Cegah Stunting di Kalbar, Alifudin: Kami Selalu Memperjuangkan Agar Selalu Ditingkatkan Anggarannya

Untuk melahirkan generasi-generasi yang hebat, Alifudin menjelaskan bahwa hal ini membutuhkan perencanaan yang baik.

Penulis: Muhammad Firdaus | Editor: Jamadin
TRIBUNPONTIANAK/Tri Pandito Wibowo
Anggota Komisi IX DPR RI Alifudin ketika diwawancarai wartawan saat menghadiri pembukaan dan talk show kegiatan Educamp Kampoeng Remaja Forum Genre Kubu Raya, Kalimantan Barat, Minggu, 4 September 2022. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, KUBU RAYA - Anggota Komisi IX DPR RI Alifudin menghadiri pembukaan kegiatan Educamp Kampoeng Remaja Forum Genre Kubu Raya, yang dirangkaikan dengan talk show bersama Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan beserta Istri, dan Kepala BKKBN Kalbar Muslimat, Minggu sore, 4 September 2022.

Pada kesempatan wawancara bersama wartawan, Alifudin menyampaikan urgensi hadirnya generasi-generasi yang unggul untuk menyambut Indonesia Emas pada tahun 2045.

"Ini harapan kita bersama ya harapan negera untuk 2045 berarti 100 tahun kita merdeka, kita harapkan nanti saat itu adalah generasi yang unggul, generasi yang kuat," ucapnya.

Oleh karenanya, ia menjelaskan bahwa hal tersebutlah yang menjadi alasan Pemerintah menunjuk BKKBN sebagai koordinator penuntasan stunting.

Stunting di Kapuas Hulu Alami Penurunan, Ini Harapan Wabup Wahyudi Hidayat

"Karena ini pemerintah menjadikan BKKBN sebagai koordinator penuntasan stunting, jadi dengan stunting selesai maka diharapkan 2045 itu tidak ada generasi yang lemah," ucapnya.

Untuk melahirkan generasi-generasi yang hebat, Alifudin menjelaskan bahwa hal ini membutuhkan perencanaan yang baik.

"Dan kita tidak berharap generasi yang lahir adalah generasi yang lemah, generasi yang lahir adalah generasi yang kuat, nah itu yang kita harapkan generasi emas itu makanya perlu direncanakan," ucapnya.

Oleh karenanya lah, ia menjelaskan bahwa saat ini ia sedang terus memperjuangkan agar Kalimantan Barat dapat memperoleh peningkatan anggaran untuk pencegahan stunting ini.

"Makanya kami selalu mengkampanyekan selalu memperjuangkan di komisi IX, agar khusus dapil Kalbar agar selalu ditingkatkan anggarannya," ucapnya.

Namun demikian ia menjelaskan bahwa hal ini, tidak serta merta menjadi tanggung jawab BKKBN saja. Semua elemen harus berkolaborasi untuk mengatasi hal ini.

"Dan juga khusus masalah stunting bukan hanya di BKKBN anggarannya tapi instansi yang lain, apalagi disitu ada Kemendes kan sekarang juga Desa-desa diminta juga untuk menganggarkan masalah stunting di anggaran Desa itu, jadi maksudnya gak harus selalu melalui BKKBN anggaran itu tapi bosa sampai ke lembaga yang lain," ucapnya.

Berkaitan dengan Indeks Pembangunan Manusia di Kalbar yang masih rendah, ia menjelaskan indikator utama yang harus diperbaiki adalah masalah kesehatan. Sehingga pencegahan stunting ini menjadi sangat masuk akal untuk terus ditingkatkan.

"Karena itu terkait dengan kesehatan ya, pendidikan, ekonomi, jadi paling pokok ini masalah kesehatan, makanya kami fokus bagaimana tidak lahir generasi yang stunting karena ini sangat berpengaruh," ucapnya.

Ia menjelaskan, bahwa saat ini Pemerintah pusat dalam hal ini adalah Presiden Joko Widodo telah begitu konsen untuk pencegahan stunting ini.

"Makanya dalam hal ini Presiden Pak Jokowi kan begitu konsen dan dimana-mana kan selalu sekarang kampanye-kampanye stunting, setiap lembaga kementerian kampanye kesana," ucapnya.

Sementara itu Kepala BKKBN Kalbar Muslimat, menyampaikan bahwa sejauh ini dukungan DPR RI kepada BKKBN untuk mengentaskan permasalahan stunting ini sudah sangat luar biasa.

"Jadi memang dukungan DPR ini dengan BKKBN sangat luar biasa ya, tadi sudah saya sampaikan dari sisi penganggaran baik melalui APBN maupun BOKB," ucapnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved