Dialog Menuju Sintang Kreatif dan Inovatif, Tatang Ungkap Kendala Kembangkan BUMDes
"Namun untuk desa di Sintang membangun BUMDES masih menemui berbagai kendala di antaranya kondisi infrastruktur yang rusak sehingga alur produksi tida
Penulis: Agus Pujianto | Editor: Rivaldi Ade Musliadi
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SINTANG - Pemerintah Kecamatan Sintang melaksanakan silaturahmi dan dialog dalam rangka Halal Bi Halal Idul Fitri dan Hari Jadi Kota Sintang dengan tema Kolaboraksi Menuju Sintang Kreatif dan Inovatif di Aula Abdi Praja Kompleks Kantor Camat Sintang pada Selasa, 31 Mei 2022, kemarin.
Dialog menghadirkan empat orang narasumber antara lain: Tatang Supriyatna Camat Sintang, Sri Rosmawati Pelaku Usaha, Senen Maryono Anggota DPRD Sintang dan Imam Asrori Ketua Umum BPC HIPMI Sintang.
Tatang Supriyatna, Camat Sintang menjelaskan bahwa pihaknya terus mendorong pengembangan Badan Usaha Milik Desa (BUMDES) lewat alokasi dana desa bagi setiap desa agar dikelola secara optimal sehingga dapat meningkatkan ekonomi dengan potensi di desa.
"Namun untuk desa di Sintang membangun BUMDES masih menemui berbagai kendala di antaranya kondisi infrastruktur yang rusak sehingga alur produksi tidak lancar, bahkan beberapa desa di kecamatan Sintang masih ada yang belum teraliri listrik," ungkap Tatang.
Tatang menilai, dalam membangun BUMDES setiap desa memiliki tantangan berbeda- beda salah satunya sumber daya manusia, selain itu perencanaan yang sering gagal menentukan bidang usaha yang tidak sesuai dengan pasar, manajerial Bumdes terkesan masih sangat lemah.
"Penentuan bisnis plan juga harus cermat, kadang Bumdes dibangun salah managerial yang berujung pada kerugian, inilah pentingnya berkolaborasi dengan semua pihak yang memilki skill, dan pengelola Bumdes melakukan banyak kejasama dengan para profesional seperti HIPMI misalnya,” ungkap Tatang.
Founder Usaha Bagus dan Resto Sintang Sri Rosmawati yang menceritakan bagaimana membangun bisnis yang berkelanjutan, tantangan serta membaca setiap peluang yang ada.
• Kadis Kesehatan Sebut Baru 75 Desa ODF di Kabupaten Sintang
“Dalam membangun bisnis melalui Bumdes memang perlu memperhatikan peluang dan rantai pasok yang berkelanjutan tidak terhenti terus menjaga keberlangsungan ini perlu. Bumdes tidak boleh ditangani langsung oleh Kepala Desa kalau tidak menguasainya namun di delegasikan pada orang terpercaya sebagai manajer perusahaan,” kata Sri Rosmawati.
Ketua BPC HIPMI Kabupaten Sintang, Imam Asrori mengatakan perlu melibatkan orang-orang prefesional dalam manajerial sebagai pengelola Bumdes, mereka harus mendapatkan pelatihan pengelolaan usaha secara baik dan terus berkolaborasi tidak menutup diri sehingga inovasi dan kreasi dapat terus dilakukan sesuai perkembangan zaman.
“Bumdes bersama juga perlu difikirkan sehingga beberapa desa yang memiliki persoalan sama berhimpun menciptakan peluang dengan berkontribusi sebagai pemegang saham, pada akhirnya Bumdesma ini dapat dinikmati manfaatnya oleh masyarakat desa,” tandas Imam Asrori.
Dialog Publik bertemakan KolaborAKSI menuju Sintang Kreatif dan Inovatif ini merupakan terobosan baru Kecamatan Sintang untuk membangun kesadaran pada 13 desa yang memiliki amanah untuk menggunakan dana desa lebih produktif. Selain itu ada 16 kelurahan di kecamatan Sintang posisinya di kota Sintang sebagai sentral berkumpulnya pelaku ekonomi kreatif untuk saling berkolaborasi dengan berbagai bidang usaha. (*)
Cek Berita dan Artikel Mudah Diakses di Google News