Menteri Sandiaga Sebut Gubernur Tepat Pilih Mangrove, Pariwisata Berbasis Keberlanjutan Lingkungan
Tren pariwisata sekarang bergerak dari wisata massal ke wisata alternatif, bahkan bergerak ke wisata pedesaan.
Aturan itu terkait mobil wisatawan Malaysia yang masuk ke Kalbar harus membayar Rp 400 ribu per bulan.
“Karena mestinya harus kita buat semudah mungkin wisatawan yang masuk. Karena, begitu wisatawan masuk dari Malaysia mereka akan tinggal menginap di hotel, beli produk UMKM. Sehingga menggerakkan ekonomi dan membuka peluang usaha,” ungkapnya.
Gubernur Kalbar Sutarmidji mengungkapkan, wisatawan yang masuk ke Wisata Temajuk di Kabupaten Sambas, bisa mencapai 3 ribu orang per pekan. Maka dari itu, ia berkomitmen untuk pengembangan sektor wisata di ujung Utara Kalbar tersebut.
“Maka dari itu kawasan Temajuk akan saya kembangkan, dan kita juga kan satu rumpun dengan Malaysia. Maka, infrastruktur Sambas akan kita benahi dengan membangun waterfront dan komplek Rumah Melayu,” ujarnya.
Tujuannya, agar wisatawan Malaysia yang datang tidak hanya ke Temajuk saja, namun bisa langung ke Sambas. Apalagi, Sambas punya historis untuk menarik wisatawan Malaysia.
“Wisata di Sambas juga terkenal dengan adanya ulama besar Masjidil Haram, dan semua peninggalan beliau di Sambas yang bisa menjadi data tarik wisatawan yang datang,” katanya.
Sehingga, ia menilai, kalender wisata di Kalbar sudah harus memperhatikan pengembangan wisata di berbagai bidang. Ia berharap, pengembangan tidak bisa hanya mengandalkan Sumber Daya Alam (SDA).
Terbaru, diungkapkan, mulai 1 April 2022, Malaysia rencananya akan membuka border perbatasan. “Saya harap ini betul dilakukan karena sudah cukup lama border ditutup, dan semoga sektor pariwisata yang masuk dari Malaysia bergairah kembali,” harapnya.
Sutarmidji juga mengakui telah menyampaikan keluhannya kepada Menparekraf Sandiaga Uno. Hal itu terkait mobil Malaysia yang masuk ke Indonesia harus bayar Rp 400 ribu untuk satu bulan.
“Nah sejak diberlakukan itu, wisatawan semakin kecil yang ke sini. Bahkan jarang saya lihat mobil Malaysia yang masuk ke Kalbar. Kalau sebelumnya sangat banyak. Berbeda kalau kita ke sana bebas saja, dan tidak bayar,” ungkapnya.
Tanaman mangrove di Kalbar terbilang paling luas di Indonesia, dan tentu memiliki potensi yang luar biasa. Selain itu, dikatakannya bahwa saat ini Kalbar memiliki 2.031 desa, dan sudah bebas dari status desa sangat tertinggal, dan terdapat 385 desa mandiri.
“Desa yang sangat potensi untuk dikembangkan menjadi desa wisata seperti desa yang berada pada kategori desa maju dan berkembang,” katanya.
Rumah Kreatif
Saat di Kalbar Sandiaga Uno juga mengunjungi Desa Wisata Sungai Kupah, Sungai Kakap, KKR, serta meresmikan Rumah Kreatif Gemawira Pontianak di Jl Paris 2, Pontianak. Sandiaga menyampaikan, hasil kreasi anak bangsa bisa membangkitkan perekonomian masyarakat.
Ia menilai, bahwa kreativitas anak bangsa melalui Gerakan Masyarakat Wirausaha (Gemawira) yang telah membuat rumah kreatif, telah berhasil membangkitkan perekonomian masyarakat di tengah pandemi covid-19. Pasalnya, keberadaan rumah kreatif ini tidak membebani anggaran pemerintah.