Lokal Populer

Tekan Inflasi Dengan Gelar Operasi Pasar dan Bantuan Sosial, Serta Pinta Perusahaan Gunakan Dana CSR

Sebagai upaya mengendalikan inflasi, Sutarmidji mengatakan bahwa sebagian besar kabupaten/kota sudah melakukan langkah konkret

Penulis: Anggita Putri | Editor: Tri Pandito Wibowo
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/Adpim Pemprov Kalbar
Gubernur Kalimantan Barat, Sutarmidji didampingi Sekda Kalbar mengikuti pengarahan dari Presiden Jokowi tentang pengendalian inflasi kepada seluruh Kepala Daerah di Indonesia, secara virtual di Ruang DAR Kantor Gubernur, Selasa 13 September 2022.// Adpim Provinsi Kalbar 

Ia mencontohkan pada Ikan Baung yang merupakan ikan sungai, yang mana masih sulit untuk dibudidayakan, dan belum ada tempat budidaya ikan sungai yang memadai.

“Sehingga harga pasaran tergantung tangkapan. Kalau tangkapan banyak, murahlah ikan baung itu. Kalau tangkapan sedikit, maka harga mahal, ini menyumbang inflasi,”jelasnya

Sutarmidji mengatakan yang harus dijaga adalah beras, jangan sampai inflasi. Sebab beras itu penyumbang inflasi pangan sampai di atas 70 persen. 

“Makanya saya jaga betul beras ini. Kemarin kita lihat beras 5 kilogram itu Rp 55 ribu di pasar. Lalu kita jual Rp 45 ribu, supaya harga tetap stabil. Bulog juga harus memperhatikan itu,”tegasnya.

Terhadap tingkat inflasi tahun ke tahun (Agustus 2022 terhadap Agustus 2021) di Kabupaten Sintang 7,4 persen.  Dikatakannya yang menjadi salah satu faktor penyumbangnya adalah sayur yang datang dari Pontianak.

“Faktornya rata-rata di pangan. Apalagi ada BBM dan transportasi udara. Nanti akan ada operasi pasar di Sintang. Nanti dilihat harga yang naik, kalau gula naik, gula yang kita operasi, kalau telur, ya telur. Tapi saya minta untuk beberapa komponen,” ujar Sutarmidji.

Sutarmidji mengatakan saat ini sedang mengkaji bagaimana mendatangkan cabai dengan mensubsidi ongkos angkut melalui Perusda Pontianak.

 “Kita coba subsidi ongkos angkutnya. Kita nanti minta dari Perusda Pontianak, terkait (subsidi ongkos) angkutan dari daerah produksi ke daerah Pontianak, dan daerah pasar,” pungkasnya. 

Gunakan CSR

Gubernur Kalimantan Barat, Sutarmidji mengikuti pengarahan dari Presiden Jokowi tentang pengendalian inflasi kepada seluruh Kepala Daerah di Indonesia, secara virtual di Ruang DAR Kantor Gubernur, Selasa 13 September 2022.

Gubernur Kalimantan Barat, Sutarmidji didampingi Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Barat, Harisson mendengarkan pengarahan yang disampaikan, dimana Presiden RI menginstruksikan pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten/kota bersama-sama pemerintah pusat membantu masyarakat yang terdampak, karena kenaikan penyesuaian harga BBM.

Inflasi di Sintang Tinggi, Yustinus Dorong Masyarakat Manfaatkan Pekarangan Rumah

Usai mendengar pengarahan, Sutarmidji menyampaikan beberapa hal terkait penanganan inflasi di Provinsi Kalimantan Barat, terutama dengan melakukan Bantuan Sosial (Bansos) berupa sembako kepada masyarakat.

Sutarmidji juga menginginkan perusahaan di Kalbar untuk menggunakan dana CSR disalurkan dalam bentuk bantuan kepada masyarakat yang membutuhkan, terutama di sekitar perusahaan.

"Saya mengimbau CSR perusahaan-perusahaan yang ada di Kalimantan Barat untuk memberikan bantuan berupa sembako kepada masyarakat yang membutuhkan di sekitar perusahaan mereka karena itu lebih efektif,"ujarnya.

Terkait pengendalian inflasi, Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat melalui Disperindag ESDM Provinsi Kalbar juga telah menggelar Operasi Pasar (OP).

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved