Petani Kalbar Demo Harga Sawit Anjlok, Adrianus Asia Sidot: Dampak Kebijakan Yang Tidak Komperhensif

Menuntut agar pemerintah menstabilkan harga, Ratusan petani dari berbagai wilayah di Kalbar menggelar aksi unjuk rasa di Kantor Gubernur

Penulis: Ferryanto | Editor: Hamdan Darsani
TRIBUNPONTIANAK/Ferryanto
Anggota DPR RI asal Kalbar Adrianus Asia Sidot, Jumat 15 Juli 2022. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Turunnya harga Tandan Buah Segar (TBS) dalam beberapa waktu terakhir membuat kondisi ekonomi petani dari berbagai daerah di Kalimantan Barat sulit.

Hasil jual buah sawit yang tidak sesuai dengan biaya perawatan membuat petani merugi.

Menuntut agar pemerintah menstabilkan harga, Ratusan petani dari berbagai wilayah di Kalbar menggelar aksi unjuk rasa di Kantor Gubernur Kalimantan Barat, Jumat 15 Juli 2022.

Pesan Uskup Agung Pontianak Mgr Agustinus Agus pada Pengurus Pemuda Katolik Komisariat Daerah Kalbar

Terkait Demonstrasi Petani Sawit di Kalbar yang menuntut harga TBS stabil, Anggota DPR RI asal Kalbar Adrianus Asia Sidot menilai bahwa itu merupakan dampak dari kebijakan pemerintah yang tidak komperhensif.

Ia menilai pemerintah hanya melakukan pelarangan namun tidak membuat jalan keluar dari masalah yang ada.

"Misalnya pelarangan ekspor CPO, inikan berimbas kepada para petani, saya sendiri juga merasakab apa yang dirasa petani, harga pupuk mahal, harga operasional mahal, dan itu tidak dijadikan jalan keluar oleh pemerintah," ujarnya, Jumat 15 Juli 2022.

Harusnya pemerintah lebih bijaksana dalam mengambil kebijakan untuk menstabilkan minyak goreng tersebut. Terkait aksi yang dilakukan Petani Sawit Kalbar kali ini, ia menyatakan dukungannya.

"Kalau petani demo itu wajar, saya mendukung kalau akhirnya petani bereaksi seperti itu, dan memang pemerintah harus diingatkan, dan karena terkadang bila diingatkan dengan cara biasa tidak ada tanggapannya," katanya.

Kepada aparat penegak hukum, ia berpesan untuk tidak bertindak represif ketika menghadapi Petani yang melakukan aksi demonstrasi ini, karena petani saat ini sudah sangat menderita dengan harga TBS yang rendah.

Ia juga meminta pemerintah untuk mempermudah perizinan agar perusahaan ataupun petani lebih mudah menjual hasil panennya. (*)

Cek Berita dan Artikel Mudah Diakses di Google News

 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved