Kemenlu BEM IAIS Sambas Nilai Kenaikan Harga Pertamax Merupakan Bagian Dari Dramatika Oligarki
Kepala Kementerian Luar Negeri (Menlu) BEM IAIS Sambas, Bowo mengatakan kenaikan harga BBM jenis pertamax adalah upaya untuk menaikan harga BBM Pertal
Penulis: Imam Maksum | Editor: Hamdan Darsani
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SAMBAS - Kenaikan harga BBM jenis Pertamax membuat sejumlah warga merogoh kocek lebih dalam untuk membeli Pertamax. Pertamax di Kabupaten Sambas misalnya dijual Rp12750 per liter.
Kepala Kementerian Luar Negeri (Menlu) BEM IAIS Sambas, Bowo mengatakan kenaikan harga BBM jenis pertamax adalah upaya untuk menaikan harga BBM Pertalite.
“RON 90 alias Pertalite ditetapkan sebagai Jenis BBM khusus penugasan (JBKP). Asal mulanya Pertalite BBM sebagai transisi pengalihan dari Premium menuju ke pertamax,” ucapnya kepada Tribun Pontianak, Minggu 3 April 2022.
• Puluhan Truk Antre untuk Membeli Bahan Bakar Solar di SPBU Kecamatan Sambas
Bowo mengatakan kenaikan harga pertamax adalah bagian dramatika oligarki, plot twist dari BBM sama dengan masalah migor.
“Kami melihat ada pola permainan yang sama dilakukan saat ini dari kelangkaan BBM,” jelasnya.
Dia mengatakan, kami menduga ini adalah langkah untuk menaikkan harga BBM Pertalite dari harga normal.
“Namun kami menganggap Pertalite merupakan salah satu jenis BBM paling labil,” katanya.
Sambungnya, sehingga membuat kerugian dari penjualan BBM Pertalite itu sendiri. Kami melihat fenomena saat ini BBM jenis Pertalite mengalami kelangkaan.
Dia mengatakan dengan ini kami dengan tegas meminta kepada instansi terkait untuk mengawasi terkait pengelolaan stok dan distribusi BBM Pertalite.
Lanjut dia, jangan sampai BBM Pertalite menjadi langka dan menimbulkan antrean panjang di SPBU. Sudah cukup pemerintah menyusahkan rakyat sama seperti hari lalu.
“Sudah cukup pemerintah memberikan buruknya pengelolaan negara, jangan memberikan plot yang sama untuk menaikan harga BBM,” katanya. (*)
[Update Informasi Seputar Kabupaten Sambas]