Herzaky Mahendra Beberkan Trik Jitu Partai Demokrat Dalam Menghadapi Rintangan
Kemudian, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) bersama Herzaky Mahendra dan anggota partai Demokrat melakukan pertimbangan dan melakukan rapat pada pengurus
Penulis: Ferlianus Tedi Yahya | Editor: Rivaldi Ade Musliadi
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Kepala Badan Komunikasi Strategis Partai Demokrat Herzaky Mahendra menceritakan perjalanan panjang dalam mengahadapi rintangan partai Demokrat.
"Mungkin salah satu momentum yang paling penting itu atau titik balik malah untuk Partai Demokrat kemudian mas Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), ini di bulan Februari 2021 yang ketika mengalami pengambil alihan kombinasi secara paksa, "katanya dalam portcast edisi Sabtu, 1 Oktober 2022.
"Mengapa itu menjadi momen penting di partai Demokrat karena disitu di uji bagaimana kemampuan kepemimpinan seorang AHY menurut saya, "tambahnya.
Saat itu ia mengaku ikut mendampingi pada saat moment kritis sebelum konferensi pers di bulan Februari 2021.
"Saya mendampingi hampir 24 jam pada saat moment-moment kritis sebelum 1 Februari yang beliau konferensi pers, karena itu ada pilihan kita harus melawan secara terbuka apa tertutup ini di bawah layar, "katanya.
Kemudian, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) bersama Herzaky Mahendra dan anggota partai Demokrat melakukan pertimbangan dan melakukan rapat pada pengurus inti.
"Itu berberapa hari dipertimbangkan didiskusikan dirapatkan di pengurus inti yang terbatas, saya ada disitu karena memang saya harus mengkomunikasikan ke publik setelah mas AHY, "katanya.
Ia juga mengatakan baru menjabat dua bulan sebagai Kepala Badan Komunikasi Strategis Partai Demokrat sudah diserbu oleh media terkait permasalahan tersebut.
• Herzaky Mahendra Mau Nyaleg Jika di Kampung Sendiri Pontianak, Kalimantan Barat
"Jadi 13 Januari saya baru di tunjuk menjadi Kepala Badan Komunikasi Strategis dan Juru Bicara Partai Demokrat, eh bulan Februarinya udah diserbu habis-hanisan sama media, "katanya tersenyum.
"Disitu saya melihat bagaimana mas AHY sebagai pemimpin bisa mengelola krisis ini dengan baik bagaimana dia bisa memimpin timnya dengan baik, "jelasnya.
Setelah melakukan rapat dan melakukan diskusi pengurus inti partai Demokrat akhirnya memilih untuk membukanya kepada publik.
"Kemudian kita memutuskan untuk membuka kepada publik melakukan konferensi pers karena ini ancaman bukan hanya kepada Demokrat, ini ancaman kepada Demokrasi Indonesia, "katanya.
Ia juga mengaku was-was jika partai Demokrat jebol akan menjadikan Demokrasi Indonesia hancur.
"Bahanya ini kalau Demokrat jebol nanti pertahanan pembela Demokrasi masyarakat sipil ini sudah hancur, dan bahaya ini.
"Sehingga keberanian itu muncul karena itu, bahwa ini bukan hanya nasib Demokrat tapi ini juga nasib Demokrasi Indonesia, "tambahnya.
Tidak hanya itu, Herzaky juga mengatakan kepemimpinan mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) juga menjadi pilar penting dalam menjaga dan membangun Demokrasi di Indonesia.
"Selama Demokrat berkuasa 10 tahun dan pak SBY berkuasa ini juga menjadi pilar penting yang menjadi fokus utama pemerintah pak SBY bagaimana menjaga dan membangun demokrasi agar menjadi lebih baik dan kondusif, "terangnya.
Dengan adanya keputusan yang telah di ambil oleh Ketua Umum Partai Demokrat, ia mengatakan keputusan yang diambil merupakan keputusan yang benar-benar diperhitungkan sehingga tepat.
"Inilah yang saya lihat mas AHY itu mengambil keputusan itu bukan emosi, bukan tanpa perhitungan tetapi bener-bener diperhitungkan semuanya, dikumpulkan data dan fakta, minta masukan, diskusi lagi dan disimulasikan, "tuturnya.
Setelah keputusan untuk menyampaikan secara terbuka kepada publik, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengirimkan surat kepada Presiden dan menyampaikan situasi yang sedang terjadi.
"Dan sebelum kami konferensi pers AHY mengirim surat dulu kepada pak presiden menyampaikan ada situasi seperti ini dan menyampaikan data dan faktanya secara detail dan kami laporkan dulu sebagai orang yang dicatut namanya kami merasa di catut, "katanya.
"Kemudian siangnya baru mas AHY melakukan konferensi pers dan menyampaikan tapi tidak menyebut nama karena menunggu informasi pak Presiden sudah membuka dan membaca suratnya atau belum karena beliau ingin, agar pak Presiden dulu yang tau ini sebagai etika, "katanya.
Dengan berbagai rintangan yang dihadapi Herzaky mengaku partai Demokrat selalu melakukan konsulidasi internal terlebih dahulu kemudian mengumpulkan data dan fakta jika terjadi permasalahan.
"Apapun itu konsulidasi internal dulu kemudian bukan hanya mendengar tapi data dan faktanya harus jelas dulu dan dibuat BAP semua, yang sudah dipanggil diajak ketemu, kemudian diskusi dan diambil keputusan, " tegasnya. (*)
Cek Berita dan Artikel Mudah Diakses di Google News