Hingga Desember Tahun 2021, Total 3.311 Orang Positif HIV, dan 377 orang dinyatakan AIDS di Kalbar

Sebab ini kaitannya dengan penyakit yang secara psikis yang juga harus didukung dan dilakukan pendampingan.

Penulis: Anggita Putri | Editor: Try Juliansyah
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ANGGITA PUTRI
Kadiskes Kalbar, Hary Agung saat ditemui di Ruang Kerjanya, Jumat 2 September 2022.// Anggita Putri 

“Nah biasanya itu ada kelompok peduli yang muncul di masyarakat yang sangat membantu bagaimana kemudian para ODHA dan ODHIV bisa saling berbagi dalam pengobatan mereka kalau diantara mereka ada menemui hambatan,”ungkapnya.

Dikatakannya selain itu memang ada kelompok yang memang didorong oleh faskes dan bahkan ada yang membuat kelompok peduli secara mandiri.

“Kalbar juga ada jaringan Indonesia positif bahkan ada grub whatsapp nya untuk mereka saling sharing , bahkan ada pelatihan untuk mereka. Jadi mereka memahami untuk kesembuhan dirinya dan mencegah agar tidak terjadi penularan,”ujarnya.

Hal yang terpenting dilakukan dalam penanganan HIV AIDS ini adalah terkait pencegahan nya, yang tidak mungkin hanya dilakukan atau disosialsiasikan oleh orang kesehatan saja, karena kaitannya dengan prilaku.

“Banyak pihak yang bisa berperan dalam masalah sosial kalau di kesehatan ini kita memang mengkampanyekan terkait bahaya HIV AIDS . Tapi untuk tidak melakukan sebenarnya lebih ke banyak pihak ikut berperan dalam upaya pencegahan,”pungkasnya. (*)

Cek Berita dan Artikel Mudah Diakses di Google News

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved