Lokal Populer

Perlunya Penguatan Branding Kota Pontianak Guna Tingkatkan Daya Tarik Kunjungan Wisatawan

Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono menilai perlunya penguatan branding Kota Pontianak agar meningkatkan daya tarik pengunjung,

TRIBUNPONTIANAK/Prokopim
Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono melihat maket arsitektur karya mahasiswa Fakultas Teknik Untan. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Sebagai ibukota Provinsi Kalbar sekaligus wilayah perdagangan dan jasa, tidak sedikit tantangan yang dihadapi Kota Pontianak khususnya pertumbuhan ekonomi. 

Citra baik yang didapat selama ini juga ditentukan dari banyak aspek, mulai dari pemerintahan maupun masyarakat.

Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono menilai perlunya penguatan branding Kota Pontianak agar meningkatkan daya tarik pengunjung, baik warga lokal hingga warga dari luar daerah.

Tak menutup kemungkinan pelancong datang dari luar negeri, membuat Kota Pontianak terus mempercantik pesonanya, khususnya di sektor pariwisata.

Pemkot Pontianak Percantik Kawasan Tepian Sungai Kapuas Sebagai Daya Tarik Wisatawan


“Tentunya untuk membangun itu perlu dipahami kondisi existing dari potensi yang ada, kita ketahui Kota Pontianak mempunyai branding yang kuat,” ungkapnya saat menyampaikan materi sebagai narasumber Seminar Arsitektur bertema 'City Branding dalam Mendorong Kunjungan Wisata dan Perkembangan Kota' yang digelar Fakultas Teknik (FT) Universitas Tanjungpura (Untan), di Aula FT Untan, Selasa 6 September 2022.

Salah satu contoh ciri khas yang melekat pada branding Kota Pontianak adalah Tugu Khatulistiwa. Edi mengatakan, citra tersebut tidak terbentuk tanpa alasan, melainkan karena Kota Pontianak sebagai satu-satunya kota di dunia yang dilintasi secara langsung oleh garis Khatulistiwa.

“Di dunia ada beberapa yang dilintasi garis khatulistiwa, namun tidak tepat di tengah kota. Nah, Pontianak tepat di tengah kota. Jadi dari daerah manapun kalau melihat tugu itu, pasti sudah brandingnya Pontianak. Sama halnya jika kita lihat Monas pasti ingat Jakarta, kemudian Menara Eiffel pasti ingat Paris. Ini sudah terngiang dipikiran namun tinggal bagaimana kita memolesnya,” paparnya.

Contoh lain yang merepresentasikan Kota Pontianak adalah Sungai Kapuas. Sungai terpanjang di Indonesia itu membentang di tengah pemukiman warga, menjadi sumber kehidupan. 

Edi mengatakan banyak potensi yang dapat digali dari kemewahan sungai itu. 

Meniru ucapan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Suharso Monoarfa, dia katakan adanya kemiripan Sungai Kapuas dengan Sungai Seine di Paris.

“Pak Suharso itu seorang akademisi, beliau kalau datang ke Pontianak selalu menginap di sekitar tepian Sungai Kapuas. Beliau bilang Sungai Kapuas mirip dengan Sungai Seine dan harapannya agar dimaksimalkan,” ucapnya.

Kemudian, terdapat aneka ragam potensi lainnya yang bisa didalami sebagai penguat branding di Kota Pontianak. 

Baik dari sisi alam, wisata hingga sosial, terangkum di kota yang akan berusia ke-251 pada 23 Oktober mendatang ini. 

Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak tengah berupaya mengoptimalkan pembangunan dengan memenuhi kebutuhan fisik sarana dan prasarana seperti pelebaran jalan, pembangunan Mal Pelayanan Publik, Duplikasi Jembatan Kapuas I, pembangunan trotoar hingga Ruang Terbuka Hijau (RTH).

Kedepan, lanjut dia, setelah semua infrastruktur terpenuhi, pihaknya akan fokus kepada pembangunan berkelanjutan, di antaranya dengan meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM).

“Coba lihat bentuk sungai dengan jembatan, Istana Kadriah dan Masjid Jami’ bisa jadi branding padahal bangunan lama. Tapi yang baru juga kini jadi landmark, yaitu Masjid Mujahiddin,” terangnya.

Peran arsitek diakui Edi amat penting dalam mengembangkan ciri khas fisik suatu landmark. Dirinya berharap, melalui seminar tersebut muncul arsitek-arsitek asal Kota Pontianak yang mampu menemukan solusi bagi permasalahan Kota Pontianak, seperti genangan air dan tanah gambut.

“Dengan rendahnya dataran Kota Pontianak, tekstur tanahnya yang lembut, memerlukan biaya yang sangat tinggi khususnya pembangunan infrastruktur. Perlu dicari jenis konstruksi yang cocok. Jadi mahasiswa di sini harus memahami betul, kita boleh idealis tapi disesuaikan dengan kenyataan,” pungkasnya.

Launching TIC

Dinas Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Provinsi Kalimantan Barat terus gencar melakukan promosi destinasi pariwisata yang ada di Provinsi Kalbar.

Tak hanya menyiapkan promosi secara offline, kini dengan perkembangan teknologi digital promosi yang dilakukan Disporapar Kalbar sudah semakin dipermudah dalam memberikan informasi terkait destinasi wisata untuk para wisatawan yang datang.

Maka dari itu, hadirlah Tourist Information Centre (TIC) di Bandara Angkasapura II Supadio Pontianak Kubu Raya, untuk mempermudah segala informasi destinasi wisata di Kalbar.

Trafic Kunjungan Wisatawan Mancanegara ke Kalbar dari Titik Terendah hingga Berangsur Pulih

Sebelumnya, Disporapar Kalbar sudah terlebih dahulu melaunching Electronic Toursm Information Centre (eTIC), yakni cukup barcode akan muncul link yang menampilkan destinasi pariwisata di Kalbar.

Ketua Dekranasda Provinsi Kalimantan Barat, Lismaryani Sutarmidji, didampingi Kadisporapar Kalbar, Windy Peihastari secara resmi melaunching Tourist Information Centre (TIC) yang ada di Bandara Angkasapura II Supadio Pontianak Kubu Raya, Senin 5 September 2022.

Sehingga dengan hadirnya Tourist Information Centre (TIC), dan Electronic Toursm Information Centre (eTIC) penyajian informasi destinasi wisata di Kalbar semakin lengkap disajikan dalam bentuk digital (online), dan disajikan tempat (offline) untuk mempermudah informasi.

Tak hanya itu saja, hadirnya TIC ini sekaligus sebagai persiapan promosi destinasi wisata di Kalbar pada perhelatan Forum bergensi Brunei Darussalam - Indonesia - Malaysia - Philippines East ASEAN Growth Area ( BIMP-EAGA ) ke-25.

Dimana Kota Pontianak, Provinsi Kalbar akan menjadi tuan rumah BIMP-EAGA Ke-25 pada November 2022 mendatang.

Kelebihan TIC ini juga menyediakan virtual tour, seakan membawa wisatawan berada pada destinasi wisata tersebut. Dengan menampilkan secara virtual apa saja yang ada pada lokasi wisata yang ada di Kalbar.

Dengan sensasi wisatawan bisa merasakan berjalan dan berkeliling melihat destinasi wisata yang mungkin akan ia kunjungi.

Ketua Dekranasda Provinsi Kalbar usai melaunching TIC, mencoba langsung untuk melakukan virtual tour menggunakan alat Oculus 360 atau virtual Reality.

Selain itu, di TIC juga sekaligus mempromosikan produk kerajinan dari Dekranasda Provinsi Kalbar yang merupakan produk unggulan untuk turut diperkenalkan dengan wisatawan secara meluas.

“Saya ucapkan terimakasih kepada Disporapar Kalbar yang telah menyediakan TIC untuk mempromosikan kerajinan kita untuk menarik wisatawan luar,”ujar Lismaryani Sutarmidji.

Produk yang tersedia di TIC merupakan produk dari Dekranasda yang merupakan produk unggulan yang sudah layak untuk di simpan di TIC untuk dipromosikan.

“Saya apresiasi dan mengucapkan terima kasih kepada Kadisporapar Kalbar yang telah menyiapkan TIC untuk wisatawan luar tahu dan juga ada Etic untuk mempermudah informasi. Jadi wisatawan yang datang ke Kalbar bisa tahu untuk produk unggulan kita ,” ungkapnya

Dengan demikan, ia katakan bahwa Dekranasda Provinsi Kalbar sangat mendukung dan akan mengisi dengan produk unggulan di TIC yang telah disediakan.

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved