Pembangunan SMK Terpadu Sambas Ditargetkan Sudah Bisa Menampung Siswa Ajaran Baru tahun 2022

Adapun Gedung Sekolah yang telah diresmikan pada HUT Pemprov Kalbar beberapa waktu lalu yakni Gedung SMA N 11 Pontianak, dan Gedung SMA N 6 Sungai Ray

Penulis: Anggita Putri | Editor: Hamdan Darsani
TRIBUNPONTIANAK/@bang.midji
Bangunan SMK Terpadu Sambas yang sudah hampir rampung dibangun. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Gubernur Kalimantan Barat, Sutarmidji mengatakan di tahun 2022 akan fokus pada pembangunan dibidang pendidikan, dan menyelesaikan penataan, pembenahan dibidang kesehatan. 

Kemudian infrastruktur dan layanan publik yang akan terus digenahkan. Seperti halnya pada pembangunan Gedung Sekolah yang telah dilakukan bahkan telah diresmikan beberapa waktu lalu pada perayaan HUT Pemprov Kalbar. 

Adapun Gedung Sekolah yang telah diresmikan pada HUT Pemprov Kalbar beberapa waktu lalu yakni Gedung SMA N 11 Pontianak, dan Gedung SMA N 6 Sungai Raya Kabupaten Kubu Raya. 

Gubernur Sutarmidji Target Akhir Maret Capaian Vaksinasi Dosis Pertama di Kalbar Capai 90 Persen

Tak hanya itu saja, pembangunan Gedung sekolah di beberapa daerah juga sedang dilakukan dan rencananya akan rampung pada tahun ini, serta ditargetkan sudah bisa menerima siswa ajaran baru seperti di Sekolah Menengah Kejuruan atau SMK Terpadu Sambas di Jalan Subah, Kecamatan Subah, Kabupaten Sambas yang sudah nampak berdiri dengan megah. 

Namun masih tinggal dilakukan penyempurnaan untuk bangunan yang sudah tampak berdiri megah tersebut. 

“Insya Allah tahun ini lanjut dan tahun ajaran baru nanti sudah bisa terima siswa,” ujar Gubernur Kalbar Sutarmidji, Senin 21 Februari 2022.

SMK Terpadu Sambas hanya salah satu realisasi program Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalbar untuk menciptakan sekolah-sekolah unggulan.

“Saya akan upayakan semua kabupaten dan kota memiliki SMA atau SMK baru,” ucapnya Sutarmidji.

Ia mengatakan, pembangunan SMA dan SMK ini merupakan salah satu upaya untuk memperbaiki Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kalbar. Sekaligus untuk meningkatkan harapan belajar dan rata-rata lama sekolah.

“Kita itu harus terus berpacu untuk perbaikan IPM kita. Karena provinsi atau daerah lain itu terus berpacu juga,” kata Sutarmidji.

Salah satu wujudnya adalah dengan pembangunan SMA dan SMK unggulan supaya harapan belajar itu lebih tinggi yang sekarang sudah di angka 12,65.

“Tapi rata-rata lamanya sekolah kita masih jauh, baru di angka 7,4. Nah, pembangunan sekolah dilakukan untuk meningkatkan itu,” jelas Sutarmidji.

Dihubungi terpisah, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalbar Sugeng Hariadi mengatakan, pembangunan SMK Terpadu Sambas untuk mendekatkan fasilitas pendidikan ke masyarakat.

“Intinya kita ingin memberikan pelayanan pendidikan ke masyarakat, terutama wajib belajar 12 tahun,” ujar Sugeng.

Dengan adanya SMK Terpadu Sambas ini, lanjut dia, daya tampung peserta didik tentu akan lebih besar.

SMK Terpadu Sambas ini, dikatakannya juga dilengkapi program keahlian agrobisnis dan agroteknologi, pariwisata, multimedia dan pertekstilan.

“SMK ini menyiapkan tenaga kerja terampil di sektor industri. Harapannya, anak-anak ini selain bisa bekerja nantinya juga bisa berwirausaha. Syukur-syukur ke depan bisa melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi,” jelasnya.

Ia mengungkapkan SMK Terpadu Sambas akan menerima siswa baru pada tahun ajaran baru 2022-2023.

“Awal Maret ini akan kita tunjuk pengelolanya untuk mempersiapkan penerimaan siswa baru,” kata Sugeng.

Ia mengungkapkan, tahun ini Pemerintah Provinsi Kalbar membangun 7 SMA dan SMK baru, yakni SMK Terpadu Sambas, SMA Negeri 6 Sungai Raya, SMK Negeri 1 Tayan Hulu, SMK Negeri 2 Ketungau Tengah. Lalu ada SMA Negeri 1 Parindu, SMA Negeri 3 Meliau, SMA Negeri 2 Pinoh Selatan.

“Dari 7 sekolah ini, yang gedung sekolahnya sudah selesai dibangun itu baru 2 yaitu SMK Terpadu Sambas dan SMA 6 Sungai Raya. Tetapi bangunannya masih akan kita sempurnakan lagi,” kata Sugeng.

Sementara 5 SMA dan SMK yang juga dibangun tahun ini diperkirakan selesai pada akhir 2022. Sehingga awal 2023 sudah bisa beropersional.

“Dari pada bangunannya nganggur, kita bulan Juni-Juli sudah menerima siswa. Jadi siswanya numpang dulu, mungkin Januari sudah menempati gedung baru,” pungkas Sugeng. (*)

[Update Informasi Seputar Kota Pontianak]

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved