Ani Rela Antre Sambil Menggendong Anaknya Demi Dapatkan Minyak Goreng Murah Subsidi Pemerintah
Ani yang mengantre sejak pukul 10.00 WIB, mengaku alasan mengantre hanya ingin mendapatkan minyak goreng murah untuk kebutuhan memasak sehari-hari.
Penulis: Muhammad Rokib | Editor: Hamdan Darsani
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Ibu Ani (27) sambil menggendong anaknya rela antre hanya ingin mendapatkan minyak goreng murah seharga Rp25 ribu per dua liter.
Tidak hanya Ani saja, tetapi ratusan warga lainnya yang didominasi kalangan ibu-ibu rumah tangga juga tampak Antre untuk mendapatkan minyak goreng murah seharga Rp25 ribu per dua liter, pada operasi pasar minyak goreng yang dilaksanakan oleh PT. Perkebunan Nusantara (PTPN) XIII bekerja sama dengan PKK Provinsi Kalbar, di kantor Lurah Sungai Beliung Kecamatan Pontianak Barat, Kota Pontianak Kalimantan Barat, Senin 14 Maret 2022.
Pada saat pelaksanaan bazar ini warga diwajibkan memakai masker dan menerapkan protokol kesehatan. Jika tidak memakai masker, maka tidak akan dilayani oleh panitia bazar. Tanpak pada bazar murah ini petugas sudah mengatur barisan untuk kemudian para warga bergiliran mendapatkan minyak goreng murah.
• Warga Pontianak Sambut Baik kabar Kelongaran Peraturan Pelaku Perjalanan Menuju Arab Saudi
Ani yang mengantre sejak pukul 10.00 WIB, mengaku alasan mengantre hanya ingin mendapatkan minyak goreng murah untuk kebutuhan memasak sehari-hari.
"Saya antre dari jam 10 an. Alasan antre, karena harga minyak goreng ini murah. Sedangkan kalau beli di tookoh-tokoh mahal Rp20 ribuan satu liter. Tapi disini Rp5 ribu dapat dua liter," ujarnya sambil menggendong anaknya yang masih balita bersama ratusan warga lainnya di halaman kantor Lurah Sungai Beliung.
Ia menerangkan, bahwa dirinya sudah sejak dua bulan ini membeli minyak goreng dengan harga Rp20 ribu di toko-toko terdekat. Hal tersebut, dikarenakan sejak dua bulan ini diakuinya minyak goreng ini langka dan susah untuk didapatkan.
"Saya beli minyak goreng dengan harga Rp 20 ribu sejak minyak ini langka yaitu dua bulan lalu," ungkapnya.
Untuk itu, ia berharap agar minyak goreng ini bisa normal kembali dan harga tetap murah.
"Harapannya sih supaya minyak goreng ini murah dan normal kembali. Selain minyak goreng, tapi juga sembako lainnya tidak terjadi kelangkaan. Apalagi menjelang Ramadhan ini," ucapnya Ani didampingi warga yang juga menyerukan harapan yang sama.
Warga pun tak memungkiri, bahwa kenaikan harga minyak goreng yang mencapai Rp 20 ribu per liter ini sangat memberatkan bagi warga yang berpenghasilan dibawah standar.
"Harga minyak curah Rp 18 ribu kalau yang kemasan Rp20 ribu inipun susah didapat. Tentunya ini memberatkan bagi kami, apalagi bagi ibu rumah tangga seperti kami ini," tukasnya. (*)
[Update Informasi Seputar Kota Pontianak]