Bolehkah Bayi Tidur Tengkurap ?
Sejumlah bayi yang sudah punya kemampuan berguling terkadang juga acapkali berganti posisi dari terlentang ke tengkurap.
Risiko sindrom kematian mendadak pada bayi sekitar usia empat sampai enam bulan yang sudah bisa berguling umumnya sudah relatif turun ketimbang bayi yang baru lahir.
Kendati begitu, para orangtua atau pengasuh tetap perlu menata ulang posisi tidur tengkurap pada bayi yang berusia kurang dari satu tahun.
Secara perlahan-lahan, upayakan untuk mengembalikan posisi tidur bayi dari tengkurap menjadi terlentang.
Usahakan jangan sampai membuat bayi kaget dan susah tidur.
Caranya bisa dengan menyusui bayi, memberikan empeng, dan membuat bayi tidak kepanasan.
Selain bisa meminimalkan risiko sindrom kematian mendadak pada bayi, tidur terlentang juga bisa mencegah bayi mengalami demam, hidung tersumbat, infeksi telinga, dan mengantisipasi tersedak.
• Cara Mengatasi Cegukan pada Bayi ! Ketahui Apa itu Cegukan dan Penyebab Cegukan
Tips tidur aman untuk bayi
Para ahli kedokteran anak AS yang tergabung di American Academy of Pediatrics (AAP) sejak 2016 membagikan tips tidur aman bagi bayi untuk mencegah sindrom kematian mendadak, antara lain:
- Tempatkan bayi di permukaan yang datar dan kokoh
- Upayakan bayi tidur dalam posisi terlentang
- Apabila menempatkan bayi di boks, upayakan tidak memberikan bantal, selimut, atau mainan yang rentan menutup wajah bayi saat tidur
Rekomendasi tersebut berlaku untuk bayi berusia di bawah satu tahun.
Setelah satu tahun, risiko sindrom kematian mendadak pada bayi tanpa masalah kesehatan bisa menurun drastis.
Jika para orangtua kesulitan mengatasi bayi yang suka tidur tengkurap, konsultasikan pada dokter spesialis anak yang menangani.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Bolehkah Bayi Tidur Tengkurap?"
(*)