Jelang 77 Tahun Indonesia Merdeka, Desa Labai Hilir Ketapang Belum Nikmati Listrik Negara
Ia berharap, dengan menggabungkan radius 10 km yang meliputi 3 desa dan 3 kabupaten, jumlah pengguna juga akan bertambah banyak.
Penulis: Nur Imam Satria | Editor: Try Juliansyah
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, KETAPANG - Menjelang peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-77 RI, masih ada desa-desa di Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat yang belum teraliri jaringan listrik.
Dari beberapa desa tersebut, desa Labai Hilir, Kecamatan Simpang Hulu, Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat salah satu desa yang belum diterangi listrik PLN.
Secara geografis, menurut Kepala Desa Labai Hilir, Sjak Fa, merupakan desa paling ujung di Kabupaten Ketapang.
"Akses cukup jauh, dari kecamatan Simpang Hulu saja, jaraknya 70 km, terdiri dari dua dusun, satu dusun Kucai dengan 2 RT dan 48 KK, kemudian dusun Labai Hilir dengan 9 RT 20 KK. Aksesnya berbatasan dengan Kabupaten Sangau dan kabupaten Kubu Raya,” kata Sjak Fa, Senin 15 Agustus 2022.
• Bhabinkamtibmas Jajaran Polres Ketapang Gencar Temui Para Peternak Sapi Sampaikan Imbauan PMK
Untuk fasilitas listrik, kata Sjak Fa, selama ini hanya ada panel di depan pintu rumah dan beberapa masyarakat yang mampu mempunyai genset sendiri.
"Kami bersyukur dengan fasilitas seperti ini, masyarakat kami yang multi etnis tidak ada konflik karena polisi juga aktif memantau. Jika momen kemerdekaan menjadi titik awal pembangunan menerangi Desa Labai Hilir dengan listrik, rasa syukur kami akan lebih besar," harapnya.
Saat ini, masyarakat Desa Labai Hilir dan sekitarnya yang berjumlah di bawah 500 KK selama ini hanya dialiri listrik dari genset bantuan sebuah lembaga nirlaba.
"Namun saat ini program CSR tersebut sudah tidak ada, dan genset yang berkapasitas 250 KVA kini dikelola oleh Desa dan secara operasional didanai oleh dana desa. Walaupun demikian, kebutuhan listrik di Desa Labai Hilir ini belum terpenuhi secara maksimal,” ungkapnya.
Sebagai Kepala Desa, dirinya sudah berulang kali melakukan pengajuan pengadaan listrik ke Desa Labai Hilir.
"Usulan ini berulangkali kami sampaikan dalam forum Musrenbangdes, pada tahun 2022 usulan itu tidak masuk dalam skala 5 program prioritas. Ke depan kami akan jadikan prioritas mengingat listrik adalah kebutuhan dasar masyarakat,” ujarnya.
Upaya mengaliri listrik di Desa Labai Hilir ini memang sudah ada. Di Kecamatan Simpang Hulu sudah ada rancangan pemasangan sutet, namun jaraknya 70 km, terlalu jauh untuk pemasangan satu desa.
"Ada juga alternatif tarik Sutet dari Sangau ke Labai Hilir hanya 7 km karena memang berbatasan langsung dengan kita dan mungkin dari sana ada yang mengajukan pemasangan langsung dari Bagan Asam dengan jalur Sutet itu. Dari sana ada opsi paling memungkinkan melalui kerja sama antar kabupaten yang jaraknya hanya 7 km saja,” katanya.
Kades menambahkan, jika akses jalannya dari batas kabupaten rencana akan ada pembebasan lahan untuk jalan akses darat dari Bagan Asam ke Kucai itu ada 12 km.
“Cuma kalau tarik garis lurus hanya 7 km walaupun melalui hutan,” tandasnya.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Desa Labai Hilir juga didampingi Ketua Temenggung Adat, Bujang Kasim menyatakan kegembiraan dan dukungannya jika Desa Labai dapat teraliri listrik oleh Pemerintah.
"Keberadaan listrik sangat penting sekali. Kami mendukung kalau ada rencana pengadaan listrik di Labai Hilir ini. Saat ini fasilitas yang sangat tidak mencukupi kebutuhan masyaraka di sini. Harapan kami pemerintah dapat menyediakan akses listrik di Labai Hilir ini, karena listrik sudah jadi kebutuhan dasar masyarakat," kata Bujang Kasim.