berwarna perak, keriput, mengeriting, dan melengkung ke atas. Menyerang tanaman sepanjang tahun terutama pada musim kemarau.

Pengendalian :

Penggunaan perangkap likat warna biru / putih, pemanfaatan musuh alami, penggunaan mulsa plastik, penggunaan tanaman perangkap caisin, dan penyemprotan insektisida berbahan aktif Abamektin, Alfa sipermetrin, Permetrin, Piraklofos.

Aplikasi pestisida merupakan alternatif terakhir jika serangan sudah di atas ambang ekonomi dan dilakukan sesuai dosis anjuran

2. Kutu daun persik (myzus persicae)

Cara kutu daun persik menyerang tanaman cabai :

a) Nimfa dan imago menusuk dan mengisap cairan daun.

b) Serangga aktif sepanjang hari.

Gejala serangan :

Daun keriput, terpuntir, berwarna kuning, pertumbuhan tanaman kerdil.

Tanaman inang :

Cabai, tomat, kentang, tembakau dan semangka

Pengendalian :

Sanitasi, penggunaan perangkap likat kuning, pemanfaatan musuh alami, dan penyemprotan insektisida berbahan aktif Abamektin, Alfa sipermetrin, Amitraz, Asefat.

Aplikasi pestisida merupakan alternatif terakhir jika serangan sudah di atas ambang ekonomi dan dilakukan sesuai dosis anjuran.

Pembuatan Cabai Bubuk Hemat Budget, Tahan Lama dan Tidak Mudah Busuk

3. Ulat grayak (Spodoptera Litura)

Ciri dan cara ulat grayak menyerang tanaman cabai :

a) Sayap ngengat bagian depan berwarna coklat keperakan, sayap belakang berwarna keputihan dengan bercak hitam

b) Larva menggigit - mengunyah.

c) Aktif malam hari.

Gejala serangan :

Daun bolong, tanaman gundul.

Tanaman inang :

Cabai, tomat, mentimun, semangka, kacang panjang, terung, dll.

Pengendalian :

Sanitasi lahan dengan membersihkan gulma dan pengolahan lahan, mengumpulkan larva / pupa dan memusnahkannya, pemanfaatan musuh alami.

Penyemprotan pestisida berbahan aktif Abamektin, Alfa sipermetrin, Diazinon, Dimetoat.

Aplikasi pestisida merupakan alternatif terakhir jika serangan sudah di atas ambang ekonomi dan dilakukan sesuai dosis anjuran

4. Lalat Buah (Bactrocera dorsalis)

Cara lalat buah menyerang tanaman cabai :

a) Larva menggigit dan mengunyah.

b) Serangga aktif sepanjang hari.

Gejala serangan :

Adanya lubang berupa titik hitam pada buah, buah busuk dan gugur.

Tanaman inang :

Cabai, belimbing, mangga, jambu, semangka dll.

Pengendalian :

Sanitasi, mengolah tanah secara intensif, penggunaan perangkap yang diberi antraktan/insektisida berbahan aktif metil eugenol, pemanfaatan musuh alami dan pembungkusan buah.

Aplikasi pestisida merupakan alternatif terakhir jika serangan sudah di atas ambang ekonomi dan dilakukan sesuai dosis anjuran. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved