Waspada❗ Puluhan Ekor Sapi di Pontianak Positif PMK, Warga Diimbau Tak Datangkan Sapi dari Luar

Ia menerangkan, temuan kasus PMK ini bermula saat hendak melakukan pemotongan dan muncul pada hewan yang sakit.

Editor: Jamadin
TRIBUNPONTIANAK/MUHAMMAD ROKIB
Kepala Dinas Pangan, Pertanian dan Perikanan Kota Pontianak, Bintoro. 

Ia mengatakan, “Kita perlu penelusuran di Sintang, siapa tahu ada ternak yang dibawa ke Sintang. Kemarin menjelang lebaran kita juga banyak ternak yang masuk dari Kalteng, maupun kabupaten lain. Untuk lebaran Idulfitri sebanyak 293 ekor dipotong, siapa tahu ada yang dari luar makanya kita akan lakukan penelusuran.”

Kapolsek Capkala Ipda Hasan Abdullah, SH. MH dan personel cek peternakan sapi warga, Minggu 15 Mei 2022.
Kapolsek Capkala Ipda Hasan Abdullah, SH. MH dan personel cek peternakan sapi warga, Minggu 15 Mei 2022.

Ia mengatakan pihaknya akan mendatangi para pemotong, sekiranya ada ambil ternak dari Pontianak, Mempawah, agar tahu kejelasnnya. Termasuk melihat apakah ada tanda-tanda penyakit PMK

Peternak Ketar-ketir

Merebaknya PMK yang menyerang hewan ternak membuat peternak sapi di Sintang ketar-ketir. Meski belum ditemukan kasus di Sintang, peternak memilih hati-hati dan sementara waktu tidak mengambil sapi dari luar Sintang.

"Tentu kita khawatir dengar kabar marak penyakit mulut dan kuku pada hewan ternak. Untuk antisipasi, saat ini belum berani datangkan ternak dari luar," kata Ferry Fadli, peternak sapi di Mensiku, Kecamatan Binjai, Kabupaten Sintang, Senin 16 Mei 2022.

Ferry masih menunggu kondisi penyakit PMK benar-benar dapat dikendalikan baru berani mengambil sapi dari luar Sintang. Untuk saat ini Ferry mengambil sapi dari peternak lain di Sintang untuk diperjualbelikan.

"Tapi kalau untuk sekarang penyakit hewan saat ini belum ada di Sintang, tapi untuk antisipasi. Kalau memang kondisi sudah terkendali, kalau ada barang yang masuk kita jual belikan. Saat ini belum berani datangkan ternak dari luar Sintang," ujarnya.

Ferry memilih berhati-hati demi mengantisipasi kerugian yang akan timbul jika mendatangkan sapi dari luar Sintang. Meski sebentar lagi Iduladha, Ferry belum berani menyetok sapi untuk kurban.

Sementara itu dokter hewan di Kabupaten Melawi, drh Iwan Kusuma, mengatakan kasus PMK yang telah terjadi di Kota Pontianak dan Kabupaten Kubu Raya merupakan hewan ternak yang dibawa dari luar Provinsi yang kemungkinan sudah tertular dari awal.

Ia mengatakan hewan yang rawan terpapar PMK yaitu hewan sapi, sedangkan hewan seperti kambing dan babi hanya sebagai perantara saja.

"Virus dapat bertahan di luar selama 1 bulan. Ciri-ciri hewan yang terpapar di antaranya demam, pincang dan mulut berliur, sampai saat ini di wilayah Kalbar belum memiliki vaksin untuk hewan terpapar PMK,” jelasnya pada Rapat Koordinasi (Rakor) Pencegahan dan Penanganan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Kantor Dinas Pertanian dan Perikanan Kabupaten Melawi, kemarin.

Mencegah hal itu, Iwan mengatakan langkah awal yang harus dilakukam yakni mencegah masuknya hewan potong dari luar. Kemudian, melakukan pengadaan pengobatan berupa pemberian vitamin.

Pengawasan Polisi

Di kesempatan terpisah Kapolres Ketapang AKBP Yani Permana memberikan instruksi kepada jajarannya untuk aktif memonitoring perkembangan situasi mengenai Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) terhadap hewan ternak di Ketapang.

Polres Ketapang melaksanakan mitigasi dan langkah pencegahan melalui pengawasan dan pengecekan langsung di sentra peternakan sapi yang ada di wilayah kabupaten ketapang.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved