Survei Kota Layak Huni Segera Dimulai, Kota Pontianak Telah Melakukan Persiapan
"Kemudian pada survei itu, akan ada 10 enumerator dan satu orang leader yang melakukan pengumpulan data dan wawancara di 10 kelurahan terpilih tersebu
Penulis: Faisal Ilham Muzaqi | Editor: Rivaldi Ade Musliadi
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Subkoordinator Litbang Ekonomi dan Pembangunan Bappeda Kota Pontianak, Eko Prihandono menyampaikan, bahwa survei Kajian Pontianak Kota Layak Huni akan segera dimulai pada 15 Mei sampai 11 Juni 2022.
Survei tersebut kata dia, merupakan bagian dari Proyek Sanitasi Inklusif Seluruh Kota Indonesia yang berasal dari Asian Development Bank (ADB). Namun di Indonesia, hanya ada dua kota yang dipilih ADB untuk program tersebut, yakni Kota Pontianak dan Kota Semarang.
"Pada survei ini akan dilakukan 11 enumerator di 10 kelurahan yang dijadikan sampel. Antara lain kelurahan Tambelan Sampit, Kota Baru, Sungai Beliung, Batu Layang, Banjar Serasan, Sungai Jawi, Siantan Hilir, Bansir Laut, Siantan Tengah dan Benua Melayu Darat," katanya, Sabtu 14 Mei 2022.
"Kemudian pada survei itu, akan ada 10 enumerator dan satu orang leader yang melakukan pengumpulan data dan wawancara di 10 kelurahan terpilih tersebut," imbuhnya.
Pihaknya pun sudah melakukan rapat persiapan Survei Kajian Kota Pontianak yang Layak Huni di Aula Rohana Muthalib, Kantor Bappeda Kota Pontianak pada Kamis 12 Mei 2022 kemarin.
• Mi’rad sebut Calon Jemaah Haji Kota Pontianak Berjumlah 279 Orang
Eko menjelaskan, para enumerator yang turun lapangan akan mewawancarai langsung warga di 10 kelurahan tersebut. Dalam kerja lapangan, mereka dibekali surat tugas dan telah berkoordinasi dengan Lurah dan pengurus RT/RW setempat.
"Total akan ada 2000 responden untuk survei ini. Para enumeratornya juga telah dilatih dan mengikuti pembekalan dari tim ADB dan konsultan lokal di Pontianak," jelasnya.
Sebelumnya, telah digelar Meeting and Survey Approval Letters City Livability Assessment Tahun 2022 oleh ADB pada pertengahan April lalu dan diikuti secara daring oleh pemangku kebijakan di Pemkot Pontianak. Saat itu, Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono juga menerima langsung Human Settelment Expert Asian Development Bank, Tiffany M Tran di ruang kerjanya. Dalam pertemuan tersebut, keduanya saling dukung pengembangan Kota Pontianak untuk semakin nyaman ditinggali.
Program ini diharap dapat mengidentifikasi tantangan utama perkotaan dan peluang untuk dapat dipresentasikan ke depan. Hal ini sejalan dengan visi-misi Wali Kota Pontianak dan Wakil Wali Kota Pontianak yakni menjadikan Pontianak kota Khatulistiwa berwawasan lingkungan yang cerdas dan bermartabat, dan upaya mewujudkan misi kedua, menciptakan infrastruktur perkotaan yang berkualitas dan representatif.
Walau saat ini sejumlah program untuk mengatasi permasalahan sanitasi sudah berjalan di Kota Pontianak. Namun, Pemkot Pontianak sangat terbuka terhadap bantuan dari luar untuk membantu mewujudkan Kota Pontianak yang lebih layak sebagai kota layak huni.
Menurutnya, berbagai tantangan muncul, karena tingginya urbanisasi di Kota Pontianak.
"Maka kami mengimplementasikan model pembangunan di kota besar dunia, dengan sentuhan sesuai kearifan lokal. Ini demi menjadikan Pontianak sebagai kota berkelanjutan tingkat dunia yang nyaman untuk penghuni dan pendatang," tukasnya. (*)
(Simak berita terbaru dari Pontianak)