Healthy Life Kolesterol Baik (HDL) dan Jahat (LDL) oleh dr Eka Ardiani Putri
Dua jenis utama lipoprotein adalah lipoprotein dengan kepadatan rendah (LDL) yang biasa disebut dengan kolesterol jahat dan lipoprotein dengan kepadat
Penulis: Muhammad Rokib | Editor: Hamdan Darsani
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Mengenal dan mengetahui tentang Kolesterol dan jenis kolesterol. Pada pembahasan tentang kesehatan kali ini dr. Eka Ardiani Putri, MARS selaku Dokter dan Dosen Fakultas Kedokteran Universitas Tanjungpura (departemen public healt Universitas Tanjungpura Pontianak) menyampaikan tentang Kolesterol Baik (HDL) dan Jahat (LDL).
Definisi dari kolesterol. Menurut dr. Eka Kolesterol adalah salah satu komponen yang membentuk lemak. kolesterol dibawa oleh protein. Gabungan keduanya disebut dengan lipoprotein.
Dua jenis utama lipoprotein adalah lipoprotein dengan kepadatan rendah (LDL) yang biasa disebut dengan kolesterol jahat dan lipoprotein dengan kepadatan tinggi (HDL) yang biasa disebut dengan kolesterol baik.
Pemeriksaan kadar kolesterol dalam darah sebaiknya dilakukan jika mengalami gejala kelebihan berat badan, tekanan darah tinggi, mengidap diabetes, atau memiliki penyakit lainnya yang bisa saja meningkatkan kadar kolesterol.
• Resmi Jabat Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalbar, Ini Awal Karir drg. Hary Agung Tjahyadi
Risiko pengidap juga meningkat jika dia memiliki hipertensi, diabetes, atau memiliki keluarga yang mengidap penyakit jantung dan stroke. Kondisi genetik (keturunan) yang disebut dengan familial hypercholesterolaemia juga bisa menyebabkan kolesterol tinggi pada seseorang. Meskipun sudah menjaga pola makan dan mengonsumsi makanan sehat, tetapi kadar kolesterol pengidap kondisi ini akan sangat sulit untuk menghindari nilai kolesterol yang normal.
Jika tingkat kolesterol dalam darah melampaui kadar normal, maka kondisi ini disebut sebagai hiperkolesterolemia atau kolesterol tinggi. Kondisi kolesterol tinggi dapat meningkatkan risiko penyakit serius.
[Update Informasi Seputar Kota Pontianak]
Kolesterol sendiri adalah senyawa lemak berlilin yang sebagian besar diproduksi pada organ hati dan sebagian lainnya didapatkan dari makanan. Umumnya, serangan jantung dan stroke merupakan penyakit yang mengintai pengidap kolesterol tinggi yang diakibatkan adanya pengendapan kolesterol berlebihan pada pembuluh darah.
Berdasarkan laporan dari WHO pada tahun 2011, sekitar 35 persen penduduk Indonesia diperkirakan memiliki kadar kolesterol lebih tinggi dari batas normal. Hal ini menunjukan bahwa sepertiga penduduk Indonesia berisiko tinggi terkena penyakit arteri.
Mengonsumsi makanan dengan kandungan kolesterol tinggi atau kurang olahraga juga bisa menyebabkan kelebihan kolesterol, Namun, faktor keturunan juga bisa menjadi pemicu dari kolesterol.
Gejala Kolesterol: Saat terjadi pengendapan pada dinding arteri karena kadar kolesterol yang berlebihan, hambatan adanya aliran darah di jantung, otak, dan bagian tubuh lainnya bisa terjadi. Koleterol tinggi meingkatkan risiko seseorang terkena penyempitan arteri atau aterosklerosis, penggumpalan darah di bagian-bagian tubuh tertentu, stroke ringan, stroke berat, sampai serangan jantung.
Rasa sakit di dada bagian depan atau pada lengan (angina) ketika seseorang mengalami stres atau sedang melakukan kegiatan fisik yang berat juga dapat disebabkan karena kolesterol yang tinggi. Kolesterol tinggi juga meningkatkan risiko seseorang untuk terkena penyakit jantung koroner.
Jika tidak mengubah pola makan malas berolahraga dan tidak berhenti merokok, pengidap kolesterol tinggi akan lebih berisiko terkena stroke atau penyakit jantung. Pada rokok ditemukan sebuah zat kimia yang disebut akrolein. Zat ini dapat menghentikan aktivitas kolesterol baik atau HDL untuk mengangkut timbunan lemak menuju hati. Akibatnya, bisa terjadi penyempitan arteri atau aterosklerosis.
1. Kolesterol Jahat (Low Density Lipoprotein/LDL)
Jenis ini disebut kolesterol jahat karena dapat menumpuk di pembuluh darah dan menyebabkan penyempitan, jika kadarnya dalam tubuh terlalu tinggi. Jika sudah menyebabkan penyempitan pembuluh darah, sirkulasi darah akan terganggu dan risiko penyakit kardiovaskular seperti serangan jantung dapat meningkat.
2. Kolesterol Baik (High Density Lipoprotein/HDL)
Seperti namanya, kolesterol baik atau HDL punya fungsi penting dalam tubuh, sehingga semakin tinggi kadarnya, maka semakin baik. Jenis kolesterol ini berfungsi untuk membawa kolesterol baik menjauh dari pembuluh darah dan kembali ke hati, untuk kemudian dipecah dan dikeluarkan dari dalam tubuh.
3. Trigliserida
Selain kolesterol jahat dan baik, ada juga trigliserida, yang merupakan jenis lemak yang paling umum di dalam tubuh. Fungsi dari jenis kolesterol ini adalah sebagai cadangan energi yang didapat dari makanan, yang diolah menjadi lemak di dalam tubuh.
Kadar trigliserida juga perlu dijaga agar tetap normal. Kombinasi kadar trigliserida dan LDL yang tinggi, dengan HDL yang rendah, dapat membuat pembuluh darah dipenuhi lemak. Akibatnya, risiko penyakit jantung dan stroke pun akan meningkat.
HDL versus LDL
HDL dianggap sebagai kolesterol baik karena bertugas mengangkut kolesterol ke dalam organ hati untuk kemudian dibuang ke dalam kantung empedu, sehingga tubuh bersih dari kelebihan kolesterol. HDL mencegah penumpukan plak, melindungi arteri dan mencegah kita dari penyakit kardiovaskular.
Mengutip laman harvard.edu, kadar HDL normal adalah lebih tinggi dari 55 mg/dL untuk wanita dan 45 mg/dL untuk pria. Semakin tinggi angka kolesterol HDL Anda, semakin rendah risiko Anda terkena penyakit jantung, penyakit pembuluh darah, dan stroke.
Sedangkan LDL dikenal sebagai kolesterol jahat, bertugas mengangkut kolesterol dari organ hati ke sel-sel yang membutuhkan. LDL mengandung lebih banyak lemak daripada HDL. Semakin banyak jumlah LDL akan mengganggu kesehatan manusia, sebab LDL dapat menempel di dinding arteri sehingga membentuk plak.
Penumpukan plak dapat mengurangi aliran darah dan oksigen ke organ utama tubuh Kekurangan oksigen pada organ atau arteri dapat menyebabkan penyakit ginjal atau penyakit arteri perifer, di samping serangan jantung atau stroke.
Untuk LDL, semakin rendah angkanya semakin baik. Kadar yang baik dalam darah adalah kurang dari 130 mg/dL jika Anda tidak menderita penyakit aterosklerotik atau diabetes. Jika seseorang memiliki penyakit aterosklerotik atau diabetes kadar LDL dalam darah tidak boleh lebih dari 100 mg/ dL, atau bahkan 70mg/ dL.
Penyebab LDL Tinggi
Penyebab kolesterol jahat atau LDL tinggi meliputi sebagai berikut:
1. Diet tinggi lemak
2. Obesitas
3. Gaya hidup kurang aktif bergerak
4. Genetika
5. Kecanduan alkohol
6. Penyakit liver
7. Merokok
8. Diabetes
Lalu, bagaimana cara menurunkan kadar kolesterol LDL dalam darah?.
dr. Eka juga menjelaskan tentang tata cara menurunkan kadar kolesterol HDL.
Menurutnya, diet ramah jantung yang tinggi serat dan makanan nabati dapat membantu menurunkan kolesterol jahat. Terutama diet vegan yang menurut para peneliti dari Physicians Committee for Responsible Medicine di Washington D.C. terbukti mengurangi kadar kolesterol dan risiko penyumbatan pembuluh darah.
Selain diet tinggi serat dan makanan nabati, konsumsi susu rendah lemak yang kaya kalsium akan membantu menurunkan kolesterol. Studi yang dilakukan Dr. Margo Denke di University of Texas Southwestern Medical Center menyebutkan bahwa kalsium dapat menurunkan total kolesterol dan LDL (kolesterol jahat) serta membantu meningkatkan HDL (kolesterol baik).
Makanan lainnya yang juga membantu menurunkan kolesterol LDL antara lain oatmeal, biji-bijian utuh, kacang polong, sayuran hijau (bayam,kubis, sawi hijau, selada), alpukat, kedelai, ikan berlemak dalam porsi sedang, teh hitam dan bawang putih.
Selain diet sehat, olahraga juga efektif menurunkan kadar LDL. Bicarakan pada dokter untuk menentukan olahraga yang tepat untuk Anda. Lakukan perubahan gaya hidup utuk membantu menurunkan kolesterol dengan cara berhenti merokok, mengurangi konsumsi alkohol atau menghindarinya, dan mengurangi stres dengan menggunakan teknik Yoga, Tai Chi, atau meditasi.
Meningkatkan Kolesterol HDL
Meningkatkan kadar HDL dengan diet saja sangat sulit. Solusi terbaik untuk meningkatkan kadar HDL adalah konsumsi makanan sehat jantung yang rendah lemak dan tinggi serat. Anda juga dapat membantu meningkatkan angka HDL dengan menurunkan berat badan, berhenti merokok, dan mengurangi konsumsi gula. Salam sehat untuk Kalbar dan Indonesia. (*)