Lokal Populer

Rencana Penataan Simpang Empat Jalan Gusti Situt Mahmud - Jalan 28 Oktober Pontianak Utara

Dalam penataan pembuatan bundaran itu, Pemerintah Kota Pontianak juga meminta bantuan dari dana dari pemerintah Provinsi untuk pembangunannya.

TRIBUNPONTIANAK/Prokopim
Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono melihat maket arsitektur karya mahasiswa Fakultas Teknik Untan. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Pemerintah Kota Pontianak berencana akan melakukan penataan simpang empat lampu merah Jalan Gusti Situt Mahmud-Jalan 28 Oktober Pontianak Utara menjadi bundaran.

Rencana penataan ini dari turunan Pembangunan Duplikasi Jembatan Kapuas I dan pelebaran jalan sultan Hamid II Pontianak Kalimantan Barat.

"Rencana pembuatan bundaran di simpang empat lampu merah Jalan Sultan Mahmud. Kita sedang upayakan untuk pembebasan lahannya seperti CU Pancur Kasih itu," ujar Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono, Rabu 7 September 2022.

Dalam penataan pembuatan bundaran itu, Pemerintah Kota Pontianak juga meminta bantuan dari dana dari pemerintah Provinsi untuk pembangunannya.

Pasca Kenaikan Harga BBM, Belum Terjadi Penyesuaian Harga Sembako yang Signifikan di Kota Pontianak

Hal tersebut dikarenakan kawasan itu masih merupakan wilayah di Provinsi Kalimantan Barat. Sehingga bantuan dari Pemprov Kalbar sangat diperlukan untuk mewujudkan Pontianak lebih cantik dan tertata lebih rapi.

"Kita juga sudah minta bantuan dana dari Provinsi Kalbar untuk pembangunan itu. Dan sejauh ini respon dari Provinsi sudah positif karena kan ini masih berada di wilayah Provinsi Kalbar. Jadi jika Pontianak ini bagus dan tertata tentu menjadi cerminan dari Kalbar," ungkapnya.

Menurutnya, Kota Pontianak sebagai ibukota Provinsi Kalimantan Barat memang menjadi cerminan di Provinsi Kalbar, baik di sektor perekonomian, pendidikan maupun infrastruktur.

Sebagaimana diketahui, bahwa Kota Pontianak ini merupakan tempat pusat pendidikan, perkonomian dan lainnya.

Untuk itu, Wako Edi berharap untuk rencana pembangunan itu bisa segera terealisasi secepatnya.

"Saya berharap itu bisa secepatnya terealisasi. Karena dengan pelaksanaan pembangunan duplikasi jembatan Kapuas I dan pelebaran Jalan Sultan Hamid II ini bisa sekaligus dengan pembangunan bundaran dikerjakan," ujarnya.

Menurutnya lebih terealisasi pembangunannya maka juga bisa lebih cepat juga untuk mengurai kemacetan di Kota Pontianak sehingga bisa memperlancar transportasi di Kota Pontianak Kalimantan Barat.

Jembatan Bardan-Siantan

Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono menyambut baik atas rencana pihak investor yang akan membangun jembatan Garuda yang akan menghubungkan dari Jalan Bardan hingga Terminal Siantan Pontianak Kalimantan Barat.

Kehadiran jembatan itu nantinya akan menghubungkan Jalan Tanjungpura Pontianak Kota dan Jalan Gusti Situt Mahmud dan Khatulistiwa Pontianak Utara yang berstatus jalan nasional.

Rencana pembangunan jembatan Garuda ini ini memiliki panjang 350 meter dan lebar 30 meter yang akan dibangun dalam bentuk Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU).

Ojek Online di Pontianak Harap BLT Pemerintah Tepat Sasaran

Dari desain yang dipaparkan oleh investor, terlihat bangunan jembatan yang dinamai Jembatan Garuda berdiri megah. Ada empat jalur jalan dengan di bagian tengahnya berbentuk lingkaran.

"Aturan regulasinya sudah ada dan kita menggandeng investor dari Indonesia dan Chinese karena ini sangat konkrit dan spektakuler di Kota Pontianak," ujarnya setelah ekspos rencana pembangunan Jembatan Garuda di Ruang Pontive Center Kantor Wali Kota Pontianak Kalimantan Barat, Kamis 28 Juli 2022.

Menurutnya, kajian rencana pembangunan Jembatan Garuda sudah berjalan beberapa bulan belakangan ini.

"Mudah-mudahan Jembatan Garuda ini bisa mengatasi persoalan transportasi dan kemacetan di kedua wilayah, apalagi pembangunan duplikasi Jembatan Kapuas I juga dibangun, tentunya kemacetan yang kerap terjadi bisa terurai," ucapnya.

Keterlibatan pemerintah pusat seperti Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Bappenas, Kementerian Perhubungan dan Kementerian Keuangan menjadi titik awal terwujudnya jembatan tersebut.

Meski dirinya belum bisa memastikan kapan dimulainya pelaksanaan pembangunan Jembatan Garuda, namun diakuinya proses rencana pembangunan sudah dilakukan dua bulan lalu.

"Dan ini membutuhkan waktu yang cukup panjang, mulai dari penyiapan amdal dan lainnya," ungkapnya.

Edi menerangkan, pembangunan jembatan sumber dananya berasal dari investor.

Sementara dari pihak Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak akan mempersiapkan fasilitasi, regulasi yang berkaitan dengan lahan-lahan terkena dampak dari pembangunan Jembatan Garuda tersebut.

Dari desain konsep jembatan yang dipaparkan, konstruksi jembatan dilengkapi kabel-kabel pancang. Jembatan ini bisa dilintasi oleh kendaraan roda dua dan roda empat maupun kendaraan besar seperti truk atau trailer.

"Istimewanya lagi, bagi pejalan kaki, dimanjakan dengan energi power hydro dari air Sungai Kapuas," pungkasnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved