Turunkan AKI dan AKB, Wabup Kayong Utara Nilai Perlu Pendekatan dan Strategi yang Tepat

Wakil Bupati Kayong Utara, Effendi Ahmad menyampaikan dalam menekan dampak dan menurunkan angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB)

Penulis: Zulfikri | Editor: Hamdan Darsani
TRIBUNPONTIANAK/Jovi Lasta
Wakil Bupati Kayong Utara, Effendi Ahmad sampaikan sambutan pada kegiatan evaluasi program kesehatan keluarga (Kesga) dan gizi dalam pencapaian program SPM dan penurunan stunting oleh Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana Kayong Utara, di Aula Hotel Mahkota Kayong, Sukadana, Kabupaten Kayong Utara, Kalbar. Kamis 25 Agustus 2022. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, KAYONG UTARA - Wakil Bupati Kayong Utara, Effendi Ahmad menyampaikan dalam menekan dampak dan menurunkan angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB) diperlukan strategi yang tepat.

Hal ini disampaikannya, pada kegiatan evaluasi program kesehatan keluarga (Kesga) dan gizi dalam pencapaian program SPM dan penurunan stunting oleh Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana Kayong Utara di Aula Hotel Mahkota Kayong, Sukadana, Kabupaten Kayong Utara, Kalbar. Kamis 25 Agustus 2022.

Atas hal tersebut, Wabup Effendi Ahmad menuturkan kesehatan merupakan hak asasi manusia.

Wabup Effendi Terangkan Upaya Penurunan Stunting di Kayong Utara Melalui Penguatan Surveilans Gizi


“Kesehatan merupakan hak asasi manusia yang salah satu fokus utamanya, adalah untuk menekan dampak angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB) yang masih tinggi, serta masih adanya kasus stunting yang ada di Kabupaten Kayong Utara ini,” ujar Wabup Effendi.

Untuk mengatasi hal tersebut, Wabup Effendi mengatakan diperlukan strategi yang tepat agar AKI dan AKB dapat ditekan dan diturunkan seminimalnya.

“Mengatasi permasalahan ini, diperlukan pendekatan dan strategi yang tepat, sehingga angka kematian ibu dan bayi dapat ditekan seminimal mungkin,” terang Effendi.

“Hal yang dapat kita lakukan saat ini adalah adanya rencana strategi Making Pregnancy Safer (MPS) seperti Setiap persalinan harus ditolong oleh tenaga kesehatan terlatih, Setiap komplikasi obstetri dan neonatal mendapat pelayanan yang adekuat, Setiap wanita usia subur harus dapat mempunyai akses terhadap upaya pencegahan kehamilan yang tidak diinginkan dan penanganan komplikasi keguguran,” tambahnya. 

Lebih lanjut, Wabup Kayong Utara ini menjelaskan untuk mencapai hal ini perlu strategi MPS. 

“Peningkatan akses dan cakupan pelayanan kesehatan ibu, bayi baru lahir dan balita yang berkualitas berdasarkan bukti ilmiah, membangun kemitraan yang efektif melalui kerjasama lintas program, lintas sektor dan mitra lainnya dalam melakukan advokasi untuk memaksimalkan sumber daya yang tersedia, mendorong pemberdayaan wanita dan keluarga melalui kegiatan peningkatan pengetahuan untuk menjamin perilaku yang menunjang kesehatan ibu, bayi baru lahir dan balita serta pemanfaatan pelayanan kesehatan yang tersedia,” pungkas Wabup Kayong Utara ini. (*)

Cek Berita dan Artikel Mudah Diakses di Google News

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved