Nelsy Yendra Raih Cumlaude, Jadi Lulusan Terbaik IAIS Sambas
Nelsy Yendra SH berhasil meraih cumlaude dengan Indeks Prestasi Komulatif (IPK) 3,97. Dirinya menyematkan gelar sarjana sebagai lulusan terbaik
Penulis: Imam Maksum | Editor: Try Juliansyah
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SAMBAS - Sebanyak 227 wisudawan Institut Agama Islam Sultan Muhammad Tsyafiuddin Sambas (IAIS) diwisuda. Satu diantara wisudawan adalah Nelsy Yendra SH menjadi lulusan terbaik.
Nelsy Yendra SH berhasil meraih cumlaude dengan Indeks Prestasi Komulatif (IPK) 3,97. Dirinya menyematkan gelar sarjana sebagai lulusan terbaik pada prosesi Wisuda IAIS Sambas ke-12, Rabu 22 Juni 2022 kemarin.
Wisuda tersebut juga diikuti oleh wisudawan/wisudawati jenjang pasca sarjana, dan diploma dengan total sebanyak 227 wisudawan dan wisudawati.
Nelsy Yendra merupakan lulusan Fakultas Syariah program studi Hukum Tata Negara (HTN). Dia berhasil menyelesaikan masa perkuliahan dengan waktu tiga tahun sembilan bulan.
• Sambas Nomor 4 Angka Stunting Tertinggi di Kalbar, Wagub Ria Norsan Beri Arahan Penanganan Stunting
Keberhasilannya itu, membuat Nelsy panggilannya, tak henti-henti mengucap syukur. Dia mengatakan suatu kebanggan dapat mencapai gelar sarjana dan menjadi lulusan terbaik.
"Rasa syukur dan terimakasih saya ucapkan kepada Rektor dan jajaran civitas akademika IAIS Sambas, telah memberikan berbagai ilmu pengetahuan, pengalaman, dan pembelajaran yang telah saya dapatkan selama ini, prestasi ini menjadikan kebanggaan bagi diri saya pribadi" ucap Nelsy, Rabu 22 Juni 2022.
Dia mengatakan hadiah prestasi ini akan dipersembahkan kepada kedua orang tuanya. Sebab telah membiayainya, dan mendedikasikan pengorbanan selama menempuh perjalanan perkuliahan.
Nelsy berujar, mencapai perdikat terbaik itu tidaklah mudah. Sebab banyak pengorbanan waktu dan tenaga yang harus dilakukan. Kendati demikian, keyakinan dan konsisten apabila terus dilakukan maka mewujudkan impian bukan hal yang tidak mungkin
"Mendapatkan predikat lulusan terbaik tentu ada beberapa hal yang harus di lakukan, kuncinya adalah komitmen, konsisten, dan manajamen diri yang baik. Jangan sampai menyepelekan tugas-tugas yang diberikan dosen. Kerjakan jangan lewat deadline," katanya.
Kemudian kata dia, gunakan pendekatan yang baik dengan dosen. Menjadikan dosen sebagai teman akrab yang bisa diajak berdiskusi baik tentang perkuliahan sehingga dosen pun akan mendukung mahasiswanya kuliah sambil berorganisasi.
Dikatakan Nelsy, menyandang gelar sarjana dengan masa kuliah hanya kurang lebih tiga ataupun empat tahun, cepat atau lambat, bukanlah hal yang perlu diperdebatkan. Tetapi yang terpenting adalah kebermanfaatan untuk ke depannya.
"Tujuan utama menjadi seorang mahasiswa memanglah menyelesaikan studi, namun sebelum selesai tentu harus disertai dengan beberapa pencapaian, prestasi, dan kontribusi, jangan sampai tiga sampai empat tahun yang dihabiskan untuk kuliah tidak digunakan sebaik mungkin," imbuhnya.
Menurut dia, cepat atau lambat dalam menyelesaikan masa studi bukanlah hal yang harus diperdebatkan.
Nelsy berujar, di masa bangku sekolah dasar hingga perguruan tinggi ia dapat mewujudkan satu persatu impian, dimana impian terbesar adalah menggapai prestasi hingga kancah Nasional.
"Alhamdulillah, Allah memberi rezeki untuk mengikuti Kompetisi Debat Penegakan Hukum Pemilu Bawaslu Republik Indonesia di Jakarta. Hal tersebut mematahkan opini sebagian orang yang beranggapan bahwa mahasiswa yang kuliah di Sambas hanya akan menjadi mahasiswa yang biasa-biasa saja," katanya.