Pola Hidup Sehat

Pengertian Demam Lassa, Virus yang Mirip Covid-19 dan Menular Mengakibatkan Tuli 25 Persen

Demam Lassa ini adalah penyakit menular sama seperti COVID-19, hanya saja penularannya jauh lebih lambat dan jarang terjadi.

AFP
Demam Lassa ini adalah penyakit menular sama seperti COVID-19, hanya saja penularannya jauh lebih lambat dan jarang terjadi. 

Dikhawatirkan penyakit ini menjadi pandemi, pemerintah Inggris langsung melakukan upaya penyembuhan dan isolasi pada warganya.

Gejala Demam Lassa

Penyakit Demam Lassa timbul dengan gejala bertahap yang meliputi:

- Sakit kepala Sakit tenggorokan Nyeri otot Nyeri dada Mual Muntah Diare Batuk, dan disertai sakit perut;

- Dalam kasus yang parah dapat terjadi pembengkakan pada wajah;

- Terdapat cairan dalam rongga paru-paru, pendarahan dari mulut dan hidung, dan tekanan darah rendah;

- Pada tahap selanjutnya ada kemungkinan kejang hingga koma koma.

Demam Lassa ini menyebabkan tuli pada 25 persen pasien. Umumnya, pendengaran kembali normal setelah 1-3 bulan, rambut rontok sementara dan gangguan cara berjalan mungkin terjadi selama pemulihan.

Daftar Nama Obat yang Boleh Digunakan Pasien Omicron hingga Fungsinya

Penularan Demam Lassa

Manusia biasanya terinfeksi virus Lassa dari urin atau kotoran yang terinfeksi tikus Mastomys. Virus Lassa juga dapat menular antar manusia melalui kontak langsung dengan orang yang terinfeksi Demam Lassa.

Pengobatan Demam Lassa

Demam Lassa dapat diobati oleh obat antivirus ribavirin. Untuk sekarang, belum ada vaksin yang bisa mencegah Demam Lassa mencegah penularan Demam Lassa.

Demam Lassa ini adalah penyakit menular sama seperti COVID-19, hanya saja penularannya jauh lebih lambat dan jarang terjadi.

Oleh sebab itu, Demam Lassa tidak dikhawatirkan menjadi penyakit pandemi seperti COVID-19 selama masih bisa dikontrol perkembangannya dengan baik. (*)

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved