Herkulana Sebut Balitbang Fokus untuk Lakukan Penelitian Terhadap Kemandirian Desa di Kalbar

Badan Litbang Provinsi Kalbar sudah fokus pada penelitian lainya diantaranya itu terkait Stunting, yang mana hasil penelitian tersebut akan terus

Penulis: Anggita Putri | Editor: Hamdan Darsani
TRIBUNPONTIANAK/Anggita Putri
Foto bersama Usai Bedah Buku yang digelar Litbang Provinsi di Praja Dua Kantor Gubernur, Kamis 18 Agustus 2022. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Provinsi Kalimantan Barat di tahun 2022 menekankan pada penelitian terhadap Desa Mandiri di Kalbar.

Sedangkan di tahun 2021, Badan Litbang Provinsi Kalbar sudah fokus pada penelitian lainya diantaranya itu terkait stunting, yang mana hasil penelitian tersebut akan terus dievaluasi.   

“Untuk di tahun 2022 kita lebih menekankan kepada penelitian Desa Mandiri. Indeks apa yang belum tercapai dari desa mandiri tersebut, sehingga masih ada desa berkembang, desa maju. Itu akan kita evaluasi pada indeks desanya. Kemudian dilihat terkait desa mandiri apakah dia benar-benar sudah mandiri,” ujar Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Kalimantan Barat, Herkulana.

Beri Sumbangsih dalam Ilmu Pengetahuan, Balitbang Kalbar Selenggarakan Bedah Buku

Hal itu disampaikan Kaban Litbang, Herkulana usai menjadi pembicara pada Bedah Buku, di Ruang Praja Dua Kantor Gubernur, Kamis 18 Agustus 2022.

Ia menyampaikan bahwa besok akan dibahas juga terkait desa adat, menuju desa mandiri, karena beberapa kegiatan di desa ternyata ada desa adat yang sudah memenuhi untuk kriteria desa mandiri, tapi mereka masih pada status desa maju.

Hadir diacara bedah buku yang digelar Litbang Provinsi Kalbar, Kepala Dinas Pemdes Provinsi Kalbar Yuslinda menyampaikan bahwa isu lain yang paling utama yang menjadi pembicaraan Presiden  Jokowi bahkan Gubernur Kalbar adalah stunting.

“Stunting itu jadi pembahan yang paling penting. Di tahun 2024 ditingkat nasional ditargetkan angka stunting hanya 14 persen. Saya harap Litbang teliti mengkaji bagaimana upaya stunting itu bisa turun,”ujarnya usai menghadiri Bedah Buku yang digelar Litbang Provinsi di Praja Dua Kantor Gubernur.

Ia menegaskan perku dikaji di setiap desa itu apa yang menyebabkan ternyata angka stunting yang tinggi. (*)

Cek Berita dan Artikel Mudah Diakses di Google News

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved