Jangan Abaikan Radang Tenggorokan, Kenali Gejala dan Cara Mencegahnya
Lebih lanjut, dr. Rangga menjelaskan tentang gejala yang akan dialami oleh sesesorang yang terkena radang tenggorokan
Penulis: Faisal Ilham Muzaqi | Editor: Try Juliansyah
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Setiap manusia pasti pernah merasakan radang tengggorokan.
Radang tenggorokan merupakan proses implamasi atau suatu penyakit yang terjadi di tenggorokan.
Sebagaimana hal tersebut disampaikan oleh Dokter Spesialis THT, dr. Rangga Putra Nugraha saat bincang sehat di Tribun Pontianak Official Podcast (Tripon Cast) yang disiarkan secara langsung di kanal YouTube Tribun Pontianak dan Fanspag Tribun Pontianak Interaktif bersama host Rizki Fadriani dengan tema “Jangan Abaikan Radang Tenggorokan” pada Sabtu 3 September 2022.
Lebih lanjut, dr. Rangga menjelaskan tentang gejala yang akan dialami oleh sesesorang yang terkena radang tenggorokan
Baca juga: Nekat Bobol Warkop, Pria di Pontianak Utara Ditangkap Polisi
Gejala Radang Tenggorokan
1. Sakit tenggorokan
2. Rasa nyeri dan sulit menelan makanan
3. Kering tenggorokan
4. pembesaran amandel atau adanya bercak putih atau nanah
5. suara serak atau teredam
Ia menjelaskan, bahwa radang tenggorokan ini bisa terjadi melalui tiga bagian tenggorokan. Diantaranya adalah Rasofaring atau tenggorokan di bagian atas, Orofaring di bagian tengah dan Hipofaring atau Laringofaring di bagian bawah.
Namun yang lebih umum terjadi radang tenggorokan di bagian belakang mulut. Hal tersebut lantaran tenggorokan bagian mulut ini lebih banyak dan lebih mudah masuknya makanan dan lainnya.
dr. Rangga menjelaskan, penyebab terjadinya radang tenggorokan bisa dikarekan inveksi dan non inveksi
1. Penyabab Radang Tenggorokan karena inveksi
Penyebab radang tenggorokan karena inveksi bisa dikarekanakan virus misalnya karena virus covid-19 yang presentasenya bisa 50-60 persen. Kemudian inveksi karena bakteri bisa disebabkan oleh makanan, bisa disebabkan benda yang masuk ke tenggorokan, baik melalui mulut atau hidung, kebersihian gigi, gusi atau kesehatan lidah sehingga menyebabkan radang.
Selanjutnya, bisa juga disebabkan oleh penularan bersin-bersin droplet, inveksi jamur atau penurunan sistem imunitas tubuh, difteri, asap rokok, asap kebakaran, uap dari pabrik kimia tertentu yang dihirup sehingga menyebabkan radang tenggorokan.
2. Penyebab Radang Tenggorokan Non Inveksi bisa disebabkan oleh asam lambung yang cukup tinggi, tumor di bagian daerah tenggorokan.
Cara Mencegah dan Menangani Radang Tenggorokan
dr. Rangga juga menjelaskan tentang tata cara mencegah dan menangani Radang tenggorokan.
1. Jaga Kebersihan Untuk pencegahannya, bisa melalui menjaga kebersihan gigi, mulult, alat makan dan pola makanan tertentu.
2. Hindari politana atau asap segala sesatu yang bisa masuk ke tenggotokan
3. Kurangi minum air dingin dan minuman yang berasa
4. Hindari makanan yang terlalu berminyak, terlalu berbumbu dan hindari makanan yang terlalu pedas
5. Hindari minuman asam sitrat. Jangan terlalu banyak minum kopi, minumann, alkohol, apalagi yang punya riwayat sakit mag. Kemudian hindari juga minuman jahe yang berlebihan karena bisa meyebakan asam lambung naik.
6. Perbanyaklah minum air piutih, minum air besih dan minum air hangat.
7. Minum madu juga bisa membantu tenggorokan lebih nyaman dan kumur- kumur dengan air garam. Sedangkan untuk resep meminum jeruk yang dicampur dengan kecap dan garam perlu penelitian lebih lanjut.
Kemudian, apabila radang tenggorokan sudah menggangu aktivitas hidup, maka disarankan untuk dilakukukan upaya penekanan terhadap prpses radang tenggorokan dengan meminum obat anti radang sehingga pasian bisa lebih ringan beraktivitas.
Namun yang perlu dihindari adalah obat antibiotic yang tanpa resep dokter, karena tidak semua nyeri tenggorokan bisa dilakukan pengobatan dengan obat antibiotic. Hal tersebut, lantaran penyebab radang tenggorokan ini bervariasi seperti yang telah disebutkan diatas..
Kemudian, jika radang tenggorokan sudah tidak tekontrol, maka dipersilahkan untuk periksa dokter atau ke fasilitas kesehatan.
Misalnya, dalam waktu seminggu lebih belum membaik, maka segera periksa ke dokter jika keluhan itu semakin memberat, menggangu aktivitas dan ada keluhan lainnya.
“Carilah obat seefektif mungkin untuk kesehatan tubuh,” ujarnya. (*)
Cek Berita dan Artikel Mudah Diakses di Google News