Mengenal Budaya Menumbuk Padi Dari Masyarakat Dayak

Bila diperhatikan, para peserta tidak hanya sekedar menumbuk gabang untuk dijadikan beras, dalam proses penumbukan terdengar irama yang khas.

Penulis: Ferryanto | Editor: Rivaldi Ade Musliadi
TRIBUNPONTIANAK/FERRYANTO
Perlombaan Menumbuk dan menampik padi pada pekan Gawai Dayak Kalbar ke 36 di Rumah Radakng Pontianak, Sabtu 21 Mei 2022. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Melestarikan budaya tradisional yang hampir hilang karena jaman, Panitia Pekan Gawai Dayak di Kalimantan Barat menggelar sejumlah perlombaan budaya Dayak.

Lomba yang digelar tidak hanya berfokus pada karya seni ataupun olahraga ketangkasan, namun juga perlombaan tentang aktivitas sehari - hari seperti menumbuk padi dan menampik.

Perlombaan Menumbuk Padi dan Menampik dalam Pekan Gawai Dayak selalu dilaksanakan dengan peserta kaum ibu.

Menggunakan pakaian adat khas masyarakat dayak serta aksesorisnya, kaum ibu yang terdiri dari 4 orang memegang penumbuk lalu menumbuk gabah di dalam lesung.

Saat menumbuk, 2 dari 4 orang dalam posisi menahan lesung dengan satu kaki untuk menjaga keseimbangan lesung.

Buka Acara Gawai Dayak ke-36 Kalbar, Sutarmidji Kenakan Baju Motif Dayak Salako

Bila diperhatikan, para peserta tidak hanya sekedar menumbuk gabang untuk dijadikan beras, dalam proses penumbukan terdengar irama yang khas.

Marselina Marianis Gamasuka, Bendahara Panitia Pekan Gawai Dayak ke 36 menyampaikan bahwa Menumbuk Padi dan Menampik adalah tradisi masyarakat Dayak dari leluhur yang harus dilestarikan.

''Dengan perlombaan ini, kami ingin melestarikan Budaya ini agar generasi muda tetap dapat mengetahui tradisi ini, karena saat ini banyak generasi muda yang tidak tau bagaimana cara menumbuk padi dan menampik,''ujarnya.

Oleh sebab itu pihaknya ingin memperkenalkan kepada para generasi muda inilah yang dahulu dilakukan leluhur untuk mendapatkan beras setelah proses menanam padi.

Perlombaan Menumbuk dan menampik padi pada pekan Gawai Dayak Kalbar ke 36 di Rumah Radakng Pontianak, Sabtu 21 Mei 2022.
Perlombaan Menumbuk dan menampik padi pada pekan Gawai Dayak Kalbar ke 36 di Rumah Radakng Pontianak, Sabtu 21 Mei 2022. (TRIBUNPONTIANAK/FERRYANTO)

Pada perlombaan menumbuk padi dewan juri akan menilai bagaimana teknik menumbuk dari para peserta, lalu kerapian, kebersihan kehalusan, kekompakan, kemudian teknik menampik.

Menumbuk padi pun memiliki banyak makna didalamnya, diantaranya kerja sama, gotong rotong, kekompakan, dan kebersamaan.

Dalam menumbuk dan menampik pun juga terdapat unsur kesabaran dan ketelitian, karena dalam menumbuk tidak boleh tergesa gesa, bila terlalu tergesa - gesa maka dapat merusak padi tersebut.

"Menumbuk padi serta menampik identik dengan perempuan, perempuan pada masyarakat dayak merupakan tiang keluarga, satu diantara tanggung jawab ialah memberikan makanan dengan cara yang terbaik bagi keluarga,''tuturnya. (*)

Cek Berita dan Artikel Mudah Diakses di Google News

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved