Pengamat Pendidikan Kalbar Soroti Tes Skolastik Pada Perubahan Skema Slekesi Masuk PTN
Pengamat pendidikan Kalimantan Barat Dr. Aunurrahman mengatakan bahwa perombakan sistem seleksi PTN tersebut dinilainya merupakan kebijakan instan.
Penulis: Muhammad Luthfi | Editor: Hamdan Darsani
Kata dia, di Amerika ada tes Graduate Record Examination (GRE). Dimana siswa di Amerika yang hendak melanjutkan pendidikan di Perguruan Tinggi harus mengeluarkan biaya tambahan.
“Karena itu tadi tidak terkait lagi dengan mata pelajaran yang mereka pelajari sebelumnya. Ada nilai lebih yang harus mereka pelajari, kalau di Amerika ada yang namanya Graduate Record Examination,” terangnya.
Dr. Aunurrahman yang juga sebagai Wakil Rektor I di IKIP PGRI Pontianak menyimpulkan. Jika tes skolastik diterapkan di Indonesia tanpa adanya persiapan, tidak menutup kemungkinan akan menurunkan motivasi siswa SMA untuk melanjutkan pembelajarannya di perguruan tinggi.
“Intinya seleksi KIP aja sudah berat, apalagi yang mau ikut tesnya seperti ini. Saya rasa itu jadi masalah,” katanya.
Seandainya perubahan skema seleksi tersebut sudah ditetapkan, berarti sudah ada Petunjuk Teknis (Juknis) yang mengatur. Ia menekankan jangan sampai sekolah yang bertanggung jawab atas kelulusan siswanya dibiarkan begitu saja.
“Artinya sekolah harus monitoring juga, siapa siswa-siswa ini yang mau melanjutkan ke perguruan tinggi. Jadi mereka tadi yang mau lanjut keperguruan tinggi harus diberikan pembelajaran, bimbingan secara khusus untuk mempersiapkan diri mereka,” tuturnya.
“Karena saya yakin tidak semua siswa yang akan ingin melanjut keperguruan tinggi itu akan mampu mengikuti tes skolastik ini. Kalaupun mereka ingin mengikuti tes ini, mereka harus belajar dulu,” ujarnya.
Sementara, untuk kelebihan dari perubahan skema seleksi tersebut menurutnya mental calon mahasiswa dapat dilihat dari tes skolastik.
“Apa mereka pelajari secara umum di sekolah tidak lagi menjadi perhatian. Artinya mental siswa ya itu bisa dilihat dari tes skolastik tadi,” pungkasnya. (*)
Cek Berita dan Artikel Mudah Diakses di Google News