Polda Siapkan 1.500 Personel Gabungan Antisipasi Arus Mudik Lebaran, Puncak Mudik Prediksi 24 April
Ada pun pos-pos tersbeut melibatkan sekira 1.500 personel gabungan Polri, TNI, dan stakeholder terkait.
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Puncak arus mudik diprediksi terjadi menjelang hari raya Idul Fitri. Polda Kalimantan Barat pun mulai melakukan sejumlah persiapan.
Kabid Humas Polda Kalbar Kombespol Jansen Avitus Panjaitan menyampaikan sembari mempersiapkan fokus pengamanan arus mudik, pihaknya juga fokus melakukan kegiatan kepolisian yang ditingkatkan dengan sasaran berbagai bentuk kriminalitas.
"Selama bulan Ramadan kepolisian melaksanakan operasi Pekat Kapuas 2022 yang dilaksanakan mulai 1 April hingga 14 April 2022 selama 14 hari. Sasarannya penyakit masyarakat," ujarnya, Rabu 13 April 2022.
Dari hasil evaluasi, pihaknya memprediksi puncak arus mudik di Kalbar akan terjadi pada 1 Mei 2022. Namun, sebelum puncak arus mudik pihaknya sudah akan menggelar Operasi Ketupat 2022.
"Operasi Ketupat Kapuas 2022 direncanakan akan dilaksanakan 28 April sampai 9 Mei 2022 selama 12 hari dengan sasaran pengamanan Idul Fitri 1443 H. Kegiatan ini diawali dengan Rapat Koordinasi Lintas Sektoral atau Rakor Linsek tingkat Polda, Polres, dan apel gelar pasukan serta menggelar Pospam, Posyan, dan Pos Terpadu," ujar Kabid Humas, Jansen Avitus Panjaitan.
• Syarat Baru Pulang Kampung Mudik Lebaran 2022 dalam Aturan Naik Pesawat
Dalam operasi Kapuas, kepolisian akan membuat Pos Pelayanan dan Pengamanan serta Pos Terpadu, dengan total 59 pos yang terdiri dari 30 Pos Pengamanan, 25 Pos Pelayanan, dan 4 Pos Terpadu.
Ada pun pos-pos tersebut melibatkan sekira 1.500 personel gabungan Polri, TNI, dan stakeholder terkait.
Personel gabungan itu akan berfokus untuk mencegah dan menindaklanjuti semua yang tergolong dalam potensi gangguan dan gangguan nyata. Kepada pemudik, Kabid Humas mengimbau untuk disiplin menjaga protokol kesehatan, memastikan rumah terkunci, aman terhadap gangguan listrik dan api, serta menitipkan rumah kepada tetangga atau ke petugas pengamanan.
Bila menggunakan kendaraan pribadi, ia berpesan untuk mengecek kelengkapan dan kelayakan kendaraan sebelumn bepergian, dan jangan sampai kelebihan muatan.
"Kepada yang mengemudikan kendaraan, pastikan kondisi tubuh sehat. Bila lelah istirahat, jangan paksakan diri. Utamakan keselamatan, patuhi rambu lalulintas dan imbauan petugas. Pelihara silaturahmi dan toleransi, jangan mau termakan hoaks," pesannya.
Bangun Posko
Sementara itu Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Kalimantan Barat, Ignasius, mengatakan puncak arus mudik lebaran diprediksi terjadi pada 29 April. Sedangkan arus balik diprediksi terjadi pada 3 Mei 2022.
Jelang arus mudik, Dishub Kalbar telah dua kali melakukan rapat bersama untuk membahas arus mudik jelang lebaran. Pertama di Dishub Kalbar, dan bersama Polda Kalbar serta instansi terkait.
“Kita membahas semua aspek lebaran terkait sarana prasarana angkutan, mulai dari di pelabuhan, dermaga, bandar udara, termasuk kita ketemu stakeholder terkait untuk membahas kondisi jalan,” ujar Ignasius kepada Tribun, Rabu 13 April 2022.
Ignasius mengatakabm nantinya jalan yang berpotensi bermasalah akan diekspos ke masyarakat untuk dapat dihindari. Hanya dalam kondisi terpaksa saja jalan tersebut boleh dilewati.
“Prinsipnya Dishub kolaborasi dengan Polda, Jasa Raharja, PUPR, dan stakeholder lainnya. Kita sepakat H-7 tidak ada lagi pengerjakan jalan Nasional maupun provinsi agar tidak menganggu arus lalu lintas jalan. Lalu material dan alat berat juga harus sudah dipinggirkan,” ujarnya.
Ignasius mengatakan nanti akan dibentuk posko untuk tiap 50 KM di jalan nasional yang akan dibangun oleh Badan Pengelola Jalan Nasional. Posko tersebut sebagai pantauan arus lalu lintas mudik jelang lebaran.
• Aturan Baru Naik Pesawat Mudik Lebaran 2022 Kini Ada Syarat Wajib Selain Booster, PCR dan Antigen
“Mana tahu ada potensi kerusakan jalan dan sebagainya. Nanti posko ini lah yang melakukan antisipasi dan mengambil langkah darurat dan kolaborasi dengan TNI/Polri,” ujarnya.
Sedangkan untuk pemeriksaan covid-19 di Posko tetap ada akan.Namun pemeriksaan tersebut bersifat acak. Pemeriksaan tersebut jika di perbatasan ditangani PLBN, Pelabuhan oleh KSOP, serta di Bandara oleh Angkasa Pura 2.
Ignasius mengatakan mobilitas masyarakat paling ramai diprediksi terjadi do pelabuhan dan bandara.
Tetapi untuk jalur udara sudah lumayan karena ada 54 flight yang bisa mengantisipasi jumlah penumpang ketika melonjak, serta maskapai cukup banyak juga. Dikatakannya di tiap titik penjagaan maupun posko nanti akan diisi oleh berbagai unsur dari stakeholder terkait termasuk Dishub.
Ignasius mengimbau kepada pemudik tentu yang pertama yakni supaya tetap mematuhi prokes. Kemudian yang kedua pastikan bahwa kendaraan yang digunakan laik jalan sehingga tidak ada kendala di jalan yang menyebabkan kelancaran dan keselamatan terganggu.
Sedangkan dari aspek pengemudi baik perorangan maupun bus untuk terlbih dahulu pastikan bahwa pengemudi harus dalam kondisi sehat.
“Kalau masih dakam kondisi yang kurang sehat sebaiknya jangan menggunakan kendaraan, silakan dilakukan pemeriksaan. Kalau kelelahan jangan memaksanakan diri untuk mengendarai. Kita ada posko baik antara lain yang disediakan oleh Balai Jalan. Jembatan Timbang juga bisa digunakan sebagai rest area untuk memulihkan stamina,” katanya.
Ia minta pengguna jalan tetap mematuhi rambu keselamtan dan harus dispilin dalam membawa kendaraan. Jangan sampai kendaraan berpotensi menyebabkan kecelakaan. “Kami harap seluruh masyarakat Kalbar mematuhi imbauan demi keselamatan bersama,” pungkasnya.
Diizinkan Mudik
Terkait mudik lebaran tahun 2022, Bupati Sanggau, Paolus Hadi, mengatakan masyarakat sudah mengetahui bahwa hari raya Idul Fitri tahun 2022 diizinkan untuk mudik dengan aturan-aturan yang sudah ditetapkan.
"Patuhi saja aturan itu. Artinya untuk Kabupaten Sanggau, saya lihat pasti banyaklah yang datang. Patuhi protokol kesehatan sebagaimana yang sudah ditetapkan, dan sudah banyak aturan yang disampaikan. Yang terpenting juga sudah divaksin Covid-19 ditambah lagi booster, itu yang sudah dipersyaratkan," katanya.
Ia menambahkan, "Ketika sudah mudik, nah inilah kesempatan kita bersama menjaga supaya jangan lagi nanti melonjak kasus Covid-19."
Ketua DPC PDI Perjuangan Sanggau ini mengatakan, jika setiap orang punya komitmen untuk menjaga dirinya, ia percaya maka semuanya bisa baik.
"Semoga lancar, Karena memang akan dievaluasi lagi apakah dengan diberikan kesempatan mudik, akan melonjak kasus Covid-19. Tentu kita berharap tidak melonjak," harapnya.
Sementara di daerah perbatasan Entikong, Paolus Hadi mengatakan aturannya juga sama. “Tentu saja, ikuti saja aturan yang sudah ditentukan. Ini kan kesempatan juga untuk kita memulai bagaimana memanfaatkan dibukanya PLBN. Bukan bearti ketika dibuka ini lalu kita bicara bebas, tidak. Kan ada aturannya," pungkasnya.
Malaysia Longgarkan Perbatasan
Wakil Bupati Sambas Fahrur Rofi mengungkapkan puncak arus mudik Pekerja Migran Indonesia (PMI) dari Malaysia yang akan pulang ke Kabupaten Sambas dipredikasi satu pekan sebelum lebaran.
"Biasanya ya kemungkinan puncak arus mudiknya satu pekan sebelum lebaran," kata Fahrur Rofi kepada Tribun, Rabu 13 April 2022.
Namun demikian Fahrur Rofi mengatakan tidak menutup kemungkinan gelombang arus mudik di Kabupaten Sambas mulai terjadi dua pekan sebelum lebaran.
"Biasanya juga terjadi pada dua pekan sebelum lebaran. Kemudian satu pekan sebelum lebaran juga puncaknya, sampai ke hari H lebaran," katanya.
Fahrur Rofi mengatakan PLBN Aruk selalu rutin melakukan persiapan menangani pemudik yang datang ke Kabupaten Sambas melalui pintu PLBN Aruk, Sajingan Besar, Sambas.
"Setiap tahun biasanya petugas-petugas PLBN sudah siap menangani antisipasi arus pemudik," ungkapnya.
Fahrur Rofi menjelaskan dengan kondisi covid-19 arus mudik tahun ini tentu akan berbeda. Dia menyebutkan Malaysia telah melakukan pelonggaran di pintu perbatasan.
"Kita mendengar Malaysia sudah melonggarkan pintu perbatasan PLBN, cuma yang jelas saya merasa petugas di PLBN sudah siap dengan segala keperluannya," katanya.
Sehingga lanjutnya, untuk kondisi saat ini gelombang arus mudik belum terlalu signifikan, karena lebaran juga masih lama.
"Kemudian secara logika karena ada pengurangan masyarakat kita yang berangkat ke Sambas mungkin tidak terlalu ramai dari beberapa tahun biasanya," jelasnya.
Dia mengimbau masyarakat maupun pemudik tetap menjaga protokol kesehatan. Kemudian bagi para pemudik untuk selalu menjaga kesehatannya. Serta keamanan jangan terlalu diporsir karena lebaran.
"Yang terpenting bisa pulang kampung berkumpul dengan keluarga, jangan terlalu bersemangat dan bereuforia lebih sehingga lupa segalanya," harapnya.