Buka Acara Gawai Dayak ke-36 Kalbar, Sutarmidji Kenakan Baju Motif Dayak Salako
Usai menghadiri acara Pekan Gawai Dayak, Gubernur Sutarmidji menyampaikan bahwa event tersebut sudah menjadi bagian dari cagar budaya tak benda Provin
Penulis: Anggita Putri | Editor: Hamdan Darsani
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Dua tahun sudah pandemi Covid-19 melanda, kini kasus corona sudah mulai melandai. Dengan demikian banyak kegiatan-kegiatan yang sudah boleh dilaksanakan.
Hampir dua tahun perayaaan Pekan Gawai Dayak di Kalimantan Barat tak dilaksanakan dengan meriah, kini pada Pekan Gawai Dayak Kalbar ke 36 secara resmi dimulai dengan ditandai dipukulnya Gong sebanyak tujuh kali oleh Gubernur Kalbar Sutarmidji, di Rumah Radakng Pontianak, Jumat 20 Mei 2022.
Tampak hampir ribuan masyarakat yang datang pada pembukaan Gawai Dayak tahun ini yang memang sudah ditunggu-tunggu oleh masyarakat Dayak di Kalbar.
Baca juga: Ikuti Aturan Pusat terkait Prokes dan Pencabutan Level PPKM, Sutarmidji Masih Tunggu Arahan Pusat
Usai menghadiri acara Pekan Gawai Dayak, Gubernur Sutarmidji menyampaikan bahwa event tersebut sudah menjadi bagian dari cagar budaya tak benda Provinsi Kalbar.
“Sehingga perlu kita lestarikan. Selain itu kegiatan ini sudah menjadi kalender event wisata Provinsi Kalbar. Jadi perlu kita dukung terus setiap tahunnya,”ujar Sutarmidji.
Ia juga mengucapkan terima kasih untuk penyelenggaraan Gawai Dayak tahun ini karena sudah menyesuaikan kondisi transisi pandemi ke endemi.
“Mudah-Mudahan ini betul-betul transisi sehingga tidak terjadi kasus-kasus baru,”ucapnya.
Tak hanya itu saja, Provinsi Kalbar pada 23-26 November akan menjadi tuan rumah pertemuan Menteri dan Gubernur Brunei- Indonesia, Malaysia , Philipin di Pontianak .
Sutarmidji menginginkan nantinya saat acara tersebut harus ada pameran dagang, karena Kalbar harus mempromosikan potensi yang ada supaya bisa banyak investor yang melirik salah satunya adalah produk UMKM.
“Mudah- mudahan itu bisa kita siapkan . Kemudian kesenian Kalbar juga kita tampilkan selain sumber daya alam Kalbar,”ucapnya.
Dikatakannya sedangkan untuk kegiatan di Rumah Radank ini untuk anggaran penangannya dibawah Diknas untuk perawatan dan lainnya.
“Kemarin juga kita anggarkan, tapi tentu semakin besar momen event ini juga akan terus semakin besar anggarannya. Sanggar yang ada saja 54, dan yang aktif 43 sanggar itu perlu biaya juga,”ujarnya.
Sutarmidji mengatakan gawai Dayak tahun ini menampilkan Dayak Salako. Dimana nanti pada 1 Juni dirinya akan melauncing corak pakaian Dayak Salako di Singkawang.
“Itu bagus-bagus dan sangat menarik. Ini yang saya pakai adalah salah satu dari corak Dayak Salako,”pungkasnya. (*)
Cek Berita dan Artikel Mudah Diakses di Google News