BRIN Pastikan Lempengan Besi yang Jatuh di Kalbar Bagian dari Roket Long March 5B Milik Tiongkok

Laode Muhammad Musafar, Koordinator Pelaksana Fungsi Layanan Pengamatan Antariksa dan Atmosfer Pontianak menyampaikan bahwa lempeng besi tersebut

Penulis: Ferryanto | Editor: Hamdan Darsani
TRIBUNPONTIANAK/Ferryanto
Lempengan Besi pecahan Roket Long March 5B milik Cina yang sebelumnya jatuh di kecamatan Sekayam, Kabupaten Sanggau Kalimantan Barat dan kini berada di kantor BPAA Pontianak, Sabtu 6 Agustus 2022. 

TRIBUN PONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Setelah melalui serangkaian pemeriksaan dan penelitian secara komperhensif.

Lempengan besi pecahan roket yang ditemukan warga di Kecamatan Sekayam, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat kini berada di Kantor BPAA (Balai Pengamatan Antariksa dan Atmosfer) Pontianak.

Terdapat dua lempengan besi, pertama berukuran besar dengan panjang sekira 4 meter dan kedua hanya berkisar 2 meter.

Laode Muhammad Musafar, Koordinator Pelaksana Fungsi Layanan Pengamatan Antariksa dan Atmosfer Pontianak menyampaikan bahwa lempeng besi tersebut merupakan lempeng besi bagian dari roket milik China dengan nama Long March 5B.

Temuan Serpihan di Sekayam Sanggau, Diduga Sumber Dentuman yang Terdengar hingga Pontianak

"Tim dari BRIN (Badan Riset Inovasi Nasional) melakukan pemeriksaan, dan memastikan bahwa pecahan tersebut merupakan bagian dari Roket Long March 5B milik China," ujarnya ditemui Tribun Pontianak Sabtu 6 Agustus 2022.

Ia menjelaskan, sebelumnya BRIN telah mengetahui sejak tanggal 30 Juli 2022 bahwa Roket Long March 5B akan jatuh di samudera dan akan melintas di langit Indonesia dan melakukan pemantauan secara intens.

Diprediksi bahwa roket tersebut akan jatuh pada tanggal 31 Juli 2022 malam.

Namun pihaknya juga tidak menyangka bahwa bagian roket tersebut ada yang jatuh di daratan, karena biasanya roket-roket satelit jatuh dilaut.

"Setiap benda langit yang akan jatuh ke bumi secara teori bisa dihitung, apalagi satelit-satelit yang mengorbit di antariksa bumi, itu bisa dihitung secara real-time," ujarnya.

"Jadi bila ada bahaya atau tanda - tanda benda itu akan jatuh bisa diberikan warning kepada masyarakat, dan kami dari kelompok riset gangguan satelit dan antariksa itu secara intens sudah melakukan pemantauan," terangnya.

Saat ini ia memastikan bahwa serpihan roket yang ada di Kalbar aman dari berbagai kandungan zat berbahaya seperti radioaktif.

Terkait lempengan besi roket tersebut pihak BRIN sudah berusaha menghubungi pemerintah Cina namun hingga saat ini masih belum ada informasi lebih lanjut. (*)

Cek Berita dan Artikel Mudah Diakses di Google News

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved