Pemprov Kalbar Menandatangani MoU Rujukan Pelayanan dengan RS Jantung Pembuluh Darah Harapan Kita
Penandatanganaan kesepakatan tersebut mengenai Jejaring Rujukan Pelayanan Pengembangan Layanan dan Sumber Daya Manusia (SDM) serta Penelitian di Bidan
Penulis: Anggita Putri | Editor: Hamdan Darsani
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar) bersama Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita menggelar penandatanganaan kesepakatan bersama, di Pendopo Gubernur Selasa 8 Maret 2022.
Penandatanganaan kesepakatan tersebut mengenai Jejaring Rujukan Pelayanan Pengembangan Layanan dan Sumber Daya Manusia (SDM) serta Penelitian di Bidang Jantung dan Pembuluh Darah.
Direktur Utama Badan Layanan Umum Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita, Dr Iwan Dakota menggungkapkan dengan adanya kerjasama antara Pemprov Kalbar dan Pusat Jantung Nasional Harapan Kita pengampu jejaring dengan RSUD Soedarso yang merupakan rumah sakit jejaring Jantung dan Pembuluh Darah.
• RSUD Abdul Aziz Akan Miliki Dokter Spesialis Jantung, BPJS Kesehatan: Tingkatkan Layanan ke Peserta
"Rumah sakit jejaring ini ada 54 rumah sakit seluruh Indonesia tersebar di 34 provinsi termasuk RSUD dr Soedarso,”ujarnya.
Ia mengatakan pihaknya akan mengembangkan pelayanan jantung sampai tingkat utama. Sehingga mampu melakukan bedah operasi jantung terbuka secara mandiri.
“Kita harapkan program itu bisa dimulai tahun depan, syukur-syukur bisa tahun ini. Nanti kami akan menilai lagi tapi paling tidak target kami tahun depan," ungkapnya.
[Update Informasi Seputar Kota Pontianak]
Dikatakannya sebab dengan adanya rumah sakit jejaring ini, sesuai dengan arahan Menteri Kesehatan Republik Indonesia yang menerapkan rumah sakit jantung dan pembuluh daerah harus ada di tingkat daerah.
"Sesuai permintaan Menkes di 34 provinsi itu paling lambat 2024 harus sudah mulai semua tapi kalau bisa di 2023 lebih baik,”ujarnya.
Piahknya menargetkan tahun 2023 kalau sarana prasananya sudah lengkap dan tenaga kesehatannya juga lengkap. Selama proses tersebut pihaknya akan terus melakukan pendampingan, supervisi, baik di non bedah maupun bedah sampai mandiri.
Dipilihnya Provinsi Kalbar sebagai prioritas oleh Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita, bahwa Kalbar dinilai berdekatan dengan perbatasan antara Indonesia dan Malaysia, dan banyaknya masyarakat yang berobat ke negara tetangga.
"Kenapa menjadi prioritas sebab provinsi kalbar merupakan provinsi yang berbatasan dengan negara Malaysia. Selain itu kami juga prioritaskanuntuk Riau Kepulauan,”ujarnya.
Ia mengatakan ditargetkan tahun depan bisa dimulai, karena dokter bedah sudah ada tinggal beberapa profesi lainnya yang harus dilengkapi seperti anastesi, khusus jantung, dokter perawat untuk menangani pasien setelah dibedah, serta perawat bedah dan profesi lainnya.
“Jadi itu harus dilengkapi untuk disiapkan agar benar-benar nanti masuk kelas utama yang mana segala sesuatu bisa dilakukan secara mandiri," uraiannya.
Sementara itu Gubernur Kalbar, Sutarmidji mengutarakan dengan adanya kerjasama ini semoga segera terwujud pelayanan kepada masyarakat dibidang kesehatan khususnya jantung.
• Gubernur Sutarmidji Minta HIPMI Membangun Perekonomian Masyarakat di Kalbar
"Besok kita liat dilapangan yang mana kurang segera kita lengkapi dan yang belum ada sarana prasarana akan kita segera penuhi,”ungkapnya.
Sutarmudji menginginkan secepatnya pelayanan tersebut dapat beroperasional jangan menunggu sampai 2024.
“Kita harapkan 2023 paling lama. Sehingga dokter-dokter dan ahli yang dibutuhkan itu harus segera disiapkan syukur-syukur yang belum ada disini kita bisa siapkan, seperti dari jumlah dokter 500 yang ada sekitar 50 dokter siap pindah ke Kalbar,”ujarnya.
Selain itu didukung dengan dokter di Pulau Jawa untuk diajak kesini tidak masalah, asalkan bisa memenuhi prosedur dan sarana prasarana yang telah ditetapkan.
Selain itu juga, Pemerintah Provinsi Kalbar akan membuat fasilitas kesehatan bagi masyarakat Kalbar untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang baik.
Sehingga masyarakat Kalbar tidak perlu lagi berobat ke rumah sakit di Malaysia dan daerah lainnya.
"Untuk rumah sakit infeksius sudah bangun dan kita akan tambah bangunan guna meningkatkan pelayanan kesehatan di Kalbar sebab lahan rumah sakit umum dr. Soedarso memiliki 22 hektar yang masih ada dan kita harapkan ada bangunan khusus untuk pelayanan jantung terpadu kedepannya," pungkasnya. (*)