Sri Lanka Bangkrut Karena Utang, Presiden Rajapaksa Mengaku Salah Tapi Ingin Tetap Berkuasa ?

Presiden Rajapaksa dan saudaranya telah memimpin dinasti politik yang telah berkuasa di Sri Lanka selama hampir dua dekade terakhir.

Editor: Ishak
TELUK ISMOYO / AFP
Utang Luar Negeri yang menggunung membuat Sri Lanka kini mengalami kebangrutan. Sang Presiden, Rajapaksa mengaku bersalah. Selengkapnya di artikel ini Selasa 19 April 2022 / ILUSTRASI. 

Presiden Rajapaksa menyebutkan, pemerintah seharusnya mendekati IMF sejak awal untuk mendapatkan bantuan, dan semestinya tidak melarang pupuk kimia dalam upaya membuat pertanian Sri Lanka sepenuhnya organik.

Banyak pihak yang mengkritik larangan penggunaan pupuk impor ditujukan untuk memperpanjang penurunan devisa negara dan merugikan petani.

Pekan lalu, Pemerintah Sri Lanka mengatakan, sedang menangguhkan pembayaran pinjaman luar negeri sambil menunggu pembicaraan dengan IMF.

Sri Lanka juga telah mendekati China dan India untuk bisa mendapatkan pinjaman darurat.

Kabinet baru yang ada saat ini dipilih menyusul protes selama berminggu-minggu atas kekurangan bahan bakar minyak dan makanan.

Masyarakat juga menuntut Presiden Rajapaksa dan keluarganya mengundurkan diri dari pemerintahan.

Namun tuntutan itu sepertinya tak membuat Presiden Rajapaksa akan menyerahkan kekuasaanya.

Lantaran baru-baru ini, Presiden Rajapaksa menawarkan sejumlah opsi baru untuk pemerintahan Sri Lanka , denagn dirinya tetap ada di dalam posisi penting. 

Kemarahan publik sebagian besar ditujukan kepada Presiden Rajapaksa dan kakak laki-lakinya, Perdana Menteri Mahinda Rajapaksa.

Kabar Perang Rusia Ukraina Terbaru | Terkepung di Mariupol , Tentara UkrainaTolak Seruan Menyerah !

Kakak beradik ini memimpin dinasti politik yang telah berkuasa di Sri Lanka selama hampir dua dekade terakhir.

Ribuan pengunjuk rasa pada Senin menduduki pintu masuk kantor presiden.

Ini merupakan hari ke-10 dari aksi yang sama.

Sayangnya, aksi tersebut masih belum mampu melengserkan Rajapaksa dan sang kakak.

Namun, sejumlah kerabat Rajapaksa sebelum ini telah didepak dari kursi kabinet.

Masyarakat menilai langkah tersebut tidak tulus dan hanya bertujuan untuk menenangkan pengunjuk rasa.

Pihak oposisi pun menolak tawaran Presiden Rajapaksa untuk membentuk pemerintahan persatuan dengan dirinya dan sang kakak tetap pada jabatannya.

Materi di artikel ini juga telah tayang di laman Kontan.co.id dengan judul Negaranya Dilanda Krisis Ekonomi Parah, Presiden Sri Lanka Akhirnya Mengaku Bersalah

Sumber: Kontan
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved