Premium Dihapus dan Pertalite Resmi Jadi BBM JBKP, 1 April Harga Pertamax Naik
Namun demikian, dia menegaskan pemerintah masih memberikan subsidi pada bensin Pertalite (RON 90), sehingga harga bensin Pertalite tidak berubah.
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Sejumlah warga mengaku tak terkejut jika nanti Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis bensin RON 88 atau premium dihapuskan dari pasaran. Pasalnya, warga mengaku kini juga sudah mulai sulit mendapatkan premium sehingga sudah beralih ke jenis Pertalite, yang kini menjadi Jenis Bahan Bakar Khusus Penugasan (JBKP).
Satu di antara warga Kota Pontianak, Candra, mengaku tidak terkejut mendengar adanya kabar terkait digantikannya Pertalite sebagai JBKP. Menurutnya, sepengalamannya beberapa waktu belakang, Premium memang sudah sangat sulit ditemukan di SPBU yang ada di Kota Pontianak.
“Saya sih tidak kaget ya, karena selama ini premium pun sudah tidak ada di SPBU-SPBU di Kota Pontianak,” katanya, kepada Tribun, Kamis 31 Maret 2022.
Adanya ketetapan Pertalite sebagai JBKP, menurut Candra, tidak terlalu berpengaruh. Dikarenakan, dirinya memang sudah sangat lama tidak menemukan ada Premium di SPBU yang ada di Kota Pontianak. Sehingga pilihan paling humanis untuk dompet yaitu Pertalite.
“Mungkin tidak terlalu berpengaruh soalnya selama ini masyarakat kan pakai pertalite ya, saya pribadi juga make pertalite tidak pernah beli premium lagi. Lupa sudah saya kapan terakhir kali beli pertalite,” ungkapnya.
• Warga Pontianak Tanggapi Pertalite Resmi Jadi Jenis Bahan Bakar Khusus Penugasan
Candra berharap agar tidak ada lagi kenaikan-kenaikan harga terutama BBM mengingat masyarakat sudah sangat diberatkan karena banyak bahan pokok yang naik harga akhir-akhir ini.
“Harapan nya sih tentu tidak ada kenaikan lagi, karena harga-harga kebutuhan sekarang saja sudah mulai naik karena kelangkaan solar,” katanya.
Warga Kota Pontianak lainnya, Tatang, mengaku setuju dengan digantinya JBKP untuk Pertalite. Ia menjelaskan alasan mengapa setuju terkait hal itu, karena dirinya yang juga sebagai driver taksi online sudah lama beralih dari premium ke pertalite. Hal ini selaras dengan sulitnya menemukan premium di Kota Pontianak.
“Sebenarnya saya setuju premium dihapuskan, karena sudah sangat sulit ditemui, sebagai penggantinya kami driver taksi online dan ojol sudah beralih ke pertalite,” jelasnya.
Lebih lanjut, Tatang menerangkan sempat mendapatkan kabar dari internet mengenai isu bahwa pertalite juga akan ikut dihapuskan. Menurutnya, jika yang dihapuskan adalah pertalite tentunya hal itu sangat memberatkan baginya, meningat bahwa pekerja jasa transportasi sangat lekat dengan pengunaan bahan bakar.
“Saya juga pernah mendengar isu bahwa beberapa tahun ke depan pertalite juga akan dihapuskan. Tentu ini sangat memberatkam bagi kami yang bekerja di bidang jasa transprotasi, yang baru saja akan bangkit dari keterpurukan akibat pandemi,” ungkapnya.
Tatang berharap kepada pemerintah agar memberikan kebijakan yang memperioritaskan kepentingan rakyat, terlebih kondisi ekonomi rakyat yang hari-hari ini baru mulai bangkit karena pandemi Covid 19.
“Saya mohon untuk pemerintah berikan solusi atau kebijakan yang pro rakyat dan juga harus memikirkan kondisi ekonomi rakyat yang baru saja akan bangkit. Jika memang harus pertalite di hapuskan juga, berikan kami bbm pengganti yang setara minimal dari segi harga yang terjangkau,” harapnya.
Lebih Berkualitas
Pantauan Tribun, premium atau bensin sudah lebih dari satu bulan tidak dijual di Kabupaten Sambas. Premium sulit dijumpai dijual di kios-kios bensin maupun SPBU yang ada di Kabupaten Sambas.
Satu di antara warga Kecamatan Pemangkat Kabupaten Sambas, Febri, mengaku sudah lama tidak menggunakan bahan bakar premium untuk kendaraannya.