Tiga Puluh Tahun Perjalanan Panjang Pondok Pesantren Darussalam Sengkubang di Mempawah

30 tahun telah berlalu. Banyak halangan, rintangan, cobaan dalam membangun Pondok Pesantren Darussalam Sengkubang ini, berawal dari 17 santri

Penulis: Ramadhan | Editor: Tri Pandito Wibowo
TRIBUNPONTIANAK/ISTIMEWA
Kepala Madrasah Aliyah Pontren Darussalam Sengkubang, Yusdiansyah, ketika memberikan pidato saat menjadi pembina upacara Milad Pontren Darussalam Sengkubang ke-30 Tahun, Senin 25 Juli 2022. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Pondok Pesantren Darussalam Sengkubang Kabupaten Mempawah kini memasuki usianya ke-30 tahun. Puncak Peringatan Milad Pondok Pesantren Darussalam dilaksanakan upacara bendera pada Senin 25 Juli 2022 pagi.

Turut hadir dalam kegiatan upacara puncak milad ke-30 Pondok Pesantren Darussalam itu, H M Basri HAR selaku Pembina Yayasan Pondok Pesantren Darussalam yang saat ini menjabat sebagai Ketua MUI Kalbar.

Pengasuh Pondok Pesantren Darussalam KH Tusirana Rasyid yang juga merupakan Ketua MUI Kabupaten Mempawah, Kepala Kantor Kemenag Mempawah Hasib Arista, Kasi Pendidikan Madrasah Kemenag Mempawah Rudiansah, Penyelenggara Zakat-Wakaf M Shabirin, para Pengurus Yayasan, para tenaga pengajar, para wali santri, dan ribuan santri dari Madrasah Ibtidaiyah, Madrasah Tsanawiyah dan Madrasah Aliyah.

Kepala Madrasah Aliyah Darussalam Sengkubang, Yusdiansyah, menceritakan perjalanan panjang sejak awal berdiri hingga saat ini genap berusia 30 tahun.

Selain itu ia juga memberikan motivasi kepada para santri untuk bersungguh-sungguh dalam menuntut ilmu di pondok pesantren.

“30 tahun telah berlalu. Banyak halangan, rintangan, cobaan dalam membangun Pondok Pesantren Darussalam Sengkubang ini. Dulu awalnya cuma 17 orang santri. Berdiri pada 25 Juli 1992. Atapnya daun, lantainya papan," ujarnya.

"Peresmian pondok waktu itu di zaman Bupati Mempawah Djawari. Kemudian bapak Dja'far Daeng Bidde' sebagai Kepala Kemenag Mempawah,” kenang salah satu pendiri Pondok Pesantren Darussalam Sengkubang itu.

Yusdiansyah melanjutkan, berkat perjuangan ikhlas bersama para pendiri, para tenaga pengajar, dukungan pemerintah dan sokongan para orangtua, sekarang santrinya sudah berjumlah 1623 orang.

"Sekarang kampusnya sudah luas dan megah. Santrinya tidak bergabung lagi antara laki-laki dengan perempuan,” terangnya dengan bersemangat.

"Pesantren Darussalam Sengkubang ini tinggi disiplin dan kreatifitasnya. Kalian adalah generasi yang diharapkan masa mendatang. Datang ke Darussalam untuk cari ilmu, Tolabul ilmi. Apapun profesinya kelak harus menjalani profesinya dengan benar. Jangan puas diri, jangan pernah membanggakan diri," pesannya tegas.

Menurut Yusdiansyah, kita tidak boleh membanggakan diri. Tapi harus punya kebanggaan diri.

"Tujuan Darussalam menciptakan manusia yang takut kepada Allah Swt. Pesantren adalah benteng. Dunia terlalu banyak kekacauan. Darussalam konsisten mengamalkan ajaran ahlussunnah wal jamaah. Kita semua merindukan surga," ujarnya.

Berawal 17 Santri Berkembang Jadi Ribuan Santri, Pejalanan 30 Tahun Ponpes Darussalam Sengkubang

"Tetaplah berpedoman pada Alquran dan sunnah. Sesuai bagaimana Moto pondok yakni Bagaimana menciptakan santri memiliki nilai Alquran, menciptakan santri yang berakhlak Alquran," terangnya.

Dirinya mengatakan, Darussalam tahun ini mencanangkan kebangkitan dalam kompetensi bahasa Arab dan Inggris.

"Di Pondok Pesantren Darussalam Sengkubang ini juga Kurikulum Kemenag dan kurikulum pondok dilebur jadi satu. Belajarnya Senin sampai Sabtu," terangnya.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved