Bikin Bangga, Dua Pelajar MTsN 1 Mempawah Akan Presentasi Peneliti Muda Myres 2022
Guru pembimbing yakni Fahrurrazi, bersama dua siswa tersebut mengikuti kegiatan zoomeeting tahap persiapan presentasi proposal Myres pada Kamis lalu.
Penulis: Ramadhan | Editor: Try Juliansyah
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, MEMPAWAH - Dua orang siswa Madrasah Tsanawiyah (MTs) Negeri 1 Mempawah akan mempresentasikan karya ilmiah mereka di Myres 2022 yang merupakan ajang kompetisi peneliti muda madrasah di tingkat nasional.
Dua pelajar MTs Negeri 1 Mempawah itu yakni Afifah Afra Aziziah dan Syf Wirda Wahdaniah. Penelitian mereka lolos penilaian proposal penelitian pada ajang lomba Madrasah Young Researchers Super Camp (Myres) tahun 2022.
Ajang Myres itu digelar oleh Direktorat Kurikulum, Sarana, Kelembagaan dan Kesiswaan (KSKK) madrasah Ditjen Pendidikan Islam Kementerian Agama Republik Indonesia di Jakarta.
Guru pembimbing yakni Fahrurrazi, bersama dua siswa tersebut mengikuti kegiatan zoomeeting tahap persiapan presentasi proposal Myres pada Kamis lalu.
• Wabub Mempawah Minta PTGMI Tingkatkan Kualitas SDM Demi Pelayanan Terbaik Bagi Masyarakat
Kepala MTs Negeri 1 Mempawah, Tutik Rusmawati menuturkan, mengucap syukur siswanya dapat lolos seleksi Myres.
"Alhamdulillah. Kami bersyukur siswi MTs Negeri 1 Mempawah dapat lolos seleksi Myres dengan judul 'Harmonisasi Kehidupan Beragama Masyarakat Muslim dan Konghucu di Desa Semudun Kecamatan Sungai Kunyit Kabupaten Mempawah'. Dari tiga judul bidang ilmu agama Islam yang dikirimkan, satu judul lolos proposal penelitian," terang Tutik Rusmawati, Senin 25 Juli 2022.
Dirinya menjelaskan, adapun yang diajukan untuk mengikuti seleksi pada tahun ini antara lain bidang Ilmu Sains dan Matematika ada 11, bidang Ilmu Sosial dan Humaniora 9 judul.
"Kita berharap pada kesempatan ini group Myers MTs N 1 Mempawah dapat masuk tiga besar tingkat nasional, karena sudah ada pengalaman tahun lalu yakni pernah mendapat 15 besar tingkat nasional," tutur Tutik.
Tutik memberikan semangat kepada para siswa-siswinya, bagi kelompok judul yang belum masuk seleksi.
"Bagi yang belum lolos masuk seleksi jangan berputus asa, karena masih banyak waktu untuk terus berlatih dalam meningkatkan kualitas karya tulis ilmiah," pungkasnya. (*)
Cek berita dan artikel mudah diakses di Google News