71 Hewan Ternak di Kalbar Sembuh Penyakit Kulit dan Kuku
Masyarakat tidak perlu panik karena penyakit ini tidak bersifat zoonosis atau tidak menular ke manusia
Penulis: Tri Pandito Wibowo | Editor: Try Juliansyah
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan Provinsi Kalimantan Barat, Muhammad Munsif mengatakan pasca tertularnya PMK di Kalbar, Disbunnak segera melakukan upaya penanganan berupa investigasi kasus, pemeriksaan sampel dan pengobatan terhadap ternak yang terindikasi Penyakit Kulit dan Kuku (PKK).
"Per 26 Mei 2022 terdapat ternak yang sembuh sebanyak 71 ekor dan yang sakit lainnya masih dalam proses penyembuhan. Masyarakat tidak perlu panik karena penyakit ini tidak bersifat zoonosis atau tidak menular ke manusia," ujarnya Kamis 26 Mei 2022.
Munsif mengatakan untuk hewan qurban pihaknya terus mengintensifkan dan melakukan koordinasi dengan dinas di 14 kabupaten kota untuk mengupdate tiap hari ketersediaan ternak sapi, kambing dan domba untuk hewan qurban.
"Sumber-sumber ternak tentunya dicadangkan dari zona yang masih sehat atau bebas PMK. Peluang untuk memasukkan ternak untuk hewan qurban dari luar Kalbar juga tetap diberikan tentu dengan harus memenuhi persyaratan yang lebih ketat agar pemasuknya tidak membawa PMK yang bisa membuat kondisi PMK Kalbar lebih berat," ujar Munsif.
• Peternak di Kota Pontianak Akui PMK Sangat Mengganggu Aktivitas Bisnisnya
Untuk mencegah ternak terpapar PMK, peternak kata Munsif harus melakukan 6 hal berikut ini.
"Pertama, Biosecurity yang ketat di kandangnya, kedua meningkatkan imunitas ternak dengan perbaikan kualitas pakan, penyuntikan vitamin dan berikan jamu herbal sesuai kearifan lokal yang terbukti aman bagi ternak," ujarnya.
Ketiga, harus membatasi atau melarang orang lain selain peternak yang bersangkutan memasuki kandang.
"Ini bagian dari penerapan biosecurity. Keempat tidak memasukkan ternak baru (meskipun terlihat sehat) yang berasal dari kandang, farm, dusun, desa yang telah terpapar PMK," ujarnya.
Ia meminta masyarakat bertindak cepat dalam menyikapi adanya ternak yang sakit.
"Segera melapor ke ptgs begitu ternaknya menunjukkan gejala klinis PMK meskipun masih awal seperti demam. Keenam, menjaga kebersihan badan mandi dengan sabun dan selalu memakai pakaian kerja yang telah dicuci tiap kali masuk kandang merawat ternak sapinya," ujarnya. (*)
Cek Berita dan Artikel Mudah Diakses di Google News