Healthy Life Kolesterol Baik (HDL) dan Jahat (LDL) oleh dr Eka Ardiani Putri

Dua jenis utama lipoprotein adalah lipoprotein dengan kepadatan rendah (LDL) yang biasa disebut dengan kolesterol jahat dan lipoprotein dengan kepadat

Penulis: Muhammad Rokib | Editor: Hamdan Darsani
TRIBUNPONTIANAK/ISTIMEWA
Dokter dan Dosen Fakultas Kedokteran Universitas Tanjungpura, dr. Eka Ardiani Putri, MARS 

3. Trigliserida
Selain kolesterol jahat dan baik, ada juga trigliserida, yang merupakan jenis lemak yang paling umum di dalam tubuh. Fungsi dari jenis kolesterol ini adalah sebagai cadangan energi yang didapat dari makanan, yang diolah menjadi lemak di dalam tubuh. 
Kadar trigliserida juga perlu dijaga agar tetap normal. Kombinasi kadar trigliserida dan LDL yang tinggi, dengan HDL yang rendah, dapat membuat pembuluh darah dipenuhi lemak. Akibatnya, risiko penyakit jantung dan stroke pun akan meningkat. 

HDL versus LDL

HDL dianggap sebagai kolesterol baik karena bertugas mengangkut kolesterol ke dalam organ hati untuk kemudian dibuang ke dalam kantung empedu, sehingga tubuh bersih dari kelebihan kolesterol. HDL mencegah penumpukan plak, melindungi arteri dan mencegah kita dari penyakit kardiovaskular.

Mengutip laman harvard.edu, kadar HDL normal adalah lebih tinggi dari 55 mg/dL untuk wanita dan 45 mg/dL untuk pria. Semakin tinggi angka kolesterol HDL Anda, semakin rendah risiko Anda terkena penyakit jantung, penyakit pembuluh darah, dan stroke.

Sedangkan LDL dikenal sebagai kolesterol jahat, bertugas mengangkut kolesterol dari organ hati ke sel-sel yang membutuhkan. LDL mengandung lebih banyak lemak daripada HDL. Semakin banyak jumlah LDL akan mengganggu kesehatan manusia, sebab LDL dapat menempel di dinding arteri sehingga membentuk plak.

Penumpukan plak dapat mengurangi aliran darah dan oksigen ke organ utama tubuh Kekurangan oksigen pada organ atau arteri dapat menyebabkan penyakit ginjal atau penyakit arteri perifer, di samping serangan jantung atau stroke.

Untuk LDL, semakin rendah angkanya semakin baik. Kadar yang baik dalam darah adalah kurang dari 130 mg/dL jika Anda tidak menderita penyakit aterosklerotik atau diabetes. Jika seseorang memiliki penyakit aterosklerotik atau diabetes kadar LDL dalam darah tidak boleh lebih dari 100 mg/ dL, atau bahkan 70mg/ dL.

Penyebab LDL Tinggi
Penyebab kolesterol jahat atau LDL tinggi meliputi sebagai berikut:
1. Diet tinggi lemak
2. Obesitas
3. Gaya hidup kurang aktif bergerak
4. Genetika
5. Kecanduan alkohol
6. Penyakit liver
7. Merokok
8. Diabetes

Lalu, bagaimana cara menurunkan kadar kolesterol LDL dalam darah?.

dr. Eka juga menjelaskan tentang tata cara menurunkan kadar kolesterol HDL.

Menurutnya, diet ramah jantung yang tinggi serat dan makanan nabati dapat membantu menurunkan kolesterol jahat. Terutama diet vegan yang menurut para peneliti dari Physicians Committee for Responsible Medicine di Washington D.C. terbukti mengurangi kadar kolesterol dan risiko penyumbatan pembuluh darah.

Selain diet tinggi serat dan makanan nabati, konsumsi susu rendah lemak yang kaya kalsium akan membantu menurunkan kolesterol. Studi yang dilakukan Dr. Margo Denke di University of Texas Southwestern Medical Center menyebutkan bahwa kalsium dapat menurunkan total kolesterol dan LDL (kolesterol jahat) serta membantu meningkatkan HDL (kolesterol baik).

Makanan lainnya yang juga membantu menurunkan kolesterol LDL antara lain oatmeal, biji-bijian utuh, kacang polong, sayuran hijau (bayam,kubis, sawi hijau, selada), alpukat, kedelai, ikan berlemak dalam porsi sedang, teh hitam dan bawang putih.

Selain diet sehat, olahraga juga efektif menurunkan kadar LDL. Bicarakan pada dokter untuk menentukan olahraga yang tepat untuk Anda. Lakukan perubahan gaya hidup utuk membantu menurunkan kolesterol dengan cara berhenti merokok, mengurangi konsumsi alkohol atau menghindarinya, dan mengurangi stres dengan menggunakan teknik Yoga, Tai Chi, atau meditasi.

Meningkatkan Kolesterol HDL

Meningkatkan kadar HDL dengan diet saja sangat sulit. Solusi terbaik untuk meningkatkan kadar HDL adalah konsumsi makanan sehat jantung yang rendah lemak dan tinggi serat. Anda juga dapat membantu meningkatkan angka HDL dengan menurunkan berat badan, berhenti merokok, dan mengurangi konsumsi gula. Salam sehat untuk Kalbar dan Indonesia. (*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved