Pola Hidup Sehat
Mengapa Terapi Plasma Konvalesen Bagi Penderita Covid-19 Kini Dilarang? WHO Ungkap Penyebabnya
Prof Zubairi mengatakan, terutama klorokuin dulu sempat banyak digunakan untuk perawatan pasien Covid-19 di China pada masa awal pandemi.
Selain tidak bermanfaat, pemberian plasma konvalesen juga mahal dan prosesnya memakan waktu.
"Mungkin saya juga pernah bilang plasma konvalesen bermanfaat, tapi itu tadi yang dibilang evidence based medicine," kataProf Zubairi.
• Cara Melegakan Sakit Tenggorokan dengan 10 Bahan Herbal, Termasuk Kayu Manis dan Jahe
"Di awal-awal kan kita tidak tahu apa-apa, kemudian penelitian makin lengkap. Pada waktu penelitian makin lengkap, saat pengobatan sudah ratusan ribu, ternyata enggak ada gunanya," lanjutnya.
WHO sendiri telah mengeluarkan larangan penggunaan plasma konvalesen sebagai terapi bagi pasien Covid-19 bergejala ringan atau sedang.
Hal yang sama juga berlaku untuk obat Covid-19 lainnya yang sama-sama tidak efektif.
Yakni Klorokuin dan Ivermectin yang sudah dihentikan pemberiannya untuk pasien Covid.
Prof Zubairi mengatakan, terutama klorokuin dulu sempat banyak digunakan untuk perawatan pasien Covid-19 di China pada masa awal pandemi.
Namun, obat tersebut kini telah terbukti tak bermanfaat untuk penanganan pasien Covid-19.
• Bagaimana Jika Pasien Covid-19 Omicron yang Isolasi Mandiri Belum Dapat Obat Gratis dari Pemerintah?
Pemakaiannya kini dihentikan karena justru memicu penyakit kronis.
"Memang sudah dipakai oleh ratusan ribu orang di dunia. Namun terbukti malah berbahaya untuk jantung," kata Prof Zubairi.
"Manfaat antivirusnya justru enggak ada. Jadi, klorokuin tidak boleh dipakai lagi," pungkasnya.
Nah, hati-hati kalau sampai menemukan obat ini dijual bebas di pasaran ya!
Sebaiknya kita tidak mengonsumsi obat apapun tanpa resep dokter. (*)