Target Semua Pelajar, Wali Kota Pontianak Dukung Program KEJAR Satu Rekening Satu Pelajar
Wako Edi menilai, jika para pelajar memiliki rekening tabungan di perbankan. Maka akan bisa lebih mudah dalam mengakses layanan yang disediakan lembag
Penulis: Faisal Ilham Muzaqi | Editor: Rivaldi Ade Musliadi
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono menyampaikan dukungannya terhadap program satu rekening satu pelajar (KEJAR) yang saat ini mulai disosialisasikan di kalangan pelajar di Kota Pontianak Kalimantan Barat.
Hal tersebut ia sampaikan setelah membuka sosialisasi Program satu rekening satu pelajar bagi pelajar SMP dan MTs di Gedung Pontianak Convention Center Kota Pontianak Kalimantan Barat, Selasa 28 Juni 2022.
Pada kesempatan itu dihadiri oleh puluhan pelajar dan berbagai pejabat lainnya.
Program KEJAR ini diinisiasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan merupakan implementasi Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 26 Tahun 2019 tentang Hari Indonesia Menabung.
"Kita mendukung dan mengapresiasi kepada OJK yang telah menginisiasi program Program KEJAR yang ditujukan bagi para pelajar," ujarnya.
Wako Edi menilai, jika para pelajar memiliki rekening tabungan di perbankan. Maka akan bisa lebih mudah dalam mengakses layanan yang disediakan lembaga jasa keuangan.
"Sehingga jika dimulai sejak dini, maka para pelajar bisa terbiasa menabung di rekening yang mereka miliki. Dan nantinya setiap program bantuan beasiswa harus melalui rekening tabungan pelajar bersangkutan," jelas Edi.
Wako Edi menargetkan semua pelajar di Kota Pontianak harus memiliki rekening.
• 80 Atlet Kota Pontianak Siap Ikuti POPDA Provinsi Kalbar
Untuk itu, pihaknya akan mempercepat dan memperluas cakupan target program Satu Rekening Satu Pelajar ini. Sehingga setiap pelajar sudah memiliki rekening tabungan dan aktif menabung.
"Sebenarnya program budaya menabung ini sudah ada sejak lama di Kota Pontianak. Hanya saja perlu lebih digalakkan lagi. Apalagi di era digital sekarang ini akses keuangan perbankan jauh lebih praktis, cepat dan mudah, misalnya lewat mobile banking atau internet banking," terangnya.
Melalui Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD), pihaknya akan melakukan inovasi dan kreativitas di sekolah-sekolah dengan menyasar para pelajar agar memiliki rekening tabungan.
"Bagaimana di sekolah nanti bisa dibentuk agen-agen yang mengajak anak-anak muda menabung," imbuhnya.
Pada kegiatan sosialisasi Program KEJAR ini, diserahkan pula secara simbolis buku tabungan kepada 210 pelajar dengan nominal masing-masing Rp100 ribu sebagai bentuk sosialisasi awal.
Pihaknya juga sudah membuat edaran ke sekolah-sekolah untuk menggalakkan menabung di kalangan anak-anak.
Perbankan juga menjadi lembaga yang digandeng untuk kerjasama dengan mengunjungi sekolah-sekolah sehingga mempermudah para pelajar mengakses lembaga jasa keuangan.
"Kita belum mendata secara detail, tapi saya yakin lebih dari 50 persen pelajar di Pontianak ini sudah memiliki buku tabungan," ungkap Edi. (*)
Cek Berita dan Artikel Mudah Diakses di Google News