Lokal Populer
Pameran Arsip Kalbar Tampilkan Diorama tentang Tragedi Mandor
Pameran Arsip digelar dalam rangkaian dari acara Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-77 Republik Indonesia
Penulis: Anggita Putri | Editor: Tri Pandito Wibowo
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Kalimantan Barat menggelar Galeri Pameran Arsip yang akan berlangsung mulai hari ini sampai 18 Agustus 2022 di Lantai dua Gedung Kearsipan Provinsi Kalbar.
Pameran Arsip digelar dalam rangkaian dari acara Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-77 Republik Indonesia dengan tema “Arsip Merupakan Simbol Pemersatu dan Memori Kolektif Bangsa”.
Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Kalimantan Barat, Sugeng Hariadi mengatakan bagi masyarakat yang ingin berkunjung ke pameran dibuka mulai pukul 08.00 sampai 16.00 WIB.
Dijelaskannya bahwa ada 3 kelompok Arsip yang dipamerkan di Galeri tersebut. Pertama yang menjadi maskot adalah Tragedi Mandor.
Lalu yang kedua tentang sejarah-sejarah keraton yang ada di Kalbar, dan yang ketiga adalah dokumen foto tentang para pejabat baik mulai dari gubernur, wakil gubernur, sekda dan juga dari foto-foto pejabat di kabupaten/kota.
“Tujuan kita memamerkan arsip ini, terutama menyasar kepada generasi penerus bangsa supaya mengetahui sejarah perkembangan dari masa ke masa terkait Pemerintahan di Kalbar,”ujarnya.
Dimana dulunya dimulai dari kerajaan- kerajaan berubah menjadi NKRI. Dikatakannya dilihat dari para korban Mandor, berarti menunjukan ada kekejaman di daerah tersebut, atau karena peristiwa untuk meraih kemerdekaan oleh tokoh-tokoh di Kalbar, dimana mereka yang berintelektual dibunuh secara sadis.
“Karena hal ini tentunya harus diketahui oleh generasi kita sehingga ini bisa membangkitkan semangat persatuan dan kesatuan bahwa kemerdekaan ini diraih tidak dengan cara yang mudah, tetapi dengan perjuangan yang sangat keras,” ungkapnya.
Sedangkan untuk para OPD Pemprov Kalbar, ia memohon dukungan untuk seluruhnya dalam rangka penerapan sistem informasi yang dinamis, terintegrasi atau Srikandi.
“Jadi mohon dukungannya para operator OPD, segera menginput struktur organisasi beserta nama pejabat dan stafnya, karena itu diperlukan kalau sudah kita mulai dalam aplikasi Srikandi ini,” pintanya.
Dinas Perpustakaan dan Kearsipan juga menggandeng Kominfo, Adpim Pemprov Kalbar dalam menjalankan Aplikasi Srikandi.
“Nanti sama-sama kita input kode klasifikasi surat. Kita juga sedang menunggu sistem keamanan akses arsip dinamis (SKAD). Ini juga sedang kita betulkan dan mudah-mudahan dalam waktu September selesai,” jelasnya.
Lalu pada Oktober -Desember akan dilakukan uji coba kepada OPD untuk menciptakan Arsip Dinamis. SKAD ini akan dilaunching saat HUT Pemprov tahun depan.
“Sehingga kita bisa menggunakan aplikasi Srikandi agar bisa kerja dimanapun, pimpinan bisa tanda tangan digital, surat bisa secara email maupun langsung pakai whatsapp. Sehingga kita bisa mengurangi biaya kertas. Selain itu pelacakan surat gampang, semua terekam,” pungkasnya.
Sejarah Bangsa
Wakil Gubernur Kalbar, Ria Norsan mengapresiasi kegiatan ini dan mengatakan betapa pentingnya suatu arsip sebagai memori untuk mengingat bagaimana sejarah bangsa di jaman dahulu.
“Pada jajaran Pemerintah kita turut peduli bagaimana kita dapat melestarikan Sejarah Arsip, karena dengan Sejarah Arsip ini kita bisa melihat dan membaca bagaimana sejarah bangsa kita dahulu. Bisa dilihat dari galeri foto-foto di ruangan ini yang sangat penting sekali,” ujarnya.
Selain sebagai pengingat sejarah dan menanam rasa nasionalisme kepada anak bangsa, Wagub Ria Norsan juga berharap para instansi di Pemprov Kalbar harus peduli dengan pentingnya Arsip.
“Kalau dulu Arsip biasanya melalui file dan menggunakan kertas dan sebagainya, yang terkadang sering dimakan rayap dan warna yang berubah,” ungkapnya.
Namun berbeda di era sekarang yang lebih canggih dengan menggunakan digitalisasi. Sehingga dokumen penting bisa diarsipkan secara digital.
“Nah dengan digital ini bisa menghemat waktu dan biaya, serta bisa lebih cepat kerjanya tinggal klik nama file sudah bisa langsung baca,” tegasnya.
Wagub Ria Norsan ingatkan kepada para Perangkat Daerah untuk tertib arsip agar mempermudah pemeriksaan dan penilaian untuk zona integritas.
“Saya minta agar tiap instansi membuat daftar arsip tersendiri, berupa daftar berkas dan isi berkas secara kolektif,” ujarnya.
Selain itu, ketika seseorang mengetahui sejarah, ia bisa ikut serta memperkenalkan dan menceritakan kepada anak-anak bangsa yang lainnya, supaya akan tertanam di jiwanya rasa kebangsaan yang sangat tinggi.
“Selama ini kita lihat anak-anak bangsa kita lebih cenderung ke sosmed. Maka dengan sejarah arsip inilah kita dapat mengetahui sejarah,” ungkap Wagub Ria Norsan.
Maka ditegaskannya Galeri Arsip ini sangat penting sekali untuk melestarikan sejarah dan budaya yang ada di Kalbar.
“Di momen kemerdekaan ini momentum kita untuk melihat Arsip perjuangan pahlawan kita. Sebagaimana anak bangsa mengenang sejarah dan kedepan bagaimana mengisi kemerdekaan dengan pembangunan sesuai bidang masing-masing untuk membangun bangsa,” pungkasnya.