Pontianak PPKM Level 3, Handanu Sebut Butuh Kerja Sama Semua Pihak untuk Tangani Covid-19

Angka tersebut kata dia terjadi naik turun setiap harinya. Kemudian, untuk keterisian tempat Bed Occupancy Rate (BOR) atau keterisian tempat tidur

Penulis: Muhammad Rokib | Editor: Hamdan Darsani
TRIBUNPONTIANAK/Muhammad Rokib
Kepala Dinas Kesehatan Kota Pontianak Sidiq Handanu. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Kasus Covid-19 di Kota Pontianak Kalimantan Barat terus meningkat, Kepala Dinas Kesehatan Kota Pontianak Sidiq Handanu menyampaikan, sast ini, positivity Rate sudah berada diatas WHO, untuk angka Positivity Rate tertinggi berada di angka 15 persen.

Angka tersebut kata dia terjadi naik turun setiap harinya. Kemudian, untuk keterisian tempat Bed Occupancy Rate (BOR) atau keterisian tempat tidur di rumah sakit mencapai 21 persen. 

Atas lonjakan kasus ini, sehingga Kota Pontianak ditetapkan sebagai wilayah penerapan PPKM Level 3. 

Pontianak PPKM Level 3, Wako Kerahkan Satgas Covid-19 Hingga Tingkat Kelurahan

"Jadi di level 3 ini dasarnya yaitu Inmendagri dan harus segera melakukan upaya untuk menurunkan kasus baru, melalui upaya preventif dengan menjaga jarak, mengurangi mobilitas dan menerapkan protokol kesehatan secara ketat," ujarnya, Rabu 16 Februari 2022.

Namun demikian, Handanu menerangkan, bahwa penanganan pandemi Covid-19 tidak hanya cukup dilakukan oleh jajaran Dinas Kesehatan saja, akan tetapi harus melibatkan semua pihak termasuk Satgas Covid-19 kecamatan dan kelurahan, bahkan melibatkan Satgas Covid-19 hingga di tingkat RT dan RW.

"Sehingga semuanya ini saling berkoordinasi antara satgas covid-19 mulai dari tingkat RT, Kelurahan, kecamatan dan pihak puskesmas dan semuanya. Disitulah langkah-langkah upaya yang dapat terlaksana, karena memang satgas covid-19 di tingkat kelurahan dan RT RW lah yang sangat berpengaruh dalam menekan angka penyebaran Covid-19.

Untuk di sektor kesehatan, kata Handanu, pihaknya mennggecarkan 3T (tracing, testing dan treatment) sehingga setiap temuan kasus covid-19 ini bisa menentukan kontak erat dengan pasien m dengan demikian, jika ada yang berpotensi menularkan virus, maka orang terdekat atau keluarganya dilakukan isolasi.

Dalam temuan, kasus covid-19 saat ini, untuk gejalanya, kata Handanu hampir sama seperti yang lalu yaitu mayoritas pasien tanpa gejala dan sebagian kecil yang bergejala dan sebagian kecil juga masuk rumah sakit.

"Namun memang kasus covid-19 gelombang ketiga ini berbeda dengan gelombang satu dan dua. Sebab pada gelombang ketiga ini kita sudah dibekali dengan vaksinasi," katanya.

Menurut Handanu, pencegahan melalui program vaksinasi ini sangatlah penting dilakukan. Walaupun orang-orang yang sudah divaksin belum lengkap itu masih bisa terpapar, akan tapi jika dilihat data di rumah sakit, bahwa yang sudah tervaksin dengan lengkap minimal dua dosis, itu akan lebih cepat pulih dan penyakiit tidak akan mudah kembali. 

"Kecuali jika memang ada komorbid. Kalau ada komorbid yang memperberat bukan covid-19 nya, tapi penyakit yang mendasari," ungkap.

Lebih lanjut, Handanu menyebutkan, untuk ketirisian Rusunawa Nipah kuning saat ini sudah ada 9 pasien covid-19.

Pihaknya pun dalam sepekan ini, mengupayakan jika warga yang ditemukan positif covid-19 dengan city rendah diisolasi ke Rusunawa termasuk bagi pasien yang tidak memiliki tempat isolasi mandiri, maka akan ditempatkan di rusunawa nipah kuning, karena Rusunawa Nipah Kuning bisa menampung hingga sekitar 90 orang. (*)

[Update Informasi Seputar Kota Pontianak]

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved