Penderita Asam Lambung atau Gerd Boleh Puasa ? Tips Makan Sahur dan Buka Puasa Agar Tetap Aman
Penyebab munculnya asam lambung atau maag sendiri ada beberapa faktor diantaranya pola makan tidak teratur, konsumsi makanan yang mengandung gas
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Penderita asam lambung atau gerd memang memiliki tantangan tersendiri untuk melaksanakan ibadah puasa.
Sebab dengan menahan makan dan minum, lambung akan membutuhkan penyesuaian dalam beberapa hari.
Sehingga untuk awal-awal akan merasakan sakit, namun bisa diatasi dengan meminum obat tertentu khusus asam lambung.
Banyak tips puasa bagi penderita sakit maag atau asam lambung yang bisa diterapkan agar ibadah puasa yaang jalani tetap lancar, nyaman, dan tanpa keluhan sakit.
Asam lambung atau Gerda serta Maag dapat menimbulkan gejala rasa sakit seperti begah, mual, lambung perih dan sensasi terbakar di ulu hati hingga sesak.
Penyebab munculnya asam lambung atau maag sendiri ada beberapa faktor diantaranya pola makan tidak teratur, konsumsi makanan yang mengandung gas, makan pedas dan stress tinggi.
Makanya selama menjalani puasa upayakan untuk mengatur pola makan saat sahur dan berbuka puasa.
Serta hindari makanan yang dapat memicu kambuhnya asam lambung.
• Pantangan Makanan Bagi Penderita Asam Lambung atau Gerd Selama Puasa, Jangan Sampai Dilanggar
Berikut Tips Penderita Asam Lambung Saat Sahur dan Buka
1. Jaga Pola Makan
- Hindari Makanan Sebabkan Asam Lambung
Kurangi konsumsi makanan yang dapat memicu meningkatnya asam lambung. Seperti makanan mengandung lemak tinggi yang terdapat pada santan, susu, jeroan, makanan yang digoreng, serta daging, dapat memperberat cara kerja lambung sehingga puasa menjadi tidak nyaman.
- Makan secukupnya saat sahur dan berbuka
Makan terlalu banyak dalam satu waktu dapat membuat lambung bekerja lebih keras. Hal ini dapat memicu munculnya keluhan, misalnya perut begah dan terasa penuh.
Oleh dari itu, saat sahur dan berbuka, makanlah dengan perlahan dan dalam jumlah secukupnya. Hindari makan dalam jumlah yang banyak dalam satu waktu.
Contohnya, saat berbuka awali dengan mengonsumsi makanan yang ringan dahulu, kemudian baru dilanjutkan dengan makan besar. Jika masih lapar setelah salat tarawih, cukup konsumsi camilan ringan yang sehat, seperti kurma, pisang, granola, atau biskuit.
- Jangan makan terburu-buru
Selama menjalani ibadah puasa, jangan terburu-buru menghabiskan makanan agar dapat dilumat dengan sempurna.
Serta hindari makan sambil mengobrol, bisa membuat banyak udara masuk ke saluran cerna dan memicu sakit maag.
- Utamakan Makanan Clean Food
Makanan berjenis “clean food” seperti sayur yang direbus atau protein rendah lemak bisa menjadi pilihan yang baik untuk mengatasi masalah asam lambung atau maag.
Clead food seperti makanan yang dikukus atau dibakar, serta makanan tanpa rasa pedas dan asam sebagai menu sahur atau berbuka.
- Perbanyak Makanan Penetral Asam Lambung
Konsumsilah daging rendah lemak, seperti dada ayam dan ikan, serta buah yang tidak asam, seperti apel, pisang, dan pir.
Penderita maag juga disarankan untuk memasak makanan dengan cara dipanggang, dikukus, atau direbus.
Buah yang baik untuk menetralkan asam lambung adalah pepaya, melon, pisang, apel merah dan semangka.
- Hindari tidur setelah makan
Setelah sahur jika masih mengantuk dan ingin kembali tidur sebaiknya jangan langsung tidur setelah makan upayakan lakukan aktifitas lain agar tidak memicu terjadinya asam lambung.
Tapi jika memang ngantuk berat upayakan tetap tidur dengan posisi setengah duduk agar dapat mencegah makanan kembali ke kerongkongan.
2. Makanan yang Perlu Dihindari
- Makanan Pedas
Makanan pedas seperti cabai atau lada secara teratur dapat meningkatkan gejala GERD yang dapat memicu kambuhnya asam lambung naik.
Makanan asam tidak boleh dikonsumsi penderita GERD karena akan memicu munculnya asam lambung terutama saat perut kosong.
Makanan asam seperti jeruk, nanas, saus tomat, atau lemon bisa mengiritasi kerongkongan dan menyebabkan ketidaknyamanan besar bagi penderita GERD.
- Makanan Berlemak
Makanan berlemak dapat memicu heartburn dan naiknya asam lambung yang menimbulkan rasa sakit luar biasa.
Makanan berlemak juga cenderung lebih sulit dicerna dan memperlambat pengosongan perut. Makanan berlemak diantaranya adalah santan, gorengan, daging merah, keju, hingga susu full fat.
- Makanan Asin
Makanan asin yang mengandung banyak dapat meningkatkan risiko naiknya asam lambung. Tidak hanya itu saja makanan asin dapat juga menyebabkan retensi cairan, obesitas dan faktor risiko dari asam lambung.
- Kafein
Kafein menjadi minuman yang dapat mengiritasi kerongkongan yang akan memberi ketidaknyamanan pada penderita asam lambung.
- Soda
Soda dan minuman berkarbonasi lainnya adalah beberapa penyebab utama refluks asam.
Gelembung karbonasi mengembang di dalam perut, dan peningkatan tekanannya berkontribusi terhadap kenaikan asam lambung.
- Cokelat
Cokelat mengandung senyawa yang disebut methylxanthine terbukti mengendurkan otot polos di saluran esofagus dan meningkatkan kenaikan asam lambung yang menyebabkan GERD.
Kakao dapat menyebabkan sel-sel usus yang mengendurkan sfingter esofagus untuk melepaskan gelombang serotonin dapat memicu gejala GERD meningkat.