Kemenag, MUI dan FKUB Kalbar Terus Kampanyekan Moderasi Beragama Menuju Harmoni Nusantara

Menurutnya Agama adalah ketentuan illahi, yang bisa menuntun orang berakal. Karena kalau orang yang tak berakal itukan tidak dibebankan perintah agama

Editor: Hamdan Darsani
TRIBUNPONTIANAK/ISTIMEWA
Ketua MUI Kalbar Basri Har bersama perwakilan Kemenag dan FKUB Kalbar saat menggelar dialog ‘Moderasi Beragama, Harmoni Nusantara’ di Kantor RRI Kota Pontianak, Kamis 31 Maret 2022 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Kalbar M. Basri Har menuturkan bahwa moderasi beragama harus dijadikan  satu dasar berpikir umat beragama. Misalnya agama Islam, maka pemeluknya harus benar-benar menyakini Islam itu agama yang paling benar, sesuai dengan konsep berpikir, bagimu agamamu bagiku agamaku.

"Jadi yang penting bahwa setiap pemeluk agama melaksanakan dan menyakini ajaran agama masing-masing. Menjalankan ajaran agama dengan benar. Karena agama itukan menjadi sumber nilai, untuk menata kehidupan, baik kehidupan duniawi, lebih-lebih untuk akhirat." ujarnya dalam dialog Interaktif dengan topik utama ‘Moderasi Beragama, Harmoni Nusantara’ di Programa 1 (Pro 1) RRI Pontianak Kamis, 31 Maret 2022.

Menurutnya Agama adalah ketentuan illahi, yang bisa menuntun orang berakal. Karena kalau orang yang tak berakal itukan tidak dibebankan perintah agama. Dengan itulah, dia akan berusaha untuk mendapatkan kebahagiaan dunia dan akhirat.

Kepala Kemenag Mempawah Ingatkan Penyuluh Harus Jadi Teladan di Tengah Masyarakat

"Ini yang harus dipegang semua pemeluk agama. Ketika ini dipegang dengan baik, maka seharusnya tidak adakan ada bentrokan antar pemeluk agama, karena tidak ada ajaran agama manapun yang mengajarkan kekerasan pada umatnya," ungkapnya.

Sementara itu Kasubag Ortala dan Kerukunan Umat Beragama, Kanwil Kemenag Provinsi Kalbar Aris Sujarwono mengatakan bahwa kementerian Agama Provinsi Kalbar menilai, pemerintah sangat konsen untuk menerapkan konsep moderasi beragama di tengah perbedaan pandangan dan keyakinan masyarakat Indonesia.

"Bahkan Kementerian Agama sebagai ujung tombak pemerintah dalam pembinaan umat beragama, menempatkan moderasi beragama sebagai skala prioritas," ujarnya.

Lebih lanjut, Aris mengatakan bahwa Moderasi itu artinya bahwa berada di posisi tengah. Cara berpikir masyarakat itu harus berada di tengah.

"Kalau kita ekstrem ke kiri itu jadi liberal, kalau kita ekstrem ke kanan itu menjadi radikal. Jadi moderat, itu merupakan cara berpikir sebuah solusi yang baik bagi umat, untuk mencari jalan tengah dalam memandang sebuah permasalahan," imbuh Aris Sujarwono

"Pemerintah dalam RPJMN tahun 2020-2024 itu, untuk tetap melaksanakan moderasi sebagai cara berpikir umat. Zaman Menteri Agama Lukman Hakim, sudah memang menggaungkan moderasi beragama. Dan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, kembali membuat tujuh program prioritas dan dari tujuh program itu, satu diantaranya adalah moderasi beragama," sambung Aris.

Sementara itu, FKUB Provinsi Kalbar memandang pentingnya moderasi beragama, apalagi di Indonesia yang memiliki banyak perbedaan. Sebagai wadah berkumpulnya tokoh agama, FKUB turut ambil bagian untuk kemudian memberikan pemahaman kepada umat beragama tentang pentingnya menjaga perbedaan dalam satu bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

"Indonesia yang majemuk itu bisa menjadi kuat manakala warga negara yang berbeda agama suku dan seterusnya itu tadi, masing-masing mengedepankan pandangan dan sikap yang saling terbuka. Saling menerima menghargai tenggang rasa, toleransi bahkan puncaknya bisa bekerjasama," ujar Anggota FKUB Provinsi Kalbar Pendeta Paulus Ajong.

"Nah justru sebaliknya. Kemajemukan bisa menjadi sumber ancaman bahkan perpecahan, manakala warga yang berbeda suku agama dan ras itu tadi, berlomba-lomba atau memiliki pandangan menutup diri, merasa paling benar dan ingin menang sendiri dan berusaha untuk mengeliminasi orang yang berbeda pandangan," jelasnya. (*)

[Update Informasi Seputar Kota Pontianak]

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved