Kepala Kemenag Mempawah Jelaskan Makna Qurban dalam Kehidupan
Hari raya Qurban ini kata Hasib, adalah mengenang peristiwa sejarah yang agung melibatkan dua orang rasul Allah yang tetap dikenang sepanjang zaman.
Penulis: Ramadhan | Editor: Try Juliansyah
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, MEMPAWAH - Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Mempawah, Hasib Arista, menjelaskan tentang makna Qurban dalan kehidupan.
Hasib mengatakan, dengan menghayati kalimat takbir dan tahmid di dalam hati kita masing-masing merasakan betapa kecil, kerdil dan lemahnya kita sebagai manusia berhadapan dengan kebesaran serta kekuasaan Allah SWT.
"Karenanya kita mesti meningkatkan taqwa dan ketaatan kita pada Allah Ta’ala dengan senantiasa memenuhi perintahNya, serta meninggalkan segala laranganNya,” ujar Hasib Arista, Selasa 12 Juli 2022.
Hasib menjelaskan, segala arogansi, kesombongan, kepongahan, ketakaburran yang disebabkan oleh kekuasaan, jabatan, kedudukan dan harta, kita campakkan, sebab semuanya semu tak abadi, sama dengan kefanaan semesta alam ini.
Hari raya Qurban ini kata Hasib, adalah mengenang peristiwa sejarah yang agung melibatkan dua orang rasul Allah yang tetap dikenang sepanjang zaman.
Yakni ketika Nabi Ismail AS menginjak usia remaja, sang ayah, yaitu Nabi Ibrahim AS mendapat perintah langsung dari Allah lewat mimpi bahwa ia harus mengurbankan Ismail putra kesayangannya.
Tentu kata Hasib, ada konflik batin yang bergejolak tejadi pada diri Nabi Ibrahim antara kecintaan kepada anak dan ketaatan memenuhi perintah ilahi. Namun, cintanya kepada Allah jauh lebih besar di atas cintanya kepada anak, isteri, harta benda dan materi kedunian lainnya. Kisahnya bisa dibaca di dalam QS. Ash Shoffat : 102.
"Qurban, disyariatkan guna mengingatkan manusia bahwa jalan menuju kebahagiaan membutuhkan pengorbanan dan keikhlasan, sebagai indikasi agar sifat-sifat kebinatangan yang sering mendominasi diri kita harus ditundukkan serta dibuang jauh-jauh," tutupnya. (*)
Cek berita dan artikel mudah diakses di Google News