Buka Pelatihan Sensus Penduduk 2020 Lanjutan, Bahasan: Tanpa Data Kita akan Kehilangan Segalanya

Oleh karenanya, Wawako Bahasan berharap seluruh lapisan masyarakat mendukung dan mensukseskan program sensus penduduk tersebut. Sehingga dengan Satu D

Penulis: Muhammad Rokib | Editor: Rivaldi Ade Musliadi
TRIBUNPONTIANAK/MUHAMMAD ROKIB
Wakil Wali Kota Pontianak Bahasan memasangkan rompi secara simbolis kepada petugas Sensus Penduduk 2022 lanjutan, di Hotel Harris Pontianak Kalimantan Barat pada Rabu 11 Mei 2022. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Wakil Wali Kota (Wawako) Pontianak, Bahasan membuka secara resmi pelatihan petugas Sensus Penduduk 2020 Lanjutan di Hotel Harris Pontianak Kalimantan Barat pada Rabu 11 Mei 2022.

Pada kesempatan itu, Wawako Bahasan menyampaikan, bahwa data merupakan bagian terpenting dalam tata kelola pemerintahan.

Bahkan kata dia, data menjadi acuan dalam menjalankan roda pemerintahan, mulai dari data penduduk, kondisi perekonomian, kemiskinan dan lainnya.

"Data itu bukan segalanya, tetapi jika tanpa data, kita akan kehilangan segalanya," terangnya.

Untuk itu, pelaksanaan Sensus Penduduk ini lanjutnya, penting dilakukan selaras dengan pencanangan Sistem Satu Data Indonesia.

Oleh karenanya, Wawako Bahasan berharap seluruh lapisan masyarakat mendukung dan mensukseskan program sensus penduduk tersebut.

Sehingga dengan Satu Data Indonesia akan menghasilkan data yang terintegrasi, akurat, valid dan dapat dipertanggungjawabkan.

Pembelajaran Tatap Muka 100 Persen di Pontianak Tetap Berlanjut

"Karena dengan data-data yang terhimpun itu bisa dengan mudah diakses pemerintah pusat maupun pemerintah daerah,"lanjutnya.

Untuk itu, peran Badan Pusat Statistik (BPS) sebagai sebuah institusi yang menghimpun dan menganalisis data, kata Bahasan, sangat bermanfaat bagi program dan kepentingan pembangunan khususnya di Kota Pontianak.

"Dengan data yang valid dan akurat, maka akan memudahkan Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak dalam menyusun dan menganalisis program sehingga berdampak pada pembangunan," katanya.

“Misalnya data penduduk miskin, pertumbuhan ekonomi, peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) serta data terkait kebijakan dalam menyikapi pengendalian inflasi daerah,” tuturnya.

Bahasan berharap para petugas sensus bisa bekerja secara profesional dan maksimal dalam melakukan pendataan penduduk. Apalagi, Kota Pontianak sangat majemuk dengan adat dan budaya serta latar belakang penduduknya.

"Saya yakin di lapangan akan bertemu hal tersebut sehingga diharapkan tidak menjadi halangan atau hambatan dalam pelaksanaan sensus penduduk," tukasnya. (*)

(Simak berita terbaru dari Pontianak)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved